Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin

Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah, Membentuk Sumber daya insani yang profesional dan amanah, memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan meningkatkan nilai tambah kepada Stakeholder. 3. Strategi Mengembangkan konsep-konsep sesuai dengan nilai dasar perusahaan yaitu Amanah, Tanggap, Kualitas, Peduli, dan kerja Sama yang disesuaikan dengan prinsip syariah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Syariah Bukopin mendasarkan Usaha kegiataan sebagai berikut: a. Sasaran pembinaan yaitu membina dan mempercepat peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah agar tingkat kesenjangan sosial ekonomi yang sering terjadi dapat terartasi untuk kedepanya. b. Sasaran Pengembangan : 61 1 Pengembangan Usaha dengan fokus pada sektor Usaha UMKM. 2 Mengembangkan Usaha komersial. 3 Mengembangkan usaha-usaha konsumer 4 Penyediaan Jasa-jasa Fee Based kepada Nasabah 61 Annual Report 2014 pdf, diakses pada tanggal 3 Agustus 2016 dari http:www.syariahbukopin.co.idpublicuploadsreportAR_2009.pdf. 5 Memperkuat teknologi dan pelayanan 6 Menambah dan mengoptimalkan jaringan outlet 7 Memperkuat SDI Sumber Daya Insani 8 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Risiko dan kepatuhan.

C. Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri yang memberikan ciri khas organisasinya. Sehinnga berbeda dengan organisasi lainya yang sejenis. Organisasi PT. Bank Syariah Bukopin terdiri dari bagian- bagian berikut : 1. Share Holders Meeting Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Syariah Bukopin. Yang bertugas memimpin Rapat pemegang saham serta mengawasi jalanya kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Syariah Bukopin. 2. Board of Commisioners Dewan Komisaris Selain RUPS, Organ penting lainya adalah eksistensi dewan komisaris. Keberadaanya telah diatur dalam regulasi dan mendukung pencapaian target peseroan. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris adalah : a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan perseroan yang dilakukan direksi. b. Memberi nasihat kepada direksi mengenai rencana pembangunan perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan d. Memberi saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh e. Memberi persetujuan atas laporan tahunan yang disusun direksi sesuain dengan ketentuan perundangan yang berlaku untuk diajukan dalam RUPS Tahunan. 3. Sharia Supervisory Board Dewan Pengawas Syariah DPS sebagai dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah telah menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam praktik pengawasan lembaga keuangan syariah, DPS merupakan perwakilan dari DSN-MUI yang berada pada lembaga keuangan syariah yang independen. Terkait dengan hal tersebut, maka tugas dan tanggung jawab DPS menjadi salah satu komponen penilaian atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang tidak dapat dipisahkan dengan tugas dan tanggung jawab direksi maupun dewan komisaris. Adapun tugas dan tanggung jawab DPS adalah : a. Memberikan nasehat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.