Analisis Kointegrasi Analisis Vector Error Correction Model VECM

kedelai, namun perubahan harga minyak kedelai tidak dapat mempengaruhi harga minyak bunga matahari. Berdasarkan hasil uji kausalitas Granger dapat dilihat bahwa harga minyak kelapa sawit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga minyak nabati lainnya baik hubungan satu arah maupun dua arah. Hal ini berarti perubahan pada harga minyak kelapa sawit dapat mempengaruhi harga minyak nabati lainnya. Kondisi ini mungkin dikarenakan minyak kelapa sawit merupakan komoditas minyak nabati dengan kontribusi terbesar dari seluruh minyak nabati lainnya sehingga perubahan harga minyak kelapa sawit dapat mempengaruhi harga minyak nabati lainnya. Hasil dari Granger Causality Test ditunjukkan oleh Tabel 5.4. Tabel 5.4. Hasil Granger Causality Test Variabel Bebas Variabel Tak Bebas Probabilitas PCAN PCPO 0.0003 PSOY 0.8566 PSUN 0.0031 PCPO PCAN 6.E-06 PSOY 6.E-09 PSUN 0.0232 PSOY PCPO 3.E-05 PCAN 0.1749 PSUN 0.0859 PSUN PCPO 0.1275 PCAN 3.E-07 PSOY 0.0006 Keterangan: signifikan pada α = 5

5.5 Analisis Kointegrasi

Kointegrasi merupakan suatu hubungan jangka panjang antara variabel yang tidak stasioner namun memiliki kombinasi linier yang stasioner. Pengujian kointegrasi dilakukan dengan menggunakan uji Johanssen’s Trace Statistic untuk mengetahui berapa banyak persamaan dalam sistem yang memiliki kointegrasi. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai trace statistic terhadap nilai kritis 5 lalu berhenti pada saat hipotesis nol diterima. Hubungan saling mempengaruhi dapat terlihat dari kointegrasi antar variabel yang terjadi. Jika terdapat kointegasi antar variabel maka hubungan saling mempengaruhi berjalan dan informasi tersebar secara paralel. Sebuah persamaan dikatakan terkointegrasi jika nilai Trace Statistic-nya lebih besar dari nilai kritisnya. Berdasarkan tabel hasil uji kointegrasi ditemukan bahwa terdapat satu persamaan yang terkointegrasi pada taraf signifikan 5. Hal ini berarti hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada kointegrasi ditolak dan hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa maksimal ada satu kointegrasi diterima. Uji kointegrasi menunjukkan bahwa diantara variabel harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari memilki hubungan kombinasi linier yang bersifat stasioner kointegrasi. Adanya kointegrasi di dalam persamaan menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang diantara variabel-variabel tersebut. Hasil uji kointegrasi menggunakan Johanssen’s Trace Statistic dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.5. Hasil Uji Kointegrasi Johanssen’s Trace Statistic Hypothesized No. of CEs Eigen value Trace Statistic 0.05 Critical Value Prob. None 0.360213 49.47919 40.17493 0.0045 At most 1 0.185003 18.21579 24.27596 0.2397 At most 2 0.047021 3.895833 12.32090 0.7259 At most 3 0.007464 0.524448 4.129906 0.5316

