Menurut Newstrom and Davis 2002, komitmen organisasional merupakan tingkat dimana individu memihak dan ingin secara kontinyu berpartisipasi aktif
dalam organisasi, yang tercermin melalui karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1. Adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai dan tujuan organisasi,
2. Kesediaan untuk mengusahakan yang terbaik bagi organisasi, dan 3. Adanya keinginan yang pasti untuk bertahan dalam organisasi.
http:id.wikipedia.orgwikiKomitmen_organisasi
2.4. Teori Tentang Outsourcing
2.4.1. Pengertian Outsourcing
Persaingan dalam dunia bisnis antara perusahaan, membuat perusahaan harus berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan produk dan jasa yang
terkait dengan kompetensi utamanya. Dengan adanya konsentrasi terhadap kompetensi utama dari perusahaan, akan dihasilkan sejumlah produk dan jasa
memiliki kualitas yang memiliki daya saing di pasaran. Pada iklim perusahaan yang makin ketat, perusahaan berusaha untuk
melakukan efesiensi biaya produksi cost of production. Salah satu solusinya adalah dengan sistem outsourcing, dimana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat
pengeluaran dalam membiayai sumber daya manusia SDM yang bekerja di perusahaan bersangkutan. Menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
status pekerjaan dibagi menjadi :
Universitas Sumatera Utara
1. Pegawai Kontrak Waktu Tertentu PKWT 2. Pegawai Kontrak Waktu Tidak Tentu PKWTT
3. Kerja Borongan Outsourcing. Outsourcing Alih Daya diartikan sebagai pemindahan atau pendelegasian
beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyedia jasa, dimana badan penyedia jasa tersebut melakukan proses administrasi dan manajemen berdasarkan definisi
serta criteria yang telah disepakati oleh para pihak. Outsourcing atau alih daya merupakan proses pemindahan tanggung jawab
tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain di luar perusahaan induk. Perusahaan di luar perusahaan induk biasanya berupa vendor, koperasi ataupun
instansi lain yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu. Outsourcing dalam regulasi ketenagakerjaan biasa hanya mencakup tenaga kerja pada proses pendukung
noncore business unit atau secara praktek semua lini kerja bisa dialihkan sebagai unit outsourcing.
Outsourcing Alih Daya dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia diartikan sebagai pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa tenaga kerja
pengaturan hukum outsourcing Alih Daya di Indonesia diatur dalam Undang- Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 pasal 64, 65 dan 66 dan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
No.Kep.101MenVI2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perjanjian Perusahaan Penyedia Jasa PekerjaBuruh dan Kepmenakertrans No. 220MenX2004 tentang
syarat-syarat Penyerahan Sebagai Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan lain.
Universitas Sumatera Utara
Pada era globalisasi dan tuntutan persaingan dunia usaha yang ketat saat ini, maka perusahaan dituntut untuk berusaha meningkatkan kinerja usahanya melalui
pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mempekerjakan tenaga kerja seminimal mungkin untuk dapat memberi
kontribusi maksimal sesuai sasaran perusahaan. Untuk itu perusahaan berupaya fokus menangani pekerjaan yang menjadi bisnis inti core business, sedangkan pekerjaan
penunjang diserahkan kepada pihak lain. Proses kegiatan ini dikenal dengan istilah
“outsourcing.”
Pengaturan tentang outsourcing Alih Daya ini sendiri masih dianggap pemerintah kurang lengkap.
http:ariswan.wordpress.com20080523outsourcing-sebagai- solusi-dunia
2.4.2. Dasar Hukum Sistem Outsourcing di Indonesia