tidak untuk sebaliknya. Keadaan ini mengindikasikan bahwa minyak bunga matahari merupakan barang substitusi terdekat untuk minyak kedelai.
5.7 Analisis Impuls Resposne
Analisis impuls response digunakan untuk mengetahui dampak yang terjadi jika salah satu variabel endogen terjadi shock terhadap variabel endogen
yang lain. Analisis ini mengukur respon perubahan masing-masing variabel terhadap shock yang terjadi pada salah satu variabel dengan menggunakan satu
standar deviasi. Oleh karena itu, pada analisis ini dapat diketahui respon yang terjadi dari suatu variabel terhadap variabel lainnya akankah positif atau negatif.
Sumbu horizontal menggambarkan periode ke depan setelah terjadinya shock, sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai respon dari shock.
5.7.1 Respon Variabel PCPO Terhadap Shock Variabel Lainnya
Pada saat harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari diberi guncangan, harga minyak kelapa sawit mengalami
perubahan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai respon variabel harga minyak kelapa sawit yang tidak nol ketika harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, minyak
kedelai, dan minyak bunga matahari diberi guncangan. Berpengaruhnya harga minyak kelapa sawit terhadap shock yang terjadi ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Amiruddin 2005 dimana harga minyak kelapa sawit merespon guncangan yang terjadi pada harga minyak kanola, minyak kedelai, dan
minyak bunga matahari.
Bersarkan Gambar 5.1. dapat dilihat bahwa ketika harga minyak kelapa sawit diberi guncangan maka respon dari harga minyak kelapa sawit tersebut
meningkat hingga 89 pada lima bulan kemudian, setelah itu terjadi penurunan meskipun nilainya masih positif hingga bulan ke-12. Dampak shock harga minyak
kelapa sawit terhadap harganya sendiri tersebut mulai menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-15 dengan tingkat 79. Respon harga minyak kelapa sawit
terhadap shock harga minyak kedelai pada empat bulan pertama meningkat dengan nilai negatif sebesar -20, kemudian menurun dan mencapai kestabilan
pada tingkat -9,5. Dampak shock harga minyak kanola terhadap harga minyak kelapa sawit menunjukkan peningkatan pada 6 bulan pertama yaitu sebesar 14,5
setelah itu menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-14 dengan tingkat 13,4. Respon harga minyak kelapa sawit terhadap shock harga minyak bunga matahari
meningkat hingga 54 pada 5 bulan pertama dan menunjukkan kestabilan setelah bulan ke-17 dengan tingkat 43.
Gambar 5.1. Hasil Impuls Response Function PCPO
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCPO to PCPO
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCPO to PCAN
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCPO to PSOY
-40 40
80
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Response of PCPO to PSUN
Response to Cholesky One S.D. Innovations
Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa harga minyak kelapa sawit merespon paling besar terhadap shock harga minyak bunga matahari
daripada terhadap shock harga minyak kedelai dan harga minyak kanola. Hasil ini sesuai dengan hasil VECM di mana perubahan harga minyak bunga matahari
sebelumnya mempengaruhi harga minyak kelapa sawit saat ini. Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa respon harga minyak kelapa sawit terhadap shock harga
minyak kedelai bersifat negatif dan stabil. Hal ini menunjukkan adanya sifat substitusi yang kuat antara minyak kelapa sawit dengan minyak kedelai.
5.7.2 Respon Variabel PCAN Terhadap Shock Variabel Lainnya