pula disimpulkan bahwa respon harga minyak kanola terhadap shock harga minyak kelapa sawit, minyak bunga matahari, dan minyak kanola itu sendiri
bersifat positif dan stabil di jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa harga minyak kanola bergerak seiring dengan harga minyak kelapa sawit dan minyak
bunga matahari.
5.7.3 Respon Variabel PSOY Terhadap Shock Variabel Lainnya
Pada saat harga minyak kelapa sawit, harga minyak kanola, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari diguncang, harga minyak kedelai mengalami
perubahan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai respon variabel harga minyak kedelai yang tidak nol ketika harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, minyak kedelai,
dan minyak bunga matahari diberi guncangan. Meresponnya harga minyak kedelai terhadap shock yang terjadi pada variabel minyak nabati lainnya ini
sejalan dengan penelitian Yu et al 2006 yang menyatakan bahwa harga minyak nabati dipasar dunia saling merespon shock yang terjadi pada salah satu harga
minyak nabati. Gambar 5.3. menunjukkan bahwa ketika harga minyak kelapa sawit
diguncang maka respon dari harga minyak kedelai meningkat hingga 94 pada 7 bulan pertama, setelah itu menurun menjadi 88 pada bulan ke-13. Dampak
shock harga minyak kelapa sawit terhadap harga minyak kedelai mulai menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-17 dimana nilai respon sebesar 89.
Respon harga minyak kedelai terhadap shock pada harganya sendiri dalam enam bulan pertama mengalami penurunan hingga -19,9, kemudian meningkat dan
menuju kestabilan pada tingkat -14,9. Respon harga minyak kedelai terhadap
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PSOY to PCPO
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PSOY to PCAN
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PSOY to PSOY
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PSOY to PSUN
Response to Cholesky One S.D. Innovations
shock harga minyak bunga matahari meningkat positif hingga 81 pada delapan bulan pertama dan mulai menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-25 dengan
tingkat 75,9. Adapun shock harga minyak kanola terhadap harganya sendiri memberikan peningkatan hingga 34,7 pada delapan bulan pertama dan
menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-12 dengan tingkat 34,2.
Gambar 5.3. Hasil Impulse response Function PSOY Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa harga minyak
kedelai merespon paling besar terhadap shock harga minyak kelapa sawit daripada terhadap shock harga minyak kanola dan harga minyak bunga matahari. Hasil ini
sesuai dengan hasil uji kausalitas Granger yaitu harga minyak kelapa sawit mempengaruhi harga minyak kedelai, sehingga jika terjadi goncangan pada harga
minyak kelapa sawit dapat mempengaruhi harga minyak kedelai. Selain itu dapat
pula disimpulkan bahwa respon harga minyak kedelai terhadap shock harga minyak kelapa sawit, minyak bunga matahari, dan minyak kanola bersifat positif
dan stabil di jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa harga minyak kedelai bergerak seiring dengan harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, dan minyak
bunga matahari.
5.7.4 Respon Variabel PSUN Terhadap Shock Variabel Lainnya