5.6 Analisis Vector Error Correction Model VECM

Hubungan kointegrasi yang terdapat diantara variabel dalam model membuat estimasi harus dilakukan dengan menggunakan VECM. Estimasi VECM menggambarkan hubungan keseimbangan jangka pendek dan keseimbangan jangka panjang dalam suatu sistem persamaan. Dalam penelitian ini, hasil estimasi VECM akan menunjukkan kombinasi hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari. Pada jangka panjang perubahan harga minyak kelapa sawit dapat berpengaruh terhadap harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari. Sedangkan terhadap harga minyak kanola, perubahan harga minyak kelapa sawit secara statistik tidak signifikan berpengaruh. Adanya pengaruh jangka panjang harga minyak kelapa sawit terhadap minyak kedelai tersebut sejalan dengan penelitian Arianto, Daryanto, Arifin, dan Nuryartono 2010. Minyak kedelai sebagai pesaing utama minyak kelapa sawit di pasar dunia menyebabkan berpengaruhnya perubahan harga di satu komoditi tersebut. Sebagai komoditi substitusi, perubahan harga di minyak kelapa sawit akan mempengaruhi harga minyak kedelai. Selain itu, minyak kelapa sawit sebagai komoditas minyak nabati dengan kontribusi terbesar, pergerakan harga minyak kelapa sawit akan mempengaruhi harga minyak nabati lainnya. Oleh karena itu harga minyak kelapa sawit masih mempunyai peran penting dalam perubahan harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari. Hasil estimasi VECM pada jangka panjang menunjukkan bahwa pada jangka panjang variabel harga minyak kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap minyak kanola. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai t statistik yang tidak signifikan pada taraf 5. Ketidakhubungan harga minyak kelapa sawit dan minyak kanola ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arianto, Daryanto, Arifin, dan Nuryartono 2010 dimana pada penelitian tersebut harga minyak kelapa sawit berpengaruh terhadap harga minyak kanola rapeseed. Variabel harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari berpengaruh nyata terhadap harga minyak kelapa sawit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t statistik yang signifikan pada taraf 5. Nilai koefesien harga minyak kedelai sebesar -1.413372 menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak kedelai sebesar satu pada jangka panjang akan menyebabkan penurunan pada harga minyak kelapa sawit sebesar -1.413372. Sedangkan nilai koefesien harga minyak bunga matahari adalah 0.400510. Artinya, kenaikan harga minyak bunga matahari sebesar satu persen pada jangka panjang akan meningkatkan harga minyak kelapa sawit sebesar 0.400510. Hasil estimasi VECM jangka panjang dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Hasil Estimasi VECM Jangka Panjang Jangka Panjang Variabel koefesien t-Statistik PCPO-1 1.000000 PCAN-1 0.152604 1.03532 PSOY-1 -1.413372 -7.93004 PSUN-1 0.400510 3.91840 Keterangan: signifikan pada taraf 5 Koefesien koreksi memberikan informasi apakah keseimbangan jangka pendek terkoreksi menuju keseimbangan jangka panjang. Koefesien koreksi harga minyak kedelai menunjukkan nilai positif 0.283341. Nilai koefesien koreksi ini menunjukkan adanya penyesuaian dari persamaan jangka pendek menuju persamaan jangka panjang sebesar 0.28. Jadi, setiap bulan kesalahan dikoreksi sebesar 0.28 menuju keseimbangan jangka panjang. Sedangkan koefesien koreksi pada harga minyak kelapa sawit, meskipun nilainya positif namun tidak signifikan. Hasil estimasi VECM pada jangka pendek menunjukkan bahwa variabel harga minyak kelapa sawit pada jangka pendek berpengaruh signifikan kepada harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari bulan sebelumnya. Sedangkan variabel yang lain dalam jangka pendek tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit. Hal ini terlihat dari nilai t statistik yang signifikan pada taraf 5. Hasil estimasi VECM jangka pendek dapat dilihat pada Tabel 5.7 di bawah. Tabel 5.7. Hasil Estimasi VECM Jangka Pendek Error Correction: DPCPO DPCAN DPSOY DPSUN CointEq1 0.003014 0.184562 0.283341 0.156576 [ 0.03094] [ 2.29205] [ 