aktivitas bekerja. Gedung rektorat sendiri tidak pernah mengalami kejadian kebakaran, sehingga alarm kebakaran belum pernah berbunyi.
Selain wawancara peneliti juga melakukan observasi langsung ke gedung rektorat terkait kondisi aktual sistem alarm kebakaran di gedung rektorat. Ada beberapa
elemen yang peneliti ambil dari Standar Nasional Indonesia terkait persyaratan umum sistem alarm kebakaran untuk gedung. Tabel 5.3 berikut ini menunjukkan hasil checklist
tingkat pemenuhan sarana alarm kebakaran di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibandingkan dengan SNI -03-3985-2000 tentang Tata cara perencanaan,
pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung :
Tabel 5.3 Tingkat Pemenuhan Sarana Alarm Kebakaran Di Gedung Rektorat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 dengan SNI 03-3985-2000
No SNI 03-3985-2000
Kondisi Aktual Persentase
Sesuaitidak sesuai
1
Alarm berbunyi khas hingga mudah dikenal
sebagai alarm kebakaran Alarm kebakaran di gedung
rektorat dapat berbunyi seperti suara bel. Tetapi peneliti tidak
melakukan pengecekan fungsi tersebut.
83,3 Sesuai
2
Pada semua lokasi panel control dan panel bantu
terpasang alarm
kebakaran. Terdapat panel control dan
terdapat juga alarm kebakaran pada panel control
gambar 5.2 83,3
Sesuai
3
Semua bagian ruangan dalam bangunan harus
dapat dijangkau oleh sistem alarm kebakaran
dengan tingkat kekerasan bunyi alarm.
Semua bagian ruangan dapat dijangkau oleh sistem alarm
kebakaran dengan
tingkat kekerasan bunyi. Tetapi peneliti
tidak melakukan pengecekan fungsi tersebut
83,3 Sesuai
4
Panel control
dapat menunjukkan asal lokasi
kebakaran Panel control dapat menunjukan
asal lokasi kebakaran. Pada panel control ini akan menyala
83,3 Sesuai
No SNI 03-3985-2000
Kondisi Aktual Persentase
Sesuaitidak sesuai
merah pada lokasi yang terjadi kebakaran
5
Panel control mampu membantu kerja detektor
Panel control dapat membantu kerja detektor
100 Sesuai
Hasil rata-rata tingkat pemenuhan alarm kebakaran di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah 86,6. Sehingga menurut penilaian berdasarkan tabel
tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan Saptaria et al 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuainnya adalah sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia dan masuk dalam kategori baik.
5.2.2 Detektor Kebakaran
Detektor kebakaran gambar 5.6 yang terdapat digedung rektorat adalah detektor asap. Berdasarkan hasil wawancara penentuan jenis detektor ini dipilih agar dapat
mendeteksi kebakaran secara dini, maksudnya sebelum terjadinya api, ketika keluar asap maka sudah dapat diketahui bahwa terdapat kebakaran dititik tersebut. Walaupun belum
pernah terjadi kebakaran sistem detektor kebakaran ini berfungsi dengan baik.
Lanjutan Tabel 5.3
Gambar 5.6 Detektor Kebakaran di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015
Berdasarkan wawancara sarana detektor kebakaran di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan detektor kebakaran yang terhubung dengan panel
kontrol. Hal ini guna membantu sarana detektor dengan sarana panel control serta alarm kebakaran. Sarana detektor kebakaran di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah juga
memputnyai persyaratan awal yaitu berupa gambaran rancangan awal pemasangan yaitu di asbuilt drawing. Tetapi peneliti tidak bisa melihat dokumen tersebut dikarenakan
masih diperlukan waktu untuk mencari dokumen tersebut. Sarana detektor di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum
terproteksi dari gangguan mekanis. Hal ini berdasarkan wawancara dengan petugas teknisi. Hal ini seperti detektor di toilet lantai satu yang rusak dikarenakan adanya orang
yang tidak bertanggung jawab. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa sarana detektor kebakaran di gedung
rektorat terpasang diseluruh ruangan. Selain itu juga detektor di gedung rektoat terkait pemasangan tidak masuk kedalam langit-langit gedung rektorat.
Berdasarkan wawancara dengan petugas teknis diketahui bahwa sarana detektor di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini senatiasa dilakukan
pemeliharaan. Pemeliharaan dilakukan oleh teknisi. Selain itu, terkait dokumen pemeliharaan detektor kebakaran di gedung rektorat ini tidak disimpan.
Berikut ini tabel 5.4 gambaran kondisi detektor di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 :
Table 5.4 Gambaran Detektor di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2015
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Baik
44 100
2 Cukup baik
3 Kurang
4 Tidak
Dari tabel 5.4 diatas memperlihatkan kondisi detektor di gedung rektorat dengan kondisi baik sebanyak 44 buah 100 .
Hasil pengamatan
keberadan detektor
menurut ruangan,
tabel 5.5
memperlihatkan masih adanya ruangan yang tidak terdapat detektor yaitu information center, puslitpen, lobi lantai 3 dan toilet.
Tabel 5.5 Gambaran Detektor di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2015
No Lantai
Nama ruang Jumlah
1
Lantai 1 Puskumham
2 2
Pusat Studi Gender dan Anak 2
3 Pusat Pengembangan Bisnis
1 4
Kantor Berita UIN 1
5 Information center
6 Lobi gedung
1 7
PLKI 2
8 Wakil rektor bidang kerjasama
1 9
Ruang rapat wakil rektor bidang kerjasama 1
No Lantai
Nama ruang Jumlah
10 Bagian kerjasama
2 11
Toilet lantai 1 12
Lantai 2 Ruang Rapat wakil rektor bidang akademik
1 13
Kepala biro AAK 1
14 Ruang Staf Wakil rektor bidang akademik
1 15
Wakil rektor bidang akademik 1
16 Ruang Rapat
1 17
Unit Layanan Pengadaan 3
18 Lobi lantai 2
1 19
Ruang rektor 1
20 Ruang wakil rektor bidang administrasi umum
2 21
Ruang administrasi rektor 2
22 Toilet lantai 2
23
Lantai 3 Puslitpen
2 24
Kepala puslitpen 25
Pusat pengabdian masyarakat 1
26 Bekas ruang PPM kondisi sekarang lagi kosong
6 27
Lobi lantai 3 28
Meeting room 1
29 Satuan pengawas internal
2 30
Lembaga Penjamin Mutu 4
31 Toilet lantai 3
1
Berikut ini gambaran penempatan detektor disetiap ruangan tabel 5.6. Dari
Tabel 5.6 diketahui bahwa detektor digedung rektorat berjumlah 44 buah detektor. Detektor di gedung rektorat mendapatkan nilai 87,5 . Nilai ini menurut Saptaria et al
tahun 2005 mempunyai arti baik.
Lanjutan Tabel 5.5