Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa harga minyak kelapa sawit merespon paling besar terhadap shock harga minyak bunga matahari
daripada terhadap shock harga minyak kedelai dan harga minyak kanola. Hasil ini sesuai dengan hasil VECM di mana perubahan harga minyak bunga matahari
sebelumnya mempengaruhi harga minyak kelapa sawit saat ini. Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa respon harga minyak kelapa sawit terhadap shock harga
minyak kedelai bersifat negatif dan stabil. Hal ini menunjukkan adanya sifat substitusi yang kuat antara minyak kelapa sawit dengan minyak kedelai.
5.7.2 Respon Variabel PCAN Terhadap Shock Variabel Lainnya
Pada saat harga minyak kelapa sawit, harga minyak kanola, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari diguncang, harga minyak kanola mengalami
perubahan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai respon variabel harga minyak kanola yang tidak nol ketika harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, minyak kedelai,
dan minyak bunga matahari diberi guncangan. Hasil analisis impulse response dapat dilihat di Gambar 5.2.
Hasil impulse response menunjukkan bahwa ketika harga minyak kelapa
sawit diguncang maka respon dari harga minyak kanola meningkat hingga 69,4 pada 6 bulan pertama, setelah itu menurun menjadi 64,1 pada bulan ke-13.
Dampak shock harga minyak kelapa sawit menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-17 dengan nilai respon 64,5. Respon harga minyak kanola terhadap shock
harga minyak kedelai pada enam bulan pertama meningkat dengan nilai negatif sebesar -27, kemudian menurun sampai bulan ke-17 dan mencapai kestabilan
pada tingkat -22. Respon harga minyak kanola terhadap shock harga minyak
-40 -20
20 40
60 80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCAN to PCPO
-40 -20
20 40
60 80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCAN to PCAN
-40 -20
20 40
60 80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCAN to PSOY
-40 -20
20 40
60 80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCAN to PSUN
Response to Cholesky One S.D. Innovations
bunga matahari meningkat positif hingga 64,9 pada tujuh bulan pertama dan mulai menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-20 dengan tingkat 59,7. Adapun
shock harga minyak kanola terhadap harganya sendiri memberikan peningkatan hingga 34,7 pada delapan bulan pertama dan menunjukkan kestabilan setelah
bulan ke-12 dengan tingkat 34,2.
Gambar 5.2. Hasil Impulse response Function PCAN Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa harga minyak kanola
merespon paling besar terhadap shock harga minyak kelapa sawit daripada terhadap shock harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari. Hasil ini
sesuai dengan hasil uji kausalitas Granger yaitu harga minyak kelapa sawit mempengaruhi harga minyak kanola, sehingga jika terjadi goncangan pada harga
minyak kelapa sawit dapat mempengaruhi harga minyak kanola. Selain itu dapat
pula disimpulkan bahwa respon harga minyak kanola terhadap shock harga minyak kelapa sawit, minyak bunga matahari, dan minyak kanola itu sendiri
bersifat positif dan stabil di jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa harga minyak kanola bergerak seiring dengan harga minyak kelapa sawit dan minyak
bunga matahari.
5.7.3 Respon Variabel PSOY Terhadap Shock Variabel Lainnya