Struktur Organisasi Bank Syariah Bukopin

a. Direksi berhak mewakili Bank didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian. b. Mengikat Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank. c. Menjalankan segala tindakan baik mengenai kepengurusan maupun kepemilikan dengan pembatasan yang diatur dalam anggaran dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Mengimplementasikan GCG pada setiap kegiatan usaha perseroan diseluruh tingkatan atau jenjang organisasi. e. Menindaklanjuti temuan audit, rekomendasi dari hasil pengawasan OJK, auditor intern, DPS, atau auditor ekstern perseroan. 5. President Director Direktur Utama Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan usaha perseroan. Sehingga perusahaan secara dinamis dapat meningkat dan berkembang sejalan dengan visi dan misinya. Selain itu, direktur utama bertugas menciptakan dan menjaga hubungan yang harmonis antara dewan komisaris, Direksi, pemegang saham, pegawai, dan seluruh Stakeholders dengan berbasis pada prinsip GCG. Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama, yaitu kepala Divisi SDI, Kepala SKAI atau Internal Audit Unit, Kepala Divisi Sekertaris Perusahaan, Kepala Divisi pembiayaan Komersial, kepala Divisi Pendanaan Komersial, Kepala Divisi Bisnis Mikro dan Manajer Anti Fraud. 6. Business Director Direktur Bisnis Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan Direktorat Bisnis sehingga bisnis secara dinamis dapat meningkat dan berkembang sebagai tulang punggung dan Profit Center bagi perseroan. Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur Bisnis Perseroan adalah kepala Divisi Bisnis Area, Kepala Divisi Supervisi Bisnis dan Fee Based, kepala Divisi Pengembangan Produk, Kepala Divisi Restrukturisasi dan penyelesaian pembiayaan dan seluruh Kepala cabang perseroan. 7. Compliance and Risk Management Director Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan pengelolaan resiko dan kepatuhan perseroan. Sehingga Direktorat kepatuhan dan Manajemen Risiko secara dinamis dapat meningkat dan berkembang sejalan dengan perkembangan usaha perseroan. Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur kepatuhan dan Manajemen Risiko adalah Kepala Divisi Kepatuhan, dan Kepala Divisi Manajemen Risiko. 8. Operations and Service Director Direktur operasi dan pelayanan Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan pengembangan Direktorat Operasi dan Pelayanan, sehinnga Operasi dan pelayanan secara dinamis dapat meningkat dan berkembang sebagai penunjang Bisnis dalam Perusahaan. Pejabat eksekutif yang bertanggung jawab kepada Direktur Operasi dan Pelayanan adalah Kepala Divisi Operasi dan Analisa Keuangan, Kepala Divisi Pelayanan, Kepala Divisi Support Pembiayaan, kepala Divisi Teknologi Informasi, dan Manajer Treasury. 9. Committee of Audit Komite Audit Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta menyempurnakan implementasi tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris membentuk komite Audit. Hal tersebut sesuai dan sejalan ketentuan dalam PBI Nomor 1133PBI2009 tentang pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS. Anggota Komite Audit terdiri atas pihak independen yang memiliki kompetensi dibidangnya agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat kepada dewan Komisaris. Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan independensi dan objektifitas akuntan publik ataupun auditor internal serta menyediakan forum diskusi yang Independen dari Manajemen Sesuai PBI Nomor 1133PBI2009. 10. Committee of Risk Control Komite Pemantau Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko pada Perseroan meliputi a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan manajemen Risiko yang ditetapkan perseroan. b. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen Risiko dengan pelaksanaan kebijakan. c. Melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas komite pemantau Risiko, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. 11. Corporate Secretary Sekeraris Perusahaan Untuk mengoptimalkan sekaligus menyempurnakan Implementasi tata Kelola Perusahaan, Perseroan membentuk Divisi Sekertaris perusahaan. Divisi tersebut berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak perseroan dengan publik, menjaga keteterbukaan informasi, mendukung pencitraan perusahaan yang baik secara berkesinambungan melalui komunikasi yang efektif kepada publik dan pemangku kepentingan lainya. 12. Internal Audit Working Unit Satuan Kerja Audit Internal Audit internal merupakan pilar dalam mendukung efektivitas pengendalian internal, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan. Sesuai dengan ketentuan tata kelola perusahaan, Perseroan telah membentuk Divisi SKAI sebagai unit kerja yang independen yang membantu Direksi dalam menilai dan mengevaluasi berbagai kegiatan operasional serta mengambil langkah- langkah perbaikan. Adapun fungsi utama SKAI yakni sebagai bagian dari struktur pengendalian intern Perseroan yang membantu Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Gambar 3. 1 : Struktur Organisasi

