Manfaat penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian
a Kompetensi bidang kognitif artinya kemampuan bidang intelektual seperti
penguasaan mata pelajaran, pengetahuan cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang
bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang
kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya. b
Kompetensi bidang sikap adalah kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya, sikap
memghargai pekerjaannya, mencintai dan memiliki rasa senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi kepada ssama teman
profesinya, memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil kerjaannya.
c Kompetensi perilaku maksudnya kemampuan guru dalam berbagai
keterampilanperilaku, seperti ketrampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi
dengan siswa, keterampilan menyusun persiapanperencanaan mengajar, keterampilan melaksanakan administrasi kelas dan lain-lain.
10
Akhlak guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali pada akhlak murid-murid. Karena guru iti menjadi ikutan dan contoh teladan bagi murid-murid
mereka contoh perkataan guru, perbuatan dan semua gerak-geriknya. Sebab itu haruslah guru berpegang teguh dengan ajaran agama, serta berakhlak mulia dan
berbudi luhur, pengasih, penyayang kepada murid-muridnya, sebagai bapak yang cinta akan keluhuran budi pekerti anaknya. Guru takkan sukses mendidik murid-
muridnya, kecuali kalau ia berakhlak mulia dan berbudi luhur. Janganlah diharapkan guru sukses dalam melaksanakan pendidikan Agama. Bahkan
sebaliknya akan mengakibatkan murid-murid anti agama. Oleh sebab itu hendaklah guru mengamalkan ilmu yang diajarkannya dan
berpegang teguh dengan ajaran agama. Janganlah guru memperbuat sesuatu yang bertentangan dengan perkataannya dan jangan memperbuat sesuatu yang
10
. Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya, Cet. 1, 2012, h. 94.
berlawanan dengan akhlak yang diajarkannya. Hendaklah guru harus selalu sadar dan insaf, bahwa ia imam dan jadi ikutan bagi murid-muridnya, jadi contoh dan
tiru teladan bagi mereka dalam akhlak, kelakuan adat kebiasaan, perkataan, perbuatan dan semua gerak-geriknya. Sebab itu hendaklah perlihatkan dihadapan
murid-muridmu tingkah laku yang baik, adab sopan santun yang indah, supaya menjadi contoh bagi-murid-muridnya.
Guru agama harus orang yang kuat keimanannya, banyak amal salehnya, tinggi akhlaknya, baik tutur bahasanya, suci hatinya serta ramah-tamah terhadap
murid-muridnya. Orang yang lemah keimanannya, kurang amalannya, rusak akhlaknya, takkan dapat melalsanakan pendidikan agama. Dengan demikian
teranglah, bahwa pengaruh guru agama besar sekali dalam pendidikan agama. Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib yang dikutip oleh Abdul Majid, guru
Agama Islam professional harus memiliki kompetensi sebagai berikut: 1
Penguasaan materi al-Islam yang komprehensif serta wawasan dan bahan pengajaran, terutama pada bidang yang menjadi tugasnya.
2 Penguasaan strategi mencakup pendekatan, metode dan teknik
Pendidikan Islam termasuk kemampuan evaluasinya. 3
Penguasaan ilmu dan wawasan kependidikan. 4
Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan pada umumnya guna keperluan pengembangan pendidikan Islam.
11
Adapun PAI sebagaimana dijelaskan oleh Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid, suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
12
1 Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
a Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Strategi adalah siasat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran yang mencakup metode dan teknik pembelajaran. Adapun teknikadalah langkah-
11
. Ibid, h. 91.
12
. Ibid, h. 12.