41
50 tahun sebanyak 27 orang 65,9 dan yang berumur 51- 60 tahun sebanyak 10 orang 24,4.
Berdasarkan pendidikan terakhir, responden yang merupakan lulusan S1 sebanyak 32 orang 92,1 dan lulusan S2 sebanyak 2 orang 4,9.
Responden yang memiliki jabatan sebagai askep sebanyak 1 orang 2,4, inspektur sebanyak 1orang 2,4, kepala bagian sebanyak 8 orang 19,5,
kepala bidang sebanyak 5 orang 12,2, kepala seksi sebanyak 2 orang 4,9, kepala urusan sebanyak 9 orang 22,0 dan manajer sebanyak 15
orang 36,6.
4.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menggambarkan karakter sampel serta memberikan deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini,
variabel independen yang digunakan adalah sistem pengendalian manajemen dan budaya organisasi dan variabel dependen yakni kinerja perusahaan.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
42
Sumber: Data primer diolah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada variabel kinerja perusahaan
memiliki nilai minimum sebesar 22 dan nilai maksimum sebesar 34, dengan rata-rata total jawaban sebesar 28,46 dan standar deviasi sebesar
3,171. Variabel sistem pengendalian manajemen memiliki nilai minimum sebesar 56, nilai maksimum sebesar 75, dengan rata-rata total jawaban
sebesar 64,78 dan standar deviasi sebesar 4,907
. Variabel budaya organisasi memiliki nilai minimum sebesar 43, nilai maksimum sebesar 73, dengan rata-rata
total jawaban sebesar 60,76 dan standar deviasi sebesar 7,053.
4.3 Uji Kualitas Data 4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation,
suatu item dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05. Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji validitas dari tiga variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu sistem pengendalian manajemen SPM, budaya organisasi BO dan kinerja perusahaan KP.
43
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas
Pertanyaan Sig.
Pearson Correlation
Keterangan
SPM1 0.000
0.524 Valid
SPM2 0.000
0.682 Valid
SPM3 0.006
0.425 Valid
SPM4 0.000
0.537 Valid
SPM5 0.003
0.459 Valid
SPM6 0.000
0.627 Valid
SPM7 0.000
0.722 Valid
SPM8 0.000
0.549 Valid
SPM9 0.000
0.744 Valid
SPM10 0.000
0.721 Valid
SPM11 0.000
0.679 Valid
SPM12 0.004
0.437 Valid
SPM13 0.000
0.520 Valid
SPM14 0.000
0.550 Valid
SPM15 0.000
0.548 Valid
BO1 0.000
0.773 Valid
BO2 0.000
0.778 Valid
BO3 0.000
0.834 Valid
BO4 0.000
0.868 Valid
BO5 0.130
0.386 Valid
BO6 0.008
0.408 Valid
BO7 0.000
0.707 Valid
BO8 0.000
0.641 Valid
BO9 0.000
0.814 Valid
BO10 0.003
0.456 Valid
BO11 0.000
0.535 Valid
BO12 0.001
0.510 Valid
BO13 0.000
0.839 Valid
BO14 0.000
0.723 Valid
BO15 0.000
0.705 Valid
44
KP1 0.000
0.705 Valid
KP2 0.000
0.820 Valid
KP3 0.000
0.746 Valid
KP4 0.000
0.650 Valid
KP5 0.032
0.335 Valid
KP6 0.035
0.330 Valid
KP7 0.000
0.750 Valid
KP8 0.000
0.825 Valid
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan pada variabel sistem pengendalian manajemen, budaya organisasi dan kinerja perusahaan
berada pada tingkat signifikansi dibawah 0.05. Maka dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut adalah valid dan layak digunakan dalam
penelitian.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Pengujian dilakukan per variabel menggunakan
pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Sumber: Data primer diolah
45
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel sistem pengendalian manajmen, budaya organisasi dan kinerja perusahaan diperoleh nillai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa jawaban seluruh butir pertanyaan reliable.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
Variabel Cronbachs
Alpha Keterangan
Sistem Pengendalian Manajemen
0.869 Reliable
Budaya Organisasi 0.913
Reliable Kinerja Perusahaan
0.818 Reliable
Sumber: Data primer diolah
46
Gambar 4.1 Grafik P-Plot
Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor VIF.
Sumber: Data primer diolah
Sumber: Data primer diolah
47
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas diperoleh nilai Tolerance untuk semua variabel independen yang diteliti lebih besar dari 0,1 dan juga diperoleh nilai
Variance Inflation Factor untuk semua variabel independen yang diteliti lebih kecil dari 10 VIF10, maka dapat disimpulkan tidak ada gejala
multikolinearitas terhadap variabel independen yang diteliti.
4.4.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu
pengamatan dengan pengamatan lain. Cara mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada
Gambar 4.2.:
Model Collinearity
Statistics Tolerance
VIF
1
Constant X1= Sistem Pengendalian
Manajemen .993
1.007 X2= Budaya Organisasi
.993 1.007
Sumber: Data primer diolah
48
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu sistem pengendalian manajemen dan
budaya organisasi terhadap variabel dependennya, yaitu kinerja perusahaan.Hasil dari analisis regresi linear berganda ditampilkan pada tabel berikut ini.
Sumber: Data primer diolah
49
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan Tabel 4.4 hasil analisis regresi linear berganda diatas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y= 14,842 + 0,246X1 – 0,038X2 + e Keterangan:
Y = Kinerja Perusahaan
X1 = Sistem Pengendalian Manajemen
X2 = Budaya Organisasi
e = Error
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
14.842 7.755
1.914 .063
Sistem Pengendalian
Manajemen .246
.097 .381
2.548 .015
Budaya Organisasi -.038
.067 -.085
-.567 .574
a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan Sumber: Data primer diolah
50
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa: 1.
Nilai konstanta sebesar 14,842 mengindikasikan bahwa: jika variabel independen yaitu sistem pengendalian manajemen dan budaya organisasi
tidak ada atau nol, maka nilai kinerja perusahaan adalah sebesar 14,842. 2.
Nilai koefisien sistem pengendalian manajemen sebesar 0,246, dimana setiap peningkatan sistem pengendalian manajemen sebesar satu satuan, akan
mengakibatkan peningkatan kinerja perusahaan sebesar 0,246 dengan asumsi variabel lain konstan.
3. Nilai koefisien budaya organisasi sebesar -0,038, dimana setiap peningkatan
budaya organisasi sebesar satu satuan, akan mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan sebesar 0,038 dengan asumsi variabel lain konstan.
4.6 Uji Hipotesis