Uji Heteroskesdastisitas. Uji Asumsi Klasik

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan garis miring atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis statistik, yakni dengan melihat uji statistik Non-Parametrik Kolmogrov- Smirnov K-S. Apabila hasil atau nilai Kolmogrov-Smirnov K-S dan nilai Asymp.sig 2-tailed atau probabilitasnya di atas 0,05, maka data telah memenuhi asumsi normalitas.

3.9.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah data ditemukan korelasi diantara variabel bebas independet variabel. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya. Gejala ini dapat di deteksi dengan nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Nilai Tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi VIF = 1Tolerance. Nilai Cutoff atau batas yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance 0,10 , atau sama dengan nilai VIF 0,10. Setiap peneliti harus dapat menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolinieritas 0,95 Ghozali, 2005.

3.9.3. Uji Heteroskesdastisitas.

Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakan dalam sebuah variabel model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut homoskedatisitas Universitas Sumatera Utara dan jika varians berbeda disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedatisitas yang dapat dilakukan dengan melihat grafik plot, dan uji park. Park mengemukakan metode bahwa varians S 2 merupakan fungsi variabel- variabel bebas. Uji ini dilakukan dengan menguadratkan nilai residual U 2 i dari model kemudian kuadrat residual dilogaritmakan LnU 2 Cara menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatter plot, analisis data sebagai berikut: i. Kemudian nilai logaritma dari kuadrat residual dimasukkan sebagai variabel terikat dalam persamaan regresi yang baru. Jika angka signifikansi t yang diperoleh dari persamaan regresi yang baru lebih besar dari alpha 5, maka dikatakan tidak terdapat heteroskesdatisitas dalam data model. Sebaliknya, jika angka signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari alpha 5, maka dapat dikatakan terdapat heteroskedastisitas dalam data model Ghozali, 2005. 1. Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, titik meyebar di atas dan di bawah angkas 0 nol maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Belawan International Container Terminal BICT 4.1.1.1. Sejarah Singkat PT. Pelabuhan Indonesia I Persero Belawan International Container Terminal BICT PT Persero Pelabuhan Indonesia I BICT, merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada sektor perhubungan laut khususnya dalam bidang jasa pelayanan peti kemas baik untuk kegiatan eksporimpor maupun bongkar muat peti kemas antar pulau. Sebelumnya dikenal dengan nama PT Persero Pelabuhan Indonesia I UTPK Unit Terminal Peti Kemas, dan sebelum PT Persero Pelabuhan Indoensia I UPTK ini dikenal dengan nama PERUM Pelabuhan I, yang kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 tanggal 19 Oktober 1991 tentang pengalihan bentuk Perum Pelabuhan I menjadi Perusahaan Perseroaan Persero beralih menjadi PT. Persero Pelabuhan Indonesia I. Pada tahun 1980, BICT dibangun pertama kali pada tanah seluas ± 30 hektar dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Seoharto pada tanggal 17 Maret 1987. PT. Persero Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan dengan Akte PendirianAnggaran Dasar Nomor 1 tanggal 1 Desember 1992, dibuat di hadapan Notaris Imas Fatimah, SH sebagaimana dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI No. 8612 Tahun 1994, beserta perubahan terakhir sebagaimana telah diumumkan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Kegiatan Bongkar Muat Di Dermaga BICT (Belawan International Container Terminal) Dalam Upaya Menurunkan Waktu Sandar

12 71 96

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Piutang, dan Aktiva Tetap terhadap Profitabilitas PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan International Container Terminal

21 125 92

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

1 5 93

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 0 12

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 0 2

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 0 7

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 1 18

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 0 4

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dalam Akuntansi (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cab. Belawan International Container Terminal

0 0 17

Optimalisasi Kegiatan Bongkar Muat Di Dermaga BICT (Belawan International Container Terminal) Dalam Upaya Menurunkan Waktu Sandar

1 2 14