profesionalisme  mereka.  Maklumlah  wanita  di  masa  menopause,  biasanya  sudah mencapai  posisi  puncak  di  bidangnya  sehingga  dituntut  untuk  mampu
mengendalikan diri Poetranto, 2008. Berdasarkan  uraian  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  menopause
menimbulkan  berbagai  gejala  fisik  dan  psikologis  yang  dapat  mempengaruhi sikap  terhadap  menopause.  Beberapa  wanita  yang  bekerja  yang  menjalani
menopause  memiliki  sikap  positif  dibandingkan  wanita  yang  tidak  bekerja .
Namun,  disisi  lain  beberapa  wanita  menopause  yang  bekerja  memiliki  sikap negatif  karena  keluhan  mengenai  gejala  menopause  yang  dapat  mempengaruhi
performa mereka dalam bekerja. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah
perbedaan sikap terhadap menopause pada wanita yang bekerja dan tidak bekerja.
B. Perumusan Masalah
Perumusan  masalah  dalam  penelitian  ini  adalah  apakah  ada  perbedaan sikap terhadap menopause pada wanita bekerja dan tidak bekerja?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian  ini  bermaksud  untuk  mendapatkan  data  secara  langsung mengenai  perbedaan  sikap  terhadap  menopause  pada  wanita  bekerja  dan  tidak
bekerja
D. Manfaat Penelitian
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberi  manfaat  baik  secara  teoritis maupun manfaat secara praktis.
1. Manfaat teoritis
a.  Penelitian ini
diharapkan mempunyai
manfaat yang
bersifat pengembangan  ilmu  psikologi,  khususnya  Psikologi  Perkembangan
mengenai  perbedaan  sikap  menghadapi  menopause  pada  wanita  bekerja dan tidak bekerja
b.  Memperkaya  pengetahuan  dan  wacana  tentang  psikologi  mengenai perbedaan  sikap  menghadapi  menopause  pada  wanita  bekerja  dan  tidak
bekerja yang dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Memberi informasi dan pemahaman pada wanita dewasa madya bekerja
dan  tidak  bekerja  dalam  menyikapi  masa  menopause  sehingga  dapat menjalani masa tersebut dengan baik.
b. Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  pengetahuan  dini
mengenai  menopause  sehingga  diharapkan  para  wanita  yang  belum mengalami  menopause  dapat  mempersiapkan  diri  baik  secara  fisik
maupun  psikis  sehingga  setiap  wanita  dapat  menjalani  hari-harinya dengan  kualitas  hidup  yang  lebih  baik  dan  menyiasati  perubahan  yang
terjadi  dengan  memperoleh  pengetahuan  tentang  menopause  yang  benar
dan  tepat  sehingga  dapat  meluruskan  pemahaman  yang  keliru  dan  dapat sedini mungkin.
c. Penelitian  ini  diharapkan
dapat  memberi  masukan  dan  acuan  sehingga dapat menjadi rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah : Bab I  :  Pendahuluan
Bab  ini  menjelaskan  tentang  latar  belakang  masalah  penelitian, pertanyaan  penelitian,  tujuan  dan  manfaat  penelitian,  serta  sistematika
penulisan. Bab II  :  Landasan Teori
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dinyatakan adalah teori-teori mengenai sikap,
menopause, dan  dewasa madya. Bab III :  Metode Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional  variabel  penelitian,  populasi  dan  metode  pengambilan
sampel, instrumen yang digunakan, prosedur pelaksanaan penelitian dan metode analisa data.
Bab IV :  Analisa Data dan Pembahasan Bab ini berisi uraian analisis data dan pembahasan yang berisi mengenai
gambaran mengenai subjek penelitian, laporan hasil penelitian, hasil uji
asumsi  meliputi  hasil  uji  asumsi  normalitas  dan  homogenitas,  hasil utama penelitian, dan pembahasan.
Bab V  :  Kesimpulan dan Saran Bab  ini  memuat  kesimpulan  dan  saran  yang  berisi  kesimpulan  dari
penelitian ini dan saran-saran untuk pengembangan penelitian dan saran praktis yang ditujukan bagi wanita.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Menopause 1. Pengertian
Menopause
Spencer    Brown  2007  mengartikan  menopause  sebagai  suatu  akhir proses  biologis  dari  siklus  menstruasi  yang  terjadi  karena  penurunan  produksi
hormon  estrogen  dan  progesteron  yang  dihasilkan  ovarium  indung  telur. Selanjutnya dikatakan apabila seseorang tidak mengalami haid selama satu tahun
penuh,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  menopause  terjadi  saat  terakhir  kali  ia mendapat haid Ali, dalam Kasdu, 2002.
Menurut  Kasdu  2002,  menopause  adalah  sebuah  kata  yang  mempunyai banyak  arti.  Men  dan  peuseis  adalah  kata  Yunani  yang  pertama  kali  digunakan
untuk  menggambarkan  berhentinya  haid.  Menurut  kepustakaan  abad  17  dan  18 menopause  dianggap  sebagai  suatu  bencana  dan  malapetaka,  sedangkan  wanita
setelah  menopause  dianggap  tidak  berguna  dan  tidak  menarik  lagi.  Menopause adalah  berhentinya  menstruasi  secara  permanen  Varney,  2007.  Diagnosis
menopause  dibuat  setelah  terdapat  amenorea  sekurang-kurangnya  satu  tahun. Berhentinya  haid  dapat  didahului  oleh  siklus  haid  yang  lebih  panjang  dengan
perdarahan yang berkurang Wiknjosastro, 2005. Menopause  juga  merupakan  suatu  peralihan  dari  masa  produktif  menuju
perubahan  secara  perlahan –lahan  ke  non-produktif  yang  disebabkan  oleh
berkurangnya hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya usia