Faktor-faktor Pengaruh Motivasi Belajar

kemudian terumuskan dalam satu rumusan tujuan yang setelah seseorang memberikan tanggapan atau sikap. Tiga elemen penting motivasi sebagai sebuah proses perubahan energy dari Mc Donald ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi dalam system neuro physiological yang ada pada organisme manusia. Dalam tahap ini, meski motivasi merupakan „rahasia’ dalam diri manusia, tetapi penampilannya bisa diidentifikasi dari sejumlah kegiatan fisik manusia, berupa perbuatan atau timgkah laku. 2 Motivasi ditandai dengan timbulnya rasa atau feeling, afeksi seseorang. Ia bisa dijelaskan dengan contoh: ketika seseorang menerima kabar bahwa ia harus pulang karena orangtuanya meninggal, secara langsung yang bersangkutan memperlihatkan adanya feeling yang bisa dilihat dari ekspresi sedih diwajahnya atau berupaya untuk menghilangkan rasa sedih itu. 3 Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Ia bisa dijelaskan dengan contoh: seorang mahasiswa memperoleh nilai tinggi, otomatis ia akan terangsang untuk belajar lebih giat supaya tujuannya tercapai. Dengan demikian, bagi Mc Donald motivasi merupakan respons terhadap sesuatu berupa rasa atau feeling yang dibarengi dengan adanya tujuan tertentu yang teraplikasi melalui perbuatan dan tindakan. 52 Dilanjutkan dalam penjelasan mengenai Faktor Internal dan eksternal Siswa, adalah: 1 Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat memengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi disertai dengan sakit kepala, dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajari pun kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tubuh agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat 52 . Akyas Azhari, Op. Cit. h.67. dan olah raga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. 2 Aspek Psikologis a Inteligensi siswa itu tingkat kecerdasan IQ yang tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan inteligensi seseorang seorang siswa maka semakin besar peluangya untuk meraih sukses. b Sikap Siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya. Baik secara positif maupun negative. c Bakat siswa secara umum merupakan „kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang’ 53 . Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. d Minat siswa, Menurut Reber „Minat tidal termasuk istilah popular dalam psikologi karena kebergantungannya yang banyak pada factor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan pelatihan, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan ’. 54 e Motivasi siswa, pemahaman dasarnya adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untyuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, „Motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku secara ter arah’. 55 3 Faktor Eksternal Siswa a Lingkungan Sosial yaitu sekolah, para guru, para tenaga kependidikan dan teman-teman sekelas yang dapat memengaruhi semangat belajar siswa. 53 . J. P. Chaplin, Dictionary of Psikology. Fith Printing. New York: Dell Publishing co. Inc., h. 133. 54 . S. Arthur Reber, The Pinguin Dictionary of Psikology, Ringwood Victoria: Penguin books Australia Ltd., h. 133 55 . Henry Gleitmen, Psicologhy, 2 nd Edition. New York: W. W. Norton Company, 1989, h. 134. Para guru yang selalu menunjukkan sikap, perilaku yang simpatik dan memperlihatkan sikap suri tauladan yang baik dan rajin khususnya. b Lingkungan nonsosial factor-faktor lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Factor-faktor ini dipandang untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Contoh: kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkembangan yang terlalu padat dan tak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja akan mendorong siswa untuk untuk berkeliaran ketempat- tempat yang sebenarnya tidap pantas untuk dikunjungi. 56 Gaya mengajar yang diterapkan guryu dalam kelas berpengaruh terhadap proses dan hasil belajara siswa. Dalam hubungan ini, Nasution menyatakan bahwa hubungan tidak baik dengan guru dapata menghalangi prestasi belajar yang tinggi. 57 Sikap belajar bukan saja sikap yang ditujukan kepada guru, melainkan juga kepada tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, tugas dan lain-lain.

3. Kerangka Berpikir

Kompetensi guru dapat diimplementasikan dalam pembelajaran oleh guru PAI dan Non PAI, kompetensi guru berpengaruh terhadap siswa, antara lain pada motivasi belajar mereka. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran yang tepat dapat mempersiapkan diri siswa untuk sanggup menghadapi kondisi di masyarakat dan perubahan keadaan yang berkembang begitu pesat. Setelah penulis mengkaji kompetensi guru dan penerapan pembelajaran yang berkaitan antara keduanya, maka penulis menduga terdapat pengaruh positif antara kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru terhadap pembelajaran siswa, yang dimiliki oleh guru tersebut diterapkan maka semakin optimal pula perkembangan pembelajaran siswa. 56 . Muhibbin Syah, Op. Cit. h. 135 57 . S. Nasution, Azas-azas Kurikulum, Bandung: Terate, 1978, h. 58.