N melalui proses fotosintesis menghasilkan jaringan tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan hewan. Keduanya menghasilkan zat organik, jika mati dan
membusuk dihasilkan bahan mentah untuk memulai daur bahan organik Romimohtarto dan Juwana, 2001
Bakteri pengurai serasah daun mangrove sebagai agen utama dalam dekomposisi Sunarto, 2003 keberadaannya belum begitu banyak diteliti.
Pemahaman yang baik dari keberadaan bakteri pengurai merupakan suatu hal yang bersifat eksplorasi untuk menemukan fungsi dan manfaatnya, sehingga dapat
dijadikan informasi yang penting dalam pengelolaan perairan pantai yang terdapat di sekitar kawasan hutan mangrove. Hutan mangrove Kota Pari Pantai Cermin
merupakan kawasan yang banyak didominasi jenis vegetasi Rhizophora apiculata dan belum banyak dilakukan penelitian pada daerah tersebut. Berdasarkan uraian
di atas akan dilakukan penelitian untuk mengetahui keanekaragaman bakteri yang terdapat pada serasah daun R. apiculata yang mengalami dekomposisi berbagai
tingkat salinitas.
1.1. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Penelitian tentang keanekaragaman bakteri serasah daun dibatasi pada R. apiculata didasarkan pertimbangan bahwa serasah daun R. apiculata merupakan
serasah yang paling banyak ditemukan di Kota Pari Pantai Cermin bila dibanding dengan serasah lainnya. Serasah yang digunakan dalam penelitian adalah daun R.
apiculata yang jatuh pada permukaan tanah dan tidak terikat lagi pada tumbuhan hidup.
Keberadaan bakteri dalam ekosistem mangrove sangat penting. Populasi bakteri dapat menjadi ukuran yang menentukan dalam mengetahui proses
dekomposisi pada suatu ekosistem Tarumingkeng, 1994. Keberadaan bakteri serasah daun mangrove sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama
salinitas Langenheders, 2005. Berdasarkan penelitian Hunter et al, 1986 jumlah dan jenis keanekaragaman bakteri berkurang dengan peningkatan kadar
garam. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Apakah keanekaragaman bakteri pada serasah daun R. apiculata yang
mengalami proses dekomposisi dipengaruhi oleh tingkat salinitas?
2. Apakah laju dekomposisi serasah daun R. apiculata yang mengalami
proses dekomposisi dipengaruhi oleh tingkat salinitas?
3. Apakah kandungan unsur hara C, N dan P pada serasah daun R. apiculata
yang mengalami proses dekomposisi dipengaruhi oleh tingkat salinitas?
1.3. Kerangka Pemikiran
Pada ekosistem mangrove terdapat jenis-jenis pohon mangrove, seperti R. apiculata. Secara skematis kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Hutan Mangrove
Serasah daun
Dekomposisi serasah daun
Keanekaragaman
Bakteri
- Intensitas Cahaya
- Kelembaban
- Letak Topografi
- Vegetasi
- Musim
iklim -
Salinitas
- pH
- Nutrisi
- Oksigen
-
Suhu
Kondisi lingkungan
Ketersediaan Bahan organik
Ketersediaan unsur hara
Produktivitas Biologi Perairan Ekosistem Mangrove
Universitas Sumatera Utara
Jenis pohon ini banyak menghasilkan serasah terutama yang berasal dari daun. Serasah merupakan sumber utama detritus yang terdapat pada ekosistem
mangrove yang mempunyai peran penting memelihara kelangsungan siklus ekosistem tersebut. Keanekaragaman bakteri di hutan mangrove memiliki peran
penting dalam proses dekomposisi. Hasil dekomposisi serasah adalah bahan organik dan unsur hara yang penting bagi kehidupan organisme dan produktivitas
perairan terutama peristiwa rantai makanan.
1.4. Tujuan Penelitian