Prosedur dan Tahapan Umum Pengajuan Pembiayaan Bank Syariah Bukopin

mempresentasikan hasil nya kembali kepada direktur utama, dan jika lebih dari itu harus mempresentasikan lagi kepada pihak komisaris. Tahapan Keempat k. Akad. Didepan notaris melakukan akad pembiayaan dan pengikatan agunan. l. OL offering letter. Surat persetujuan yang akan diberikan ke nasabah, OL didapat dari hasil komite yang dilakukan sebelum akad, didalamnya berisi poin-poin atau syarat yang harus dipenuhi oleh pihak nasabah untuk melancarkan proses pembiayaan, waktu yang diberikan biasanya sampai dengan satu bulan. m. Dropping. Mengartikan bahwa uangnya dicairkan. Dalam Bank Syariah Bukopin, bukan uang yang akan diterim oleh nasabah tetapi disesuaikan dengan kebutuhan nasabah itu sendiri, mencegah akan ada nya side streaming dimana penggunaan dana yang seharusnya tidak digunakan untuk usaha yang lainnya. Gambar 4.1 Prosedur dan Tahapan Umum Pengajuan Pembiayaan Bank Syariah Bukopin Nasabah menyerahkan kelengkapan data dan persyaratan yang dibutuhkan Nasabah datang ke Bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan Bank melakukan analisis terhadap nasabah yang akan melakukan pembiayaan Tiga data yang harus ada yaitu identitas, keuangan, dan agunan Empat analisis yang dilakukan bank divisi legal yaitu BI Checking, analisis yuridis, taksasi dan trade checking Dilakukannya analisis keuangan, makro, dan modal untuk memperkuat data Komite yang dilakukan bertujuan untuk menyetujui atau tidaknya pembiayaan yang akan dilakukan Melakukan akad pembiayaan dan agunan, pemberian OL kepada nasabah jika ada syarat yang masih dibutuhkan sebelum pencairan, dan dropping yang artinya pembiayaan sudah dilaksanakan Limit pembiayaan lebih dari limabelas milyar, harus mengadakan komite lagi dengan direktur bisnis, lebih dari tigapuluh milyar komite dengan direktur utama dan lebih dari itu harus mengadakan komite dengan komisaris

2. Persyaratan Umum Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Bukopin

Dalam pembiayaan murabahah Bank Syariah Bukopin terdapat dua kriteria calon nasabah yang dapat mengajukan pembiayaan, pertama dengan sumber pembayaran berasal dari gaji atau penghasilan tetap yang didapat setiap bulannya. Kedua, nasabah yang sumber pembayaran berasal dari udaha yang dikelolanya sendiri. Persyaratan umum pembiayaan murabahah Bank Syariah Bukopin adalah sebagai berikut : a. Persyaratan pengajuan pembiayaan murabahah bagi pegawai atau karyawan : 1 Status pegawai tetap dengan masa dinas minimal dua tahun. 2 Usia Minimal 20 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiayaan. 3 Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan terdokumentasi. 4 Hasil BI checking tidak termasuk dengan kategori pembiayaan non lancar. Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi saat nasabah ingin melakukan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Bukopin adalah : 1 Fotokopi KTP, kartu keluarga, surat nikah pemohon dan suami atau istri. 2 Slip gaji dan rekening tabungan minimal 4 bulan terakhir. 3 SK pengangkatan pertama dan terakhir 4 NPWP 5 Jaminan : Fix Asset b. Persyaratan pengajuan pembiayaan murabahah bagi wiraswasta : 1 Usaha telah berjalan minimal 1 tahun. 2 Rumah tempat tinggal milik sendiri atau keluarga. 3 Usia minimal 20 tahun. Maksimal usia 55 tahun saat pembiayaan lunas. 4 Memiliki rencana usaha dan peruntukan pembiayaan yang jelas, tercatat dan terdokumentasi. 5 Hasil BI checking tidak termasuk dalam kategori pembiayaan non lancar. Adapun kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi saat nasabah ingin mengajukan pembiayaan murabahah di Bank Syariah Bukopin adalah : 1 Fotokopi KTP, kartu keluarga, surat nikah pemohon dan suami atau istri. 2 Pas foto terbaru 3x4 pemohon dan suami atau istri. 3 Surat keterangan usaha SKU dan rekening tabungan 4 bulan terakhir 4 Jaminan : Fix asset. C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Yang Di Hadapi Bank Syariah Bukopin Dalam Memasarkan Produk Pembiayaan Sistem ekonomi syariah yang saat ini dilihat oleh masyarakat masih banyak menuai masalah dan membuat laju berkembangnya pertumbuhan ekonomi syariah terpantau lambat. Bank Syariah Bukopin selaku lembaga yang menggunakan sistem ekonomi syariah juga belum bisa mengoptimalisasikan pemanfaatan peluang demi mendapatkan pasar yang lebih besar. Terlihat pada minimnya nasabah yang masih jarang untuk menabung di bank syariah, juga belum paham nya para masyarakat akan eksistensi bank syariah itu sendiri beserta produk-produknya. Dalam lembaga bank syariah, yang khusus nya masih sangat berkembang saat ini, tentu nya ada faktor-faktor pendukung dan penghambat yang berperan penting dalam berjalan dan tumbuhnya kegiatan usaha yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut: 69 a. Faktor Pendukung : 1. Lokasi yang strategis, memudahkan para nasabah dan calon nasabah untuk bertransaksi. 2. Memiliki standar operasional SOP 3. Adanya training bulanan yang di fokuskan untuk terus mengasah kemampuan para marketing agar tetap dalam kondisi yang prima. 69 Alvin Prasetyo, Strategi Marketing Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah Bukopin. Wawancara Pribadi, Melawai, 1 September 2016. 4. Evaluasi mingguan yang diadakan untuk mengetahui sejauh mana progress para marketing dan mengetahui apa planning marketing kedepannya agar mempunyai pencapaian yang maksimal. b. Faktor Penghambat : 1. Kurangnya pengetahuan para masyarakat dalam mengetahui dan memahami apa itu bank syariah beserta produk-produk nya yang berindikasi akan membuat lambatnya pertumbuhan ekonomi syariah itu sendiri. 2. Tingkat kepercayaan masyarakat yang masih kurang terhadap bank syariah, sehingga masyarakat tetap memilih bank konvensional sebagai akses untuk transaksi juga berpandangan bahwa lebih mendapat keuntungan besar dibandingkan dengan bank syariah. 3. Margin yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Bukopin sendiri terlihat cukup besar dibandingkan bank konvensional, berdampak susah nya mencari nasabah dan banyak nasabah yang melakukan take over, di awal melakukan pembiayaan di bank konvensional, tahun berikutnya take over ke bank syariah yang berdampak sistem murabahah menjadi terhambat dan adanya hambatan dalam melakukan pembiayaan. 4. Jaminan yang diagunkan adalah Fix Asset dan belum adanya pengecualian. 5. Setelah dianalisa oleh Bank Syariah Bukopin, ternyata calon nasabah tidak memiliki usaha yang dimaksudkan oleh calon nasabah itu sendiri, atau tempat berkerja yang dimaksud virtual office.