berinteraksi untuk merespon objek tersebut sehingga individu tersebut dapat bersikap positif, negative atau netral terhadap objek sikap.
2. Komponen Sikap
Menurut Azwar 2007, sependapat bahwa struktur sikap melibatkan 3 tiga komponen yang saling berhubungan yaitu:
a. Komponen Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau
apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Kepercayaan ini dapat terus berkembang.
Pengalaman pribadi, apa yang diceritakan orang lain, dan kebutuhan emosional individu merupakan determinan utama dalam terbentuknya kepercayaan. Namun,
kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat. Terkadang kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau tidak adanya informasi
yang benar mengenai objek yang dihadapi. b. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang
dimiliki terhadap sesuatu. Reaksi emosional yang merupakan komponen afektif pada umumnya banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang dipercayai
sebagai benar bagi objek yang dimaksud.
c. Komponen Konatif Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan
bagaimana kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Kaitan ini didasarkan oleh asumsi bahwa
kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak
ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap terdiri dari tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu komponen kognitif
kepercayaan, komponen
afektif perasaan,
dan komponen
konatif kecenderungan berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap.
3. Fungsi Sikap
Katz dalam Azwar, 2007 merumuskan empat fungsi sikap bagi manusia, yaitu :
a. Fungsi instrumental, fungsi penyesuaian, atau fungsi manfaat Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan sikapnya berusaha untuk
memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian, individu akan membentuk sikap positif
terhadap hal-hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif terhadap hal-hal yang dirasakan merugikan dirinya.
b. Fungsi pertahanan ego Fungsi ini bekerja ketika individu mengalami hal yang tidak menyenangkan
dan mengancam egonya atau ketika mengetahui fakta dan kebenaran yang tidak mengenakkan bagi dirinya sehingga akan melindunginya dari kepahitan
kenyataan tersebut. c. Fungsi pernyataan nilai
Nilai merupakan konsep dasar mengenai apa yang dipandang sebagai baik dan diinginkan. Dengan fungsi nilai ini seseorang sering kali mengembangkan
sikap tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
d. Fungsi pengetahuan Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu,
untuk mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan pengalamannya. Jadi sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara strukturial agar dunia
sekitar tampak logis dan masuk akal.
4. Faktor-Faktor Pembentukan Sikap