Alarm Kebakaran Sistem Proteksi Aktif

Berdasarkan SNI 03-3985-2000 detektor kebakaran fire detector digolongkan dalam beberapa jenis yaitu: a. Detektor Asap Detektor Asap Smoke Detector adalah detektor yang bekerja berdasarkan terjadinya akumulasi asap dalam jumlah tertentu. Salah satu alat deteksi asap bekerja dengan prinsip ionisai dengan menggunakan bahan radioaktif yang akan mengionisasi udara di suatu ruangan dalam komponen detektor. Listrik dalam ruangan dihantar melalui udara di antara dua batang elektroda. Apabila partikel asap masuk ke dalam ruang detektor, maka akan menyebabkan penurunan daya hantar listrik. Detektor ini mendeteksi adanya asap dengan melihat adanya penurunan daya hantar listrik. Selanjutnya detektor akan memberikan sinyal ke sistem alarm. Berdasarkan cara kerjanya, detektor asap dikelompokkan atas dua jenis yaitu jenis ionisasi dan photoelectric. Sesuai dengan sifat tersebut, maka detektor asap sangat tepat digunakan di dalam bangunan dimana banyak terdapat kebakaran kelas A yang banyak menghasilkan asap. Namun kurang tepat digunakan untuk kebakaran hidrokarbon atau gas. b. Detektor Panas Detektor Panas Heat Detector adalah detektor yang bekerjanya berdasarkan pengaruh panas temperature tertentu SNI 03-3985- 2000. Detektor panas merupakan peralatan dari detektor kebakaran yang dilengkapi dengan suatu rangkaian listrik atau pneumatik yang secara otomatis akan mendeteksi kebakaran melalui panas yang diterimanya Ramli, 2010. Ada tiga tipe detektor panas, yaitu :  Detektor bertemperatur tetap yang bekerja pada suatu batas panas tertentu fixed temperature.  Detektor yang bekerja berdasarkan kecepatan naiknya temperature rate of rise.  Detektor kombinasi yang bekerjanya berdasarkan kenaikan temperature dan batas temperature maksimum yang ditetapkan. c. Detektor Nyala Detektor Nyala Api Fire Detector, adalah detektor yang bekerjanya berdasarkan radiasi nyala api SNI 03-3985-2000. Api mengelurkan radiasi sinar infra merah dan ultra violet. Keberadaan sinar ini dapat dideteksi oleh sensor yang terpasang dalam detektor. Sesuai dengan fungsinya, detektor ini ada beberapa jenis, yaitu :  Detektor nyala api ultra violet.  Detektor nyala api infra merah. Pemasangan dan penempatan detektor memerlukan berbagai pertimbangan, misalnya sifat risiko kebakaran, jenis api dan kepadatan penghuninya. Salah satu pertimbangan adalah jenis bahan atau kelas kebakaran yang mungkin terjadi. d. Detektor Gas Detektor Gas Gas Detector, adalah detektor yang bekerjanya berdasarkan kenaikan konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar SNI 03-3985-2000. Tanpa mempedulikan jenis dari detektor yang digunakan, detektor-detektor berikut perlu diganti atau perwakilan contohnya dikirim ke laboratorium pengetesan atau ke manufaktur untuk dilakukan pengetesan : a. Detektor di dalam sistem yang sedang diperbaiki untuk beroperasi setelah sekian lama tidak digunakan. b. Detektor yang terlihat mengalami korosi. c. Detektor yang telah dicat di lapangan, jika tidak merata adalah dari jenis yang ditemukan oleh pengetesan laboratorium bahwa terpengaruh oleh pengecatan. d. Detektor yang telah dibersihkan dari cat. e. Detektor yang telah pernah terpengaruh oleh kerusakan mekanis atau penyalah-gunaan yang sejenis. f. Detektor dimana sirkitnya telah pernah terpengaruh gelombang besar surya oleh tegangan berlebih atau kerusakan akibat petir. g. Detektor yang terpengaruh terhadap kodisi lain yang dapat secara permanen mempengaruhi operasinya, seperti lemak pelumas atau deposit lainnya atau atmosfir yang korosive.