Marketing Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin

6 Membidik hati dan jiwa calon konsumen target customer’s heart and soul targeting 7 Membangun sistem kepercayaan build a belief system positioning 8 Diferensiasi yang berbeda dalam kontek dan konten differ yourself with a good package of content and context differensiation 9 Jujur dalam membentuk bauran pemasaran be honest with your 4P marketing mix 10 Menerapkan ukhwah sebagai dasar dalam penjualan practice a relationship- based selling selling 11 Karakter merek yang islami use a spiritual brand character brand 12 Perubahan yang lebih baik dalam pelayanan service should have the ability to transform service 13 Menerapkan proses bisnis yang amanah practice a reliable business process process 14 Membangun nilai yang baik dimata konsumen create value to your stake holders scorecard 15 Membangun inspirasi yang mulia create a noble cause inspiration 16 Menjadikan budaya perusahaan yang beretika develop an ethical corporate culutre culture 17 Pengukuran yang jelas dan transparan measurement must be clear and transparent instuition. 31 Empat prinsip pertama yang terdiri dari change, competitor, customer dan company menjelaskan lanskap bisnis syariah, sedangkan company merupakan faktor internal yang penting dalam proses pembuatan strategi. Prinsip lima sampai tigabelas menerangkan sembilan elemen dari arsitektur bisnis strategi, yang terbagi dalam tiga paradigma yaitu: Syariah Marketing Strategy untuk memenangkan mind share, Syariah Marketing Tactic untuk memenangkan market share dan Syariah Marketing value untuk memenangkan heart-share. Kemudian tiga prinsip terakhir adalah prinsip-prinsip yang membahas soal inspirasi inspiration, budaya culture dan institusi institution. Ketiganya disebut Enterprise. Berdasarkan definisi marketing dalam perspektif islam, maka kata kunci dalam marketing syariah adalah bahwa dalam seluruh proses, baik dalam proses penawaran maupun proses perubahan nilai tidak boleh ada 31 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing Jakarta: Mizan, 2006, hal.151 hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam, yaitu : 32 1 Berperilaku baik dan simpatik 2 Bersikap melayani dan mempermudah 3 Bersaing secara sehat 4 Mendahulukan sikap tolong menolong 5 Jujur dan tidak curang 3. Konsep Marketing STPD segmentasi, targeting, positioning, diferensiasi Strategi maketing dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha dapat mencapai tujuan pemasarannya. 33 Strategi pemasaran juga merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu marketing sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi persaingan dan pembangunan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih. 34 Strategi pemasaran didasarkan atas 4 konsep strategi, diantaranya adalah sebagai berikut : 32 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing Jakarta: Mizan, 2006, hal.486 33 Philip Kotler dan Paul N. Blomm, Teknik dan Strategi Pemasaran Jasa Profeional, Jakarta: Intermedia, 1995, hal.127 34 Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta:Erlangga, 1997, Edisi ke-2, jilid 1, hal.3 a. Segmentation Segmentasi pasar Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda heterogen menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut. 35 Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu : 1 Dapat diukur measurable Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu. 2 Dapat dijangkau accessible Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. 3 Cukup besar substantial Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat dilayani. Suatu segmen merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai. 35 Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta:Erlangga, 1997, Edisi ke-2, jilid 1, hal.183 4 Dapat dibedakan differentiable Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas. 5 Dapat dilaksanakan actionable Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. b. Targeting Pangsa Pasar Definisi targeting menurut Keegan Green 2008 adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara, propinsi, atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler Amstrong 2008 adalah sekelompok pembeli buyers yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. 36 Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan. Targeting adalah membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu : 36 Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta:Erlangga, 1997, Edisi ke-2, jilid 1, hal.197 1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran. 2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan. c. Positioning Posisi pasar Posisi pasar positioning adalah dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus distinctive dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen. Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik adalah fokus utama Positioning. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen. Sedangkan kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan, dan lain lain. d. Diferensiasi Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Perusahaan dapat mendiferensiasikan tawaran pasarnya menurut lima dimensi, yaitu : Produk, pelayanan, personalia, saluran pemasaran atau citra. 37 Produk-produk fisik itu bervariasi dalam potensinya untuk diferensiasi, di ujung yang satu kita menemukan produk yang memungkinkan sedikit variasi: ayam, baja apinir. Di ujung lain ada produk dengan diferensiasi tinggi seperti mobil, motor, bangunan komersial dan meubel. Di sini penjual menghadapi banyak sekali parameter rancangan yang mencakup bentuk, keistimewaan feature, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan. Diferensiasi pelayanan meliputi kemudahan pemesanan, pengiriman pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan dan keramahan. Diferensiasi personalia meliputi : kemampuan, kesopanan, dapat dipercaya dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi. Diferensiasi saluran pemasaran meliputi: cakupan, keahlian, dan kinerja. Diferensiasi citra meliputi : cakupan, keahlian, kinerja, lambang, media, atmosfir dan citra. 38

C. Pembiayaan

37 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jakarta: PT Prenhalindo, 2002, hal.328 38 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jakarta: PT Prenhalindo, 2002, hal.329 a. Pengertian Pembiayaan Menurut undang –undang Perbankan NO.10 Tahun 1998 ”Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil .” 39 Menurut Syafi’i Antonio, pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. 40 Pengertian lain menyebutkan, pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan bank Islam kepada masyarakat yang membutuhkan dana yang telah dikumpulkan oleh bank Islam dari masyarakat yang surplus dana. 41 b. Jenis-Jenis Pembiayaan Sesuai dengan akad pengembangan produk, maka bank syariah memiliki banyak jenis pembiayaan. Adapun jenis produk atau jasa pembiayaan pada bank syariah, jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut beberapa aspek, diantaranya : 42 39 Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan 40 Muha ad “yafi’i A to io, Bank Syariah dari teori ke Praktek, Jakarta: Gema insani Press, 2004, h.160 41 Muhammad, Manajamen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, h.71 42 Muhammad, Manajamen Pembiayaan Bank Syariah Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, h.22 1 Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan dengan prinsip jual beli. 2 Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang dilakukan dengan prinsip sewa-menyewa. 3 Transaksi pembiayaan usaha kerjasama ditujukan untuk mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil. 43

1. Pembiayaan Musyarakah

Syirkah dari segi bahasa berarti percampuran al-ikhtilath, yaitu penggabungan dua bagian atau lebih yang tidak bisa dibedakan antara satu bagian dengan bagian yang lain. Sedangkan menurut syara’, syirkah adalah transaksi antara dua orang atau lebih yang kedua-duanya sepakat untuk melakukan kerja yang bersifat finansial dengan tujuan mencari keuntungan. 44 Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian di antara para pemilik dana atau modal untuk mencampurkan dana atau modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan di antara pemilik dana atau modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. 45 Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa 43 Hasanudin Rahman Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi The Bankers Hand Book, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005, h.68 44 Tim Asistensi Pengembangan LKS Bank Muamalat, Perbankan Syariah: Perspektif Praktis, Jakarta: Muamalat Institute, 1999, h. 78 45 Muhammad, Manajamen Pembiayaan Bank Syariah Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, h.23 keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau asset nonkas yang diperkenankan oleh syariah. 46

2. Pembiayaan Mudharabah