Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi Guru dan Implementasinya Terhadap Pembelajaran

berlawanan dengan akhlak yang diajarkannya. Hendaklah guru harus selalu sadar dan insaf, bahwa ia imam dan jadi ikutan bagi murid-muridnya, jadi contoh dan tiru teladan bagi mereka dalam akhlak, kelakuan adat kebiasaan, perkataan, perbuatan dan semua gerak-geriknya. Sebab itu hendaklah perlihatkan dihadapan murid-muridmu tingkah laku yang baik, adab sopan santun yang indah, supaya menjadi contoh bagi-murid-muridnya. Guru agama harus orang yang kuat keimanannya, banyak amal salehnya, tinggi akhlaknya, baik tutur bahasanya, suci hatinya serta ramah-tamah terhadap murid-muridnya. Orang yang lemah keimanannya, kurang amalannya, rusak akhlaknya, takkan dapat melalsanakan pendidikan agama. Dengan demikian teranglah, bahwa pengaruh guru agama besar sekali dalam pendidikan agama. Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib yang dikutip oleh Abdul Majid, guru Agama Islam professional harus memiliki kompetensi sebagai berikut: 1 Penguasaan materi al-Islam yang komprehensif serta wawasan dan bahan pengajaran, terutama pada bidang yang menjadi tugasnya. 2 Penguasaan strategi mencakup pendekatan, metode dan teknik Pendidikan Islam termasuk kemampuan evaluasinya. 3 Penguasaan ilmu dan wawasan kependidikan. 4 Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan pada umumnya guna keperluan pengembangan pendidikan Islam. 11 Adapun PAI sebagaimana dijelaskan oleh Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid, suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 12 1 Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam a Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Strategi adalah siasat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran yang mencakup metode dan teknik pembelajaran. Adapun teknikadalah langkah- 11 . Ibid, h. 91. 12 . Ibid, h. 12. langkah melakukan kegiatan-kegiatan khusus dalam menggunakan metode tertentu, seperti teknik bertanya, teknik menjelaskan dan sebagainya. 13 Dari model pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan dalam strategi pembelajaran. Dengan mengutip pmikiran J. R. David, Wina Sanjaya menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Strategi belajar-mengajar meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Untuk melaksanakan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega mengetengahkan empat kelompok model pembelajaran, yaitu: model interaksi social adalah adanya komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, model pengolahan informasi merupakan cara menyaring data dari peserta didik, model personal-humanistik ialah diskusi dengan cara berhadapan antara pendidik dengan peserta didik dan model modifikasi tingkah laku yakni memberi contoh yang baik terhadap peserta didik seperti cara berpakaian, berprilaku dan berbahasa. Jika kita mencoba menerapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah sebagai berikut : 1 Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. 2 Mempertimbangkan dan memilih system pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. 3 Mempertimbangkam dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode, dan teknik pembelajaran. 4 Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan. 14 b Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 13 . Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2009, h. 154. 14 . Abdul majid, op. cit. h. 129.