diperhatikan adalah agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu
sama lain dan terkotori. Agregat kasar yang digunakan pada proyek Pondok Indah
Residences menggunakan agregat kasar berupa kerikilsplit 1-2 berasal dari PT. Holcim itu sendiri yang diproses Batching plan milik PT.
Holcim itu sendiri. Ada beberapa Agregat Kasar seperti batu kali yang digunakan dalam
proyek ini untuk pembuatan bekisting pada proses pelaksanaan pengerjaan matt foundation. Batu kali pada proyek Pondok Indah
Residences ini berasal dari PT Bima Sejati dan PT Mitra Mulya.
Gambar 12. Batu Kali
Sumber :Dokumentasi Pribadi, 2015
c. Semen
Semen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi, antara lain digunakan untuk pasangan batu bata, pembuatan
grouting dan plesteran. Pada proyek Pondok Indah Residences ini digunakan semen portland tipe I yang berasal dari PT. Indocement dan
untuk pembuatan beton atau proses pengecoran, semen atau beton yang digunakan pada Proyek Pondok Indah Residences ini berasal dari PT
Holcim dengan menggunakan tambahan zat adiktif berupa fly ash dan Silicafume yang berasal dari PT. Holcim yang sesuai dengan syarat-
syarat sebagai berikut: 76
1 Peraturan Semen Portland Indonesia NI.8-1972 2 Peraturan Beton Indonesia NI.2-1971
3 Mempunyai sertifikat uji test sertificate 4 Mendapat Persetujuan PerencanaPengawas.
Acuan standar SNI 15-7064-2004 adalah pada semen portland komposit yang telah ditambahkan bahan anorganik material tertentu atau
kombinasinya guna mendapatkan karakteristik semen yang diinginkan. Berikut pengaruh yang diberikan mineral aditif terhadap karakteristik
semen antara lain : 1 Kalsium karbonat
Memberikan dampak pada penurunan bleeding pada sifat campuran segar dan meningkatkan workability sehingga mudah
dikerjakan, mengurangi kebutuhan air dan pengaruh pada beton keras yakni mengurangi retak, memperbaiki homogenitas campuran
akibat turunnya segregasi 2 Abu terbang Fly Ash
Memberikan pengaruh pada penambahan kuat tekan akhir setelah 28 hari meskipun akan menurunkan laju perkembangan
kuat tekan pada umur awal, memperlambat waktu ikat dan memperbaiki ketahanan terhadap sulfat, abu terbang Fly Ash
berasal dari Holcim. 3 Silica Fume
Memberikan pengaruh pada penurunan bleeding, meningkatkan cohesiveness dan relatif tidak berpengaruh terhadap perkembangan
kuat tekan. Standar ini membagi semen menjadi lima jenis menurut acuan
standar SNI 15-7064-2004 sebagai berikut : 1
Jenis I Yaitu semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak
memerlukan persyaratan-persyaratan khusus yang diisyaratkan pada semen jenis lainnya.
2 Jenis II
77
Yaitu semen Portland yang penggunaannya memerlukan ketahanan pada sulfat atau kalor hidrasi sedang.
3 Jenis III Yaitu semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan
kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi. 4 Jenis IV
Yaitu semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan kalor hidrasi rendah.
5 Jenis V Yaitu semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan tinggi terhadap sulfat. Perlu diingat karena penimbunan semen dalam waktu yang lama
juga akan mempengaruhi mutu semen, maka diperlukan adanya pengaturan dalam penyimpanan diberi alas kayu serta perlu adanya
pengaturan penggunaan semen secara teliti, sehingga dalam hal ini semen lama harus dipergunakan terlebih dahulu.
Gambar 13. Semen Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
d. Air