D. Produk-produk Bank Syariah Bukopin

Produk Bank Syariah Bukopin terbagi menjadi 3 yaitu : 1. Produk penyimpanan dana Funding Memberikan pelayanan berupa Menyimpan dan menitipkan dana nasabah pada Bank Syariah Bukopin. Dana yang disimpan dan dititipkan akan dioptimalkan atau diberikan dengan cara dan ketentuan syariah untuk kepentingan ummat. Produk funding pada Bank Syariah Bukopin terdiri dari: 1 Tabungan iB SiAga Tabungan iB SiAga yaitu berupa tabungan investasi Simpanan pada Bank Syariah Bukopin untuk perorangan dalam bentuk mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan cara tertentu yang telah dipersyaratkan. 2 Tabungan Simpel iB Simpanan Pelajar iB Tabungan Simpel iB merupakan tabungan untuk pelajar dengan persyaratan mudah dan fitur yang menarik dalam rangka edukasi perbankan untuk mendorong budaya menabung sejak usia dini. 3 Tabungan iB Haji Tabungan iB Haji merupakan simpanan untuk perorangan dalam bentuk mata uang rupiah yang mempunyai rencana menunaikan ibadah Haji atau Umroh. 4 Tabungan iB Multiguna Tabungan iB Multiguna merupakan Jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis. 5 Tabungan Pendidikan Tabungan Pendidikan merupakan Jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis. 6 Tabungan Siaga Bisnis Tabungan Siaga Bisnis merupakan Simpanan yang diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha, yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati dan tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau media lainnya yang dipersamakan dengan itu. 7 Tabunganku iB Tabunganku iB merupakan Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh Bank-Bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 8 Deposito iB Deposito iB merupakan Jenis simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan pihak Bank. 9 Giro iB Giro iB merupakan Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau sarana perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindahbukuan lainnya. 2. Produk pembiayaan Lending Sistem pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Bukopin yaitu menempatkan nasabah sebagai mitra Bank. Dalam hal pemenuhan akan kekurangan dana dalam berwirausaha dalam skema yang dipilh melalui jual beli, atau pun bagi hasil. Bank Syariah Bukopin dengan tujuan dan fungsinya untuk mendukung semua sektor terutama sektor rill dengan prinsip syariah. Sehingga banyak cara yang diberikan oleh Bank Syariah Bukopin dalam memudahkan usaha yang ingin dijalankan oleh calon nasabah. Kemudahan tersebut terdiri dari : 1 Pembiayaan Murabahah pembiayaan Murabahah merupakan Jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini Bank akan melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai permintaan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah keuntungan Bank yang disepakati. Pembiayaan ini dapat digunakan untuk memenuhi usaha modal kerja, investasi atau konsumtif misalnya kendaraan bermotor, rumah dll dengan angsuran tetap selama masa perjanjian. 2 Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan musyarakah merupakan kerjasama 2 dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan atau karyakeahlian dengan kesepakatan keuntungan dan resiko menjadi tanggungan bersama sesuai kesepakatan. Kerjasama yang dimaksud disini yaitu Bank dan nasabah mencampurkan danamodal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan prinsip bagi hasil yang telah disepakati. 3 Pembiayaan Mudharabah