Sistem Pengendalian Manajemen Landasan Teori

10 pendapatan yang diperoleh dengan menjual barang dan jasa pada tingkat yang lebih besar daripada menggunakan sumber daya tersebut. Dan pertumbuhan pangsa pasar market share yang berguna untuk mengetahui kinerja perusahaan. Indikator kinerja perusahaan berikutnya adalah kepuasan pelanggan yaitu tingkat kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Selanjutnya loyalitas pelanggan yaitu pelanggan yang akan mengulang kembali pembelian atau dapat dikatakan sebagai pelanggan setia sementara beberapa pelanggan lain hanya membeli dalam jumlah besar atau hanya pada promosi. Pengembangan produk baru dan kreativitas produk baru merupakan kemampuan perusahaan untuk cepat dalam mengembangkan produk baru yang memberikan keuntungan bagiperusahaan dan kreativitas serta inovasi perusahaan dalam membuat produk yang akan menciptakan keuntungan berkelanjutan bagi perusahaan.

2.1.2 Sistem Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen adalah alat bagi para manajer, yang menggunakannya dalam interaksi diantara mereka dengan bawahan. Pengendalian ini bertujuan mendorong, membantu dan memotivasi manajer dan karyawan untuk melaksanakan strategi organisasi dan untuk mematuhi kebijakan organisasi dalam pelaksanaan tersebut. Peran manajemen dalam pengendalian dinamakan pengendalian manajemen dan sistem yang digunakan untuk melakukan hal ini seperti menganalisis informasi, 11 mengevaluasinya dan memanfaatkannya bersama saran-sarana lain untuk mengendalikan kegiatan dinamakan sistem pengendalian manajemen. Menurut Supriyono 2000:27 sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi anggota organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi, dimana sistem pengendalian manajemen terdiri dari struktur dan proses. Mulyadi dan Setiawan 2001:3 mendefinisikan sistem pengendalian manajemen sebagai suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut. Jadi, sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien melalui para manajernya. Dua unsur yang penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah struktur dan proses sitem pengendalian manajemen. Struktur merupakan hubungan antara komponen yang dinyatakan dalam bentuk organisasi dan sifat informasi yang mengalir diantara unit-unit tersebut. Komponen-komponen ini saling berkaitan dengan lainnya yang secara bersama-sama membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan sistem. Struktur pengendalian manajemen dalam suatu organisasi didasarkan pada tanggung jawab atas 12 jabatannya disebut dengan responsibility centers pusat-pusat pertanggungjawaban Mulyadi, 2001:3. Pusat-pusat pertanggungjawaban merupakan bagian-bagian dalam suatu organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas dalam bagian tersebut. Menurut Supriyono 2000:36 terdapat unsur-unsur yang terbagi dalam kelompok struktur yaitu: struktur organisasi, aliran informasi dan pendelegasian wewenang. Proses pengendalian manajemen merupakan seperangkat tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi bekerja sesuai dengan tujuan yang melibatkan interaksi dalam sebuah organisasi. Proses pengendalian manajemen yang diukur Anthony dan Govindarajan, 2005:19 meliputi penyusunan program pemograman, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran dan pelaporan dan analisis. Penyusunan program pemograman adalah proses pembuatan keputusan mengenai program-program yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan taksiran jumlah sumber-sumber yang akan dialokasikan untuk setiap program tersebut Supriyono 2001:2. Dengan demikian pemograman yang tepat akan berdampak pada pengelolaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien. Tahap kedua dalam proses pengendalian manajemen yaitu penyusunan anggaran. Menurut Supriyono 2001:82 anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya 13 dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber- sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Penyusunan anggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program. Dalam proses penyusunan anggaran, manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam menyusun usulan anggran serta mengadakan negosiasi dengan manajer diatasnya yang memberikan peran kepadanya. Oleh karena itu, anggaran yang sudah disahkan merupakan kesanggupan atau komitmen manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan rencana seperti yang tercantum dalam anggaran tersebut.. Setelah penyusunan program dan anggaran, tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan dan pengukuran.Pelaksanaan merupakan implementasi antara rencana dalam bentuk kegiatan maupun biaya. Bila manajemen menginginkan ada kesesuaian antara rencana dengan realisasi, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah konsistensi pelaksanaan dengan rencana baik program maupun penganggaran. Artinya kedua hal tersebut dapat dipedomani dalam melaksanakan kegiatan, bila tidak maka akan terjadi penyimpangan. Sementara itu pengukuran berhubungan dengan penilaian dan pengendalian kegiatan berdasarkan program dan anggaran yang ditetapkan. Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya 14 dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun non keuangan, informasi internal maupun eksternal. Tahap akhir dalam proses pengendalian manajemen adalah pelaporan dan analisis. Dalam tahap ini data akuntansi disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laaporan kinerja pusat pertanggungjawaban digunakan sebagai dasar untuk pengendalian. Pengendalian ini berupa analisis terhadap penyimpangan dari pelaksanaan anggaran. Atas dasar hasil analisis, manajer pusat pertanggungjawaban dapat segera merumuskan tindakan perbaikan. Menurut Mulyadi 2001:6 struktur dan proses merupakan dua hal yang membangun sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen menyediakan struktur yang memungkinkan proses perencanaan dan implementasi rencana. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagai sistem, struktur dan proses sistem pengendalian manajemen keduanya saling berinteraksi, dimana ketercapaian tujuan organisasi dapat tercapai. Salah satu tujuan organisasi yaitui peningkatan kinerja.

2.1.3 Budaya Organisasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 50 100

Pengaruh Budaya PerusahaanTerhadap Pencapaian Tujuan Perusahaan (Studi Pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi Sumatera Utara).

0 42 127

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

14 87 149

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 62 104

Pemanfaatan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit Dalam Keluarga terhadap Pendidikan Anak (Studi Komparatif antara Keluarga Petani Kelapa Sawit Kelas Bawah dan Menengah ke Atas di Desa Sialang Pamoran, Kabupaten Labuhan Batu Terhadap Pendidikan Anak)

1 26 95

Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Daerah Sumatera Utara

1 35 103

Pengaruh Berbagai Aspek Audit Intern Terhadap Pencapaian Anggaran Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Sumatera Utara

5 45 102

Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara)

0 0 18

Pengaruh Partisipasi Anggaran Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

0 0 11