Dari enam APAR diambil rata-rata pemenuhan sebesar 58 . Menurut penilaian berdasarkan tabel tingkat penilaian audit tentang kebakaran yang dilakukan
saptaria et al 2005, maka dapat ditarik kesimpulan tingkat kesesuainnya adalah Kurang sesuai persyaratan dengan Permen PU No. 26PRTM2008. Artinya terpasang APAR
tetapi ada sebagian besar instalasi yang tidak sesuai dengan persyaratan.
Tabel 5.10 Tingkat Pemenuhan APAR di Gedung Rektorat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2015 dengan Permen PU No. 26PRTM2008
No Permen PU No.26PRTM2008
Kondisi Aktual Persentase Sesuaitidak
sesuai
1 Terdapat klasifikasi APAR yang terdiri dari
huruf yang menunjukkan kelas api dimana APAR tersebut terbukti efektif.
APAR di
rektorat memiliki
klasifikasi tipe ABC
100 Sesuai
2 APAR selalu dipelihara dalam kondisi
penuh dan siap dioperasikan
APAR dipelihara dan dalam keadaan penuh
siap pakai 100
Sesuai 3
APAR diletakkan di tempat yang terlihat mata, mudah dijangkau dan siap dipakai.
APAR diletakan di tempat terlihat 2 di pos
satpam dan 4 buah diletakan
di ruang
teknisi 33
Sesuai
4 APAR tampak jelas dan tidak terhalangi.
APAR terlihat jelas dan tidak terhalangi
100 Sesuai
5 APAR selainjenis APAR beroda dipasang
kokoh pada penggantung, atau pengikat buatan manufaktur APAR, atau pengikat
yang terdaftar yang disetujui untuk tujuan tersebut,
APAR tidak
di gantung kokoh di pos
satpam. Dan diletakan di lantai
Tidak Sesuai
6 Instruksi pengoperasian harus ditempatkan
pada bagian
de pan dari APAR dan harus terlihat jelas.
Terdapat intruksi
pemakaian 100
sesuai 7
Label pemeliharaan enam bulan, label uji hidrostatik, atau label lain harus tidak boleh
ditempatkan pada bagian depan dari APAR atau ditempelkan pada bagian depanAPAR.
Tidak terdapat Label pemeliharaan yang di
letakan pada bagian belakang
Tidak Sesuai
8 APAR diinspeksi secara manual atau
dimonitor secara elektronik APAR
diinspeksi secara manual oleh
teknisi gedung rektorat 100
Sesuai
5.2.4 Hidran
Hidran gambar 5.8 di gedung rektorat ditempatkan diluar gedung berjumlah dua buah. Satu buah diletakan di sayap kanan gedung rektorat di dekat bagian akademik.
Sedangkan hidran yang satu berada di sayap kiri gedung dekat dengan Fakultas Dirasah Islamiyah. Keadaan hidran ini berada dekat dengan jalur utama mobil. Hal ini
memungkinkan untuk membantu mobil damkar masuk jika terjadi kebakaran, sehingga dapat membantu proses pemadaman.
No Permen PU No.26PRTM2008
Kondisi Aktual Persentase Sesuaitidak
sesuai
9 APAR diinspeksi pada setiap interval
waktukira-kira 30 hari APAR
diinspeksi setiap kurun waktu
kira-kira 30 hari oleh teknisi
100 Sesuai
10 Arsip dari semua APAR yang diperiksa
termasuk tindakan
korektif yang
dilakukan disimpan Arsip inspeksi APAR
disimpan di bagian teknisi
100 Sesuai
11 Sekurang-kurangnya
sebulan sekali
pemeriksaan dilakukan dan tanggal, nama petugas yang melakukan pemerikaan harus
tercatat Dilakukan
pemeriksaan, nama
petugas tercatat
di buku pemeriksaan
100 Sesuai
12 Setiap APAR mempunyai kartu atau label
yang dilekatkan dengan kokoh yang menunjukkan
bulan dan
tahun dilakukannya pemeliharaan
Tidak Terdapat kartu pada APAR
Tidak sesuai
13 Pada
label pemeliharaan
terdapat identifikasi
petugas yang
melakukan pemeliharaan.
pada label
tidak terdapat nama petugas
yang melakukan
pemeliharaan Tidak Sesuai
Lanjutan Tabel 5.10
Gambar 5.8 Hidran di Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015
Menurut hasil wawancara dengan responden peletakan hidran ini diharapkan dapat memudahkan proses pemadaman kebakaran dan hidran diletakkan ditempat
terbuka agar mudah dijangkau siapa saja dan langsung dapat memadamkan. Kotak hidran dicat warna merah dan tidak terkunci, menurut responden hal diatas dilakukan
agar apabila terjadi kebakaran, para pengguna gedung dapat dengan mudah menemukan kotak hidran dan membukanya.
Dari dua hidran halaman yang ada di gedung rektorat, hanya satu yang memiliki selang kebakaran dan nozel, sedangkan hidran yang satu hanya mempunyai selang dan
tidak terdapat nozel. Menurut informasi yang didapat pada saat wawancara nozel yang berada pada kotak hidran diambil orang yang tidak bertanggung jawab.
Berdasarkan hasil observasi lapangan didapatkan data bahwa lemari hidran di gedung rektorat hanya digunakan untuk menyimpan perlatan kebakaran seperti slang
dan nozel. Selain itu juga kotak hidr an tertulis dengan jelas tulisan”HYDRANT” dengan
cat warna yang mencolok warna merah. Sambungan hidran tidak terhalang serta slang kebakaran siap untuk digunakan. Dari hasil observasi lapangan ini bisa diambil
kesimpuan bahwa poin dari sarana hidran terkait slang kebakaran dan hidran tampak menyolok sesuai dengan standar nasional Indonesia.
Selain itu, ditemukan kotak hidran yang hanya berisi slang kebakaran, tetapi tidak terdapat nozel. Sehingga poin ini tidak sesuai dengan standar yang berlaku, yang
mewajibkan adanya nozel gambar 5.9.
Gambar 5.9 Isi Hidran Gedung Rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015
Berikut ini hasil dari tingkat pemenuhan sarana hidran di gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibandingkan dengan SNI -03-1745-2000 tentang tata cara
perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung lihat tabel 5.11.
Tabel 5.11 Tingkat Pemenuhan Hidran di Gedung Rektorat UIN Syarif