Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
3.1.1.1 Sifat jasmaniah yang diwariskan oleh orang tuanya. Anak yang orang tuanya bertumbuh tinggi cenderung lebih cepat menjadi
tinggi dari pada anak dengan orang tua bertumbuh pendek, hal ini dapat dikatakan sebagai faktor genetik.
3.1.1.2 Kematangan Faktor kematangan dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik,
contohnya anak yang berumur tiga bulan walaupun makanan bergizi supaya menunjukan otot kakinya agar bisa berjalan,
tidak mungkin berhasil jika usianya sebelum lebih dari sepuluh bulan.
3.1.2 Faktor eksternal 3.1.2.1 Kesehatan
Anak yang sering sakit – sakitan pertumbuhan fisiknya akan
terhambat. 3.1.2.2 Makanan
Makanan yang bergizi akan membuat anak tumbuh dengan pesat dibandingkan anak yang tidak mendapat makanan yang
bergizi. 3.1.2.3 Stimulasi lingkungan
3.1.2.4 Individu yang tubuhnya sering dilatih oleh lingkungannya untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya, akan berbeda
dengan yang tidak mendapatkan latihan. Ali, 2010
3.2 Perubahan kognitif Menurut Piaget remaja termotivasi untuk memahami dunianya
karena hal ini merupakan suatu bentuk adaptasi biologis Santrock, 2007. Ali 2010, menambahkan bahwa remaja secara aktif
mengkontruksi dunia kognitifnya sendiri, mereka juga melibatkan gagasan-gagasan baru karena informasi ini dapat meningkatkan
pemahaman mereka. Menurut Piaget dalam Santrock, 2007, individu berkembang
melalui empat tahap kognitif, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasi konkret, dan operasi formal.
3.2.1 Pemikiran sensorimotor
dan praoperasional
sensorimotor berlangsung mulai dari lahir hingga usia 2 tahun. Dalam tahap ini,
bayi mengonstruksi suatu pemahaman mengenai dunia dengan cara mengordinasikan pengalaman
– pengalaman sensoris seperti melihat dan mendengar melalui tindakan
– tindakan fisik – motorik.
3.2.2 Tahap praoperasional, yang berlangsung antara usia 2 tahun sampai 7 tahun. Dalam tahap ini, anak-anak mulai merepresentasikan
dunianya dalam bentuk kata-kata, bayangan, dan gambar. 3.2.3 Tahap pemikiran operasi konkret, berlangsung antara usia sekita 7
hingga 11 tahun, penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif selama penalaran dapat di terapkan ke contoh
– contoh yang spesifik dan konkret.
3.2.4 Tahap pemikiran operasi formal, tahap ini muncul di usia antara 11 hingga 15 tahun. Karakteristik yang paling menonjol dari pemikiran
operasi formal adalah sifatnya yang lebih abstrak dibandingkan pemikiran operasi konkret.
3.3 Perubahan sosio – emosional
Perubahan yang terjadi adalah perubahan dalam hal emosi, kepribadian, relasi dengan orang lain, dan konteks sosial. Contoh
perubahan sosio-emosional yaitu menanggapi perkataan orang lain, agresi terhadap teman sebaya, kegembiraan dalam pertemuan sosial
seperti di pesta dansa senior dan orientasi peran gender Santrock, 2007.
Dalam hal ini emosi memiliki peranan penting dalam tingkah laku individu termasuk dalam masalah sosial ini saling berkaitan.
Adapun ciri utama pikiran emosional tersebut adalah respon yang cepat tetapi ceroboh, mendahulukan perasaan kemudian pemikiran,
memperlakukan realitas sebagai realitas simbolik, masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang, realitas yang ditentukan oleh
keadaan Ali, 2010.