3.18775] [ 1.07109] DPCPO-1 0.335254 0.174331 0.02233 0.147557 [ 1.60309] [ 1.00879] [ 0.11706] [ 0.47033] DPCAN-1 0.31737 -0.213479 0.106158 0.117376 [ 1.49349] [-1.21572] [ 0.54768] [ 0.36820] DPSOY-1 -0.650899 -0.261899 -0.252272 -0.734624 [-2.90672] [-1.41535] [-1.23508] [-2.18683] DPSUN-1 0.424963 0.426858 0.346788 0.752584 [ 3.36103] [ 4.08551] [ 3.00692] [ 3.96769] R-squared 0.415028 0.519933 0.536704 0.418251 Keterangan: signifikan pada taraf 5 Harga minyak kedelai berpengaruh signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit dengan nilai koefesien -0.650899. Artinya, jika harga minyak kedelai bulan sebelumnya mengalami peningkatan sebesar satu persen maka harga minyak kelapa sawit saat ini akan mengalami penurunan sebesar 0.65. Signifikannya pengaruh harga minyak kelapa sawit terhadap minyak kedelai ini sejalan dengan penelitian Purwanto 2002 bahwa minyak kelapa sawit dan minyak kedelai mempunyai hubungan substitusi. Selain itu, sesuai dengan teori ekonomi bahwa harga suatu komoditi yang bersubstitusi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang. Jika harga suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang substitusinya menjadi meningkat ceteris paribus. Selain berpengaruh signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit, harga minyak kedelai dalam jangka pendek juga berpengaruh signifikan terhadap harga minyak bunga matahari. Nilai koefesien yang menunjukkan nilai negatif berarti peningkatan harga minyak kedelai dapat menurunkan harga minyak bunga matahari. Signifikannya harga minyak bunga matahari dengan harga minyak kedelai memungkinkan kedua komoditas tersebut memiliki hubungan substitusi. Harga minyak bunga matahari dalam jangka pendek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, dan minyak kedelai dalam satu bulan terakhir. Ini berarti, pada jangka pendek perubahan harga minyak bunga matahari pada bulan sebelumnya akan mempengaruhi harga minyak nabati utama dunia. Signifikannya pengaruh harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, dan minyak kedelai terhadap minyak bunga matahari ini sejalan dengan penelitian Amiruddin 2005, dimana dalam penelitiannya menyebutkan bahwa untuk harga minyak bunga matahari, harga minyak kelapa sawit, minyak rapeseed, dan minyak bunga matahari merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi harga minyak bunga matahari pada jangka pendek. Harga minyak bunga matahari dipengaruhi oleh harganya sendiri pada bulan sebelumnya. Hasil ini sejalan dengan penelitian Liu 2008 dalam Aji 2010 bahwa harga minyak nabati dipengaruhi oleh harganya sendiri pada bulan sebelumnya. Teori ekonomi juga menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang adalah harga barang itu sendiri. Oleh karena itu, harga suatu barang pada bulan yang lalu dapat mempengaruhi harga barang tersebut pada bulan berikutnya. Signifikannya pengaruh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kanola dan minyak kedelai dalam jangka pendek pada hasil VECM ini, sejalan dengan hasil uji kausalitas Granger dimana harga minyak bunga matahari mempengaruhi harga minyak kanola dan minyak kedelai. Hal ini dapat dikatakan bahwa harga minyak kanola dan harga minyak kedelai mengacu pada harga minyak bunga matahari. Signifikannya pengaruh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kelapa sawit dan adanya hubungan satu arah yang dimiliki antara harga minyak kelapa sawit dengan harga minyak bunga matahari, mengindikasikan bahwa minyak kelapa sawit merupakan barang substitusi terdekat bagi minyak bunga matahari. Hasil analisis VECM yang sejalan dengan hasil uji kausalitas Granger lainnya adalah signifikannya pengaruh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kedelai. Hubungan satu arah yang dimiliki oleh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kedelai menunjukkan bahwa perubahan harga minyak bunga matahari akan mempengaruhi harga minyak kedelai namun tidak untuk sebaliknya. Keadaan ini mengindikasikan bahwa minyak bunga matahari merupakan barang substitusi terdekat untuk minyak kedelai.

5.7 Analisis Impuls Resposne