4.1.4.4. Uji Serempak
Hasil pengujian hipotesis secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.14. sebagai berikut:
Tabel 4.14. Hasil Uji Serempak ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
295.302 5
59.060 37.767
.000
a
Residual 76.626
49 1.564
Total 371.927
54
a. Predictors: Constant, Inisiatif, Dorongan berprestasi, Komitmen organisasi, Integritas, Orientasi pelayanan pelanggan
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.14. di atas diperoleh bahwa nilai F
hitung
37,767 lebih besar dibandingkan dengan nilai F
tabel
2,40, dan sig. α 0,000
a
lebih kecil dari alpha 5 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H
dan menerima H
1
. Dengan demikian secara serempak orientasi pelayanan pelanggan, dorongan berprestasi, integritas, komitmen organisasi, dan inisiatif berpengaruh
sangat signifikan terhadap kinerja operator alat bongkar muat Belawan International Container TerminalBICT pada PT. Pelabuhan Indonesia I Persero.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4.5. Uji Parsial
Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.15. berikut:
Tabel 4.15. Hasil Uji Parsial Coefficients
a
Model t
Sig.
1. Constant Orientasi Pelayanan Pelanggan
Dorongan berprestasi Integritas
Komitmen Organisasi Inisiatif
-.131 2.502
-.973 2.429
.006 4.994
.896 .016
.335 .019
.995 .000
a. Dependent Variable: Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.15. di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Nilai t
hitung
untuk variabel orientasi pelayanan pelanggan 2,502 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H 2,00958, atau nilai sig. t untuk variabel orientasi
pelayanan pelanggan 0,016 lebih kecil dari alpha 0,025. dan menerima H
1
2. Nilai t untuk
variabel orientasi pelayanan pelanggan. Dengan demikian, secara parsial orientasi pelayanan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kinerja operator alat
bongkar muat Belawan International Container Terminal BICT pada PT. Pelabuhan Indonesia I Persero.
hitung
untuk variabel dorongan berprestasi -0,973 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t
tabel
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima H 2,00958, atau nilai sig. t untuk variabel dorongan berprestasi
0,335 lebih besar dari alpha 0,025. dan menolak H
1
untuk
Universitas Sumatera Utara
variabel dorongan berprestasi. Dengan demikian, secara parsial dorongan berprestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja operator alat bongkar
muat BICT pada PT. Pelindo I Persero karena pekerjaan operator alat bongkar muat merupakan pekerjaan technical yang sudah mempunyai SOP.
3. Nilai t
hitung
untuk variabel integritas 2,429 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H 2,00958, atau nilai sig. t untuk variabel integritas 0,019 lebih kecil dari
alpha 0,025. dan menerima H
1
4. Nilai t untuk
variabel integritas. Dengan demikian, secara parsial integritas berpengaruh signifikan terhadap kinerja operator alat bongkar muat BICT pada PT. Pelindo I
Persero.
hitung
untuk variabel komitmen organisasi 0,006 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t
tabel
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima H 2,00958, atau nilai sig. t untuk variabel komitmen organisasi
0,995 lebih besar dari alpha 0,025. dan menolak H
1
untuk variabel komitmen organisasi. Dengan demikian, secara parsial komitmen
organisasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja operator alat bongkar muat BICT pada PT. Pelindo I Persero, hal ini dikarenakan
responden termasuk operator outsourcing yang sewaktu-waktu dapat diputuskan kontrak kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
5. Nilai t
hitung
untuk variabel inisiatif 4,994 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H 2,00958, atau nilai sig. t untuk variabel inisiatif 0,000 lebih kecil dari
alpha 0,025. dan menerima H
1
Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesa secara parsial dari kelima variabel independen yang meliputi orientasi pelayanan pelanggan, dorongan berprestasi,
integritas, komitmen organisasi, dan inisiatif diketahui bahwa secara parsial variabel inisiatif memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja operator alat
bongkar muat BICT pada PT. Pelindo I Persero. untuk
variabel inisiatif. Dengan demikian, secara parsial inisiatif berpengaruh signifikan terhadap kinerja operator alat bongkar muat BICT pada PT. Pelindo I Persero.
4.2. Pembahasan