Fungsi kimia: a Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen; b Sebagai penyerap karbondioksida; c Sebagai
pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal-kapal di lautan. Fungsi biologi: a Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan
sumber makanan penting bagi invertebrata kecil pemakan detritus, yang kemudian berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besar; b Sebagai
kawasan pemijah bagi udang, ikan, kepiting, dan kerang yang setelah dewasa akan kembali ke lepas pantai; c Sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang, serta
berkembang biak bagi burung dan satwa lain; d Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetik. Fungsi ekonomi: a Penghasil kayu; b Penghasil bahan
baku industri; c Penghasil bibit ikan, udang, kerang, kepiting, telur burung. Fungsi lain Wanawisata: a Sebagai kawasan wisata alam pantai; b Sebagai
tempat pendidikan, konservasi, dan penelitian. Naamin dan Hardjamulia 1991, menyatakan bahwa besarnya peran
ekosistem mangrove terhadap kehidupan dapat diamati dari keanekaragaman jenis organisme, baik yang hidup di perairan, di atas lahan, maupun ditajuk-tajuk
tumbuhan mangrove serta ketergantungan manusia secara langsung terhadap ekosistem ini. Bagian tanaman mangrove, termasuk batang, akar dan daun yang
berjatuhan memberikan habitat bagi spesies akuatik yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove. Ekosistem ini berfungsi sebagai tempat untuk memelihara
larva, tempat bertelur dan sumber pakan bagi berbagai spesies akuatik, khususnya udang dan ikan bandeng Sikong, 1978.
2.2. Peran Bakteri dalam Ekosistem Mangrove
Bakteri berperan penting dalam proses dekomposisi bahan organik. Aktivitas bakteri mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara melalui proses
mineralisasi karbon dan asimilasi nitrogen Blum et al., 1988. Mikroorganisme membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar
mampu bertahan hidup dan berkembang biak. Adanya aktivitas bakteri menyebabkan tingginya produktivitas ekosistem mangrove Lyla dan Ajmal,
2006.
Universitas Sumatera Utara
Bakteri merupakan salah satu komponen penting yang berperan dalam penguraian serasah daun di ekosistem mangrove. Hampir semua bakteri laut
bersifat Gram negatif dan ukurannya lebih kecil dibanding dengan bakteri non laut. Bakteri Gram positif hanya 10 dari total populasi bakteri laut dan proporsi
terbesar terdiri atas bakteri Gram negatif berbentuk batang, yang umumnya aktivitas gerakan dilakukan dengan bantuan flagel. Bakteri bentuk kokus
umumnya lebih sedikit dibanding bentuk batang. Keberadaan bakteri laut Gram positif terbanyak ditemukan pada sedimen Kathiresan dan Bingham, 2001.
Dalam proses dekomposisi di perairan mangrove, peran aktif bakteri mutlak diperlukan. Bakteri akan menguraikan serasah secara enzimatik melalui peran
aktif dari enzim proteolitik, selulolitik dan kitinolitik. Bakteri kelompok proteolitik berperan dalam proses dekomposisi protein adalah Pseudomonas,
sedangkan kelompok bakteri yang berperan dalam proses dekomposisi selulosa adalah bakteri Cytophaga, Sporacytophaga, kelompok bakteri yang
mendekomposisi kitin meliputi Bacillus, Pseudomonas dan Vibrio Lyla dan Ajmal, 2006.
Bakteri memainkan peran penting dalam penguraian mangrove, juga diketahui bahwa sedimen mangrove merupakan bahan penting dalam proses aliran
karbon pada hutan mangrove. Pada bagian atas sedimen mangrove dengan ketebalan 2 cm ditemukan 3,6 x 10
11
sel bakterigram bobot kering sedimen Hogarth, 1999. Menurut Adel 2001 jumlah bakteri aminolitik yang ditemukan
pada serasah mangrove sebanyak 1,46 x 10
6
CFUg. Komunitas bakteri mangrove di ekosistem mangrove India, menunjukkan bahwa jumlah bakteri yang hidup
bebas berkisar antara 8,1 x 10
6
sampai 10,9 x 10
6
dan yang berpigmen berkisar antara 0,18 x 10
6
sampai 1,95 x 10
6
CFUg. Penelitian yang dilakukan oleh D’Costa et al, 2004 pada komunitas mangrove di India ditemukan 10 genus
bakteri yaitu Bacillus, Micrococcus, Pseudomonas, Beijerinckia, Erwinia, Microbacterium, Rhodococcus, Serratia, Staphylococcus dan Xanthomonas.
Menurut Kolm et al, 2002 Escherichia coli ditemukan di perairan estuaria teluk Paranagua dan Antonina Brazil pada tingkat salinitas 1 ppt sampai 33 ppt
sedangkan menurut Terrones et al, 2005 Escherichia coli ditemukan di estuaria Yalku Mexico pada tingkat salinitas 15 ppt sampai 35 ppt. Kerapatan populasi
Universitas Sumatera Utara
bakteri yang terdapat pada serasah daun yang mengalami dekomposisi pada umur enam hari dapat mencapai 6 x 10
8
selcm
2
jam Benner et al., 1988. Bakteri laut umumnya lebih kecil dibanding bakteri non-laut, dan proporsi terbesar terdiri atas
bakteri gram negatif bentuk batang, serta pada umumnya aktivitas pergerakan dilakukan dengan bantuan flagella. Bakteri berbentuk bola cocci umumnya lebih
sedikit dibanding bakteri yang berbentuk batang. Kebanyakan bakteri laut terikat, atau bergabung sesamanya untuk membentuk permukaan yang kuat solid karena
adanya bahan berlendir sehingga sel-sel saling terikat. Dengan cara ini bakteri bisa membentuk lapisan permukaan yang mengakibatkan bakteri bisa hidup pada
alga, rumput laut dan tumbuhan mangrove Hutching dan Saenger, 1987. Daya tahan hidup dan perkembangan bakteri dipengaruhi oleh kelembaban, suhu dan
cahaya matahari dan jumlah bakteri berubah dari satu musim ke musim berikutnya Bell, 1974.
2.3. Proses Dekomposisi Serasah Mangrove