Keterbatasan Penelitian Gambaran sarana proteksi aktif di gedung rektorat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015

membuat kebakaran menjalar lebih cepat dan pemadaman membutuhkan waktu lama. Ketika terjadi kebakaran hidran yang tidak ada nozelnya juga kurang efektif dalam memadamkan kebakaran. Kebakaran ini dapat berakibat kerugian seperti kerugian fasilitas dan aset yang dimiliki oleh UIN Syarif Hidayatullah, kerugian jiwa, materi, serta kerugian sosial. Alarm dan detektor kebakaran akan dapat melindungi penghuni gedung atau karyawan rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adanya detektor dan alarm kebakaran yang baik, penghuni dapat segera mengetahui jika terjadi kebakaran dengan cepat dan tentu dapat mengambil langkah cepat dan tepat. Hal ini didukung dengan tersedianya APAR dalam jumlah yang cukup dan penempatan yang ada disetiap lantai akan dapat menambah cepatnya respon tanggap darurat kebakaran. Sehingga api yang ada akan cepat ditindak sedini mungkin. Pihak rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri akan mendapat keuntungan karena dengan deteksi dan alarm kebakaran yang baik, pihak rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat segera mengetahui bila terjadi kebakaran dan dapat melakukan tindakan pemadaman sebelum kebakaran membesar. Sehingga pihak rektorat dapat meminimalisir kerugian yang diterima akibat kebakaran. Kerugian yang dapat dihindari diantaranya kerugian akibat kerusakan aset rektorat dari kebakaran. Bila kebakaran terjadi pastinya akan merusak fasilitas dan aset rektorat yang berada dalam gedung. Meskipun ada kerugian jika terjadi kebakaran, akan lebih kecil kerugiannya jika terpasang detektor dan alarm kebakaran. Saran yang diberikan untuk pengelola gedung rektorat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu melakukan pemeliharaan alarm kebakaran dan detektor kebakaran secara rutin, memasang detektor kebakaran di setiap ruangan yang belum terpasang detektor kebakaran, menempatkan APAR dalam jumlah yang cukup disetiap lantai dan menyediakan nozel untuk hidran yang tidak terdapat nozel. Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Trikomara tahun 2014, tentang evaluasi keandalan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung studi kasus gedung kantor bupati indragiri hilir mendapatkan hasil bahwa hasil perhitungan didapat nilai persentase sistem proteksi aktif yaitu sebesar 82,60 , nilai ini mempunyai arti bahwa keandalan sistem proteksi aktif di gedung kantor bupati dalam kondisi baik. Atau sudah sesuai dengan persyaratan standar. Namun ada beberapa elemen yang belum yaitu adanya petunjuk pemakaian APAR. Selain penelitian Trikomara, pernah juga dilakukan penelitian oleh Syafriandi meneliti tentang keandalan sistem keselamatan bangunan terhadap bahaya kebakaran studi kasus gedung surya dumai group dan bank tabungan negara kota pekanbaru mendapatkan hasil bahwa 74.13 artinya keandalan sistem keselamatan gedung tersebut cukup artinya ada beberapa elemen yang belum terpenuhi yaitu elemen perawatan sarana proteksi aktif di gedung surya dumai group dan BTN. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Budi Laksiito terkait evaluasi penerapan sistem proteksi kebakaran pada bangunan rumah sakit studi kasus rs soeharso Surakarta mendapatkan hasil bahwa 92,77 . Artinya sarana proteksi kebakaran baik atau sesuai dengan standar