2. Kuesioner kecemasan perpisahan
Kuesioner ini dikembangkan oleh Boris Birmaher, Suneeta Khetarpal, Marlane Cully dkk. Kuesioner berisi tentang kecemasan perpisahan
dengan orang tua, dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan perpisahan dengan orang tua saat memasuki pesantren.
Kuesioner ini berisi 11 pertanyaan, masing-masing pertanyaan diberi nilai 4-1. Pertanyaan dengan jawaban sangat sering SS : 4, sering S : 3,
jarang J : 2, tidak pernah TP : 1.
3. Kuesioner risiko perilaku bullying
Kuesioner ini dibuat oleh Atfiyanah 2013, kuesioner ini menggunakan skala likert yang memiliki empat jawaban, yaitu : SS
sangat sesuai, S sesuai, TS tidak sesuai, STS sangat tidak sesuai. Kuesioner ini terdiri dari 28 pernyataan dengan arah favorable dan
unfavorable.
E. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Arikunto, 2010. Untuk melakukan uji coba instrumen yang akan digunakan, responden
diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk uji coba instrumen yaitu sebanyak 30 orang Siswanto dkk, 2013.
Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut :
√
Keterangan : = koefisien korelasi
N = jumlah responden
= skor tiap item pertanyaan = skor total
Metode pengujian validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan korelasi pearson product moment, yaitu
distribusi t tabel untuk = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2 dengan
ketentuan instrumen valid apabila nila r hitung r tabel pada = 0,05
dengan N + 30 artinya instrumen tersebut valid karena menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumlah skor total Riwidikdo, 2013.
Tempat uji validitas di Pesantren Kebon Jambu. Pesantren ini dipilih karena karakteristik nya sesuai dengan Pesantren Assanusi.
Peneliti telah melakukan uji validitas pada 30 santri di pesantren kebon jambu cirebon. Hasil uji validitas dianalisa menggunakan rumus
Pearson Product Moment dengan bantuan perangkat lunak komputer. Dari
hasil analisis didapatkan bahwa r tabel n-2 r hitung atau 0,374 r hitung. Untuk pernyataan kecemasan berpisah sebanyak 11 item di dapatkan hasil
yang menunjukkan 100 valid, dan untuk pernyataan risiko perilaku bullying terdapat 28 item menunjukkan hasil 100 valid. Sehingga kedua
kuesioner tersebut dapat digunakan. 2. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan suatu alat pengukur dalam mengukur gejala
yang sama, dan setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten Arikunto, 2010.
Rumus :
R11 = 2r
xy
1+r
xy
Keterangan : = Koefisien reliabilitas internal seluruh item
Apabila r tabel berarti reliabel dan apabila
r tabel maka tidak reliabel.
Hasil uji reabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach untuk kuesioner
kecemasan berpisah sebesar 0,844. Sedangkan untuk kuesioner risiko perilaku
bullying sebesar 0,940. Dari kedua hasil uji reabilitas tersebut dapat dinyatakan bahwa kedua kuesioner tersebut reliabel dan dapat digunakan.
F. Tahapan Penelitian
a. Dimulai dengan perumusan masalah, menentukan variabel penelitian, dan menentukan lokasi penelitian.
b. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapat gambaran dan landasan teoritis yang tepat.
c. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan dari pembimbing dilanjutkan dengan
mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada institusi pendidikan sebagai landasan permohonan mengadakan penelitian di pesantren
Assanusi Cirebon. d. Peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner di pondok
pesantren yang berbeda yaitu pesantren kebon jambu cirebon. e. Setelah mendapatkan surat izin dari institusi pendidikan peneliti
mengajukan izin terlebih dahulu kepada pengasuh dan pengurus pesantren assanusi cirebon.
f. Setelah mendapatkan izin dari pihak pesantren, peneliti dibantu pengurus pesantren untuk menjelaskan tujuan penelitian dan melakukan informed
consent kepada responden. g. Setelah itu peneliti memilih responden yang memenuhi kriteria inklusi
untuk dijadikan sampel penelitian.
h. Peneliti memeriksa kembali apakah lembar kuesioner yang sudah di isi sesuai dengan petunjuk dan mengeliminasi kuesioner yang tidak terisi
lengkap. i. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian
membuat tabel data. j. Setelah lembar kuesioner tersebut terisi, dilakukan pengolahan data
menggunakan program komputer.
G. Pengolahan Data
Proses pengolahan data penelitian menggunakan langkah – langkah sebagai
berikut : 1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan, meliputi kelengkapan jawaban, kejelasan
jawaban dan konsistensi antara jawaban pada isian kuesioner. 2. Coding
Coding merupakan pemberian kode numerik terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Kegiatan ini bertujuan untuk merubah data
berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka. 3. Entri data
Entri data merupakan proses pemasukan data kedalam program atau fasilitas analisis data.