Anyaman Potongan Kecil Bentuk

23 Gambar 1. Struktur kimia polietilen

2.5.3 Manipulasi

Ladizesky dkk. 1993 dalam penelitiannya menggunakan serat polietilan bentuk anyaman, yang kemudian dipotong menjadi bentuk potongan kecil berkuran 6 mm dengan menggunakan gunting keramik Arston CS-15H, Ars Edge Co, Osaka, Japan. Sebelum dipotong, serat polietilen bentuk anyaman tersebut dibungkus dengan aluminuim foil untuk memudahkan pemotongan serat sehingga dihasilkan potongan serat yang memilki ujung bebas. 17 Krishnarao T. dkk. 2012 dalam penelitiannya menggunakan monomer dalam pemanipulasian serat polietilen bentuk potongan kecil berukuran 3 mm yang ditambahkan ke dalam bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. Serat polietilen tersebut dimasukkan ke dalam monomer selama 10 menit lalu dicampurkan ke dalam polimer resin akrilik polimerisasi panas. Hasilnya adalah terjadi peningkatan kekuatan bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. 14

2.5.4 Bentuk

2.5.4.1 Anyaman

Resin akrilik yang ditambah dengan serat polietilen berbentuk anyaman Ribbond dapat meningkatkan kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas Narva dkk. cit. Ferasima R., 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Rahamneh 2013 menunjukkan bahwa serat polietilen berbentuk anyaman Connect dapat 24 meningkatkan kekuatan impak bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. 15,29 Gambar 2. Serat polietilen berbentuk anyaman

2.5.4.2 Potongan Kecil

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Gutteridge cit. Karacaer O, 2003 dan Ferasima R. 2013, disimpulkan bahwa penambahan serat polietilen potongan kecil 1 dapat meningkatkan kekuatan impak dan transversal bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. Pada penelitian tersebut, serat polietilen potongan kecil 1 dapat meningkatkan kekuatan impak dan transversal yang seimbang. 15 Penambahan bahan serat penguat ke dalam bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas tidak boleh melebihi konsentrasi 2 karena akan menurunkan kemampuan pembasahan serat penguat sehingga mempengaruhi kekuatan yang dihasilkan Krishnarao dkk. cit. Ferasima R., 2013. 15 Alla, dkk. 2013 menyatakan bahwa resin akrilik yang ditambah dengan serat polietilen 1 dapat meningkatkan kekuatan impak, tetapi bila konsentrasinya lebih dari 3 mengakibatkan pencampuran resin akrilik dengan serat tidak dapat bekerja dengan baik. 36 Gambar 3. Serat polietilen berbentuk potongan kecil 25 26 27 Bahan Penguat

2.6 Landasan Teori

Basis Gigitiruan Logam Resin akrilik Swapolimerisasi Polimerisasi Sinar Polimerisasi Panas Non-Logam Serat buatan Komposisi Manipulasi Kelebihan Kelemahan Sifat Mekanis Fisis Biologis Serat alami Vulkanit Kekasaran permukaan Kekuatan transversal Polietilen Karbon Kaca Bentuk Pengertian Komposisi Potongan kecil Anyaman Bahan Syarat Kekuatan impak Porositas Biokompa- tibilitas Stabilitas warna Serat Kimia Logam Nilon Kevlar Kemis 3 mm 6 mm Manipulasi Kolonisasi bakteri Penyerapan air 28

2.7 Kerangka Konsep

Kelemahan Serat Penguat Serat Polietilen 1 3 mm Gaya intramolekul kuat Kekuatan impak dan transversal tinggi Adhesi antara serat polietilen dengan matriks polimer Derajat kristalisasi tinggi Tidak ada ekstrusi serat polietilen pada permukaan bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas RAPP tidak bertambah kasar Resin akrilik polimerisasi panas Sifat mekanis rendah Penyerapan air Kekasaran permukaan Serat polietilen memiliki sifat hidrofobik yang akan mengurangi penyerapan air Penyerapan air menurun Sifat mekanis ↑↑ Sifat kemis ↑↑ Sifat fisis baik 29 27

2.8 Hipotesis Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh penambahan serat polietilen 1 terhadap kekasaran permukaan bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. 2. Ada pengaruh penambahan serat polietilen 1 terhadap penyerapan air bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. 3. Ada korelasi antara kekasaran permukaan dan penyerapan air bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat polietilen 1. 28

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian

eksperimental laboratoris dengan desain post test group only control.

3.2 Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Ekstrak Daun kemangi (Ocimum basilicum linn) 12,5%

11 118 60

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Cuka Apel Selama 45, 90, 135 Menit

28 190 66

Pengaruh Penambahan Serat Kaca pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Impak dan Transversal

9 81 84

Kekasaran Permukaan Bahan Semen Ionomer Kaca Setelah Perendaman Dalam Obat Kumur Beralkohol Selama 30, 60 dan 90 Detik

4 65 54

Compressive Strength Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Penambahan Serat Kaca 1% dengan Metode yang Berbeda

3 82 58

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

2 52 96

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 15