Pengertian Komposisi Serat Polietilen

21

2.5 Serat Polietilen

2.5.1 Pengertian

Serat polietilen pertama kali disintesa secara tidak disengaja oleh Hans von Pechmann pada saat memanaskan diazometana pada tahun 1898. Serat ini merupakan bahan termoplastik yang kuat dan memiliki gaya intramolekul yang kuat, kekuatan mekanis yang tinggi, temperatur lebur yang tinggi 280 o C-320 o C, tahan terhadap bahan kimia, dan penyerapan air yang rendah yang disebabkan oleh karena serat ini memiliki sifat hidrofobik yang akan meningkatkan penolakan air. Selain itu, bahan ini memiliki biokompatibilitas yang baik, dapat meningkatkan modulus elastisitas bahan resin akrilik polimerisasi panas, dan serat ini hampir tidak terlihat di dalam basis gigitiruan sehingga lebih estetis. 11,14,38-43 Berdasarkan kepadatan, tipe percabangan, dan berat molekulnya, serat polietilen dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu: 41 1 Polietilen bermasa molekul sangat tinggi UHMWPE ultra high molecular weight polyethylene, dengan densitas lebih dari atau sama dengan 0,960 gcm 3 . 2 Polietilen berdensitas tinggi HDPE high density polyethylene, dengan densitas 0,940-0,959 gcm 3 . Polietilen jenis ini memiliki sedikit percabangan dalam struktur molekulnya. 3 Polietilen berdensitas rendah LDPE low density polyethylene, dengan densitas 0,926-0,940 gcm 3 . Polietilen jenis ini memiliki banyak percabangan pada struktur molekulnya dan memiliki kekuatan yang rendah. 4 Polietilen linier berdensitas rendah LLDPE liniar low density polyethylene, dengan densitas 0,910-0,925 gcm 3 . Polietilen jenis ini memiliki banyak percabangan namum memiliki kekuatan tensil yang lebih tinggi dari LDPE. 22 5 Polietilen berdensitas sangat rendah VLDPE very low density Polyethylene, dengan densitas 0,880-0,890 gcm 3 . Polietilen jenis ini memiliki banyak percabangan dan memiliki kekuatan yang sangat rendah.

2.5.2 Komposisi

Serat polietilen terbuat dari polimerisasi gas etilen yang dapat diperoleh dengan pemberian hidrogen gas petroleum pada nafta, gas alam, ataupun asetilen. Serat polietilen tidak memiliki gugus kimia seperti ester, amida, maupun hidroksil, namun memiliki unsur organik seperti karbon dan hidrogen. 38 Sifat mekanis yang tinggi yang dimiliki oleh serat polietilen berasal dari gaya intramolekulnya yang sangat kuat. Ikatan Van Der Wall intermolekulnya relatif lemah, namun rantai molekul pada serat polietilen sangat panjang dan gaya intramolekulnya sangat kuat sehingga dapat menutupi kelemahan ikatan intermolekul tersebut. 8,40,41 Derajat kristalisasi serat polietilen bermasa molekul sangat tinggi adalah sekitar 70 - 80 dan kepadatan 0,96 gcm 3 . Ada hubungan linear antara kepadatan dan derajat kristalisasi polietilen. Sebuah kristal polietilen 100 akan memiliki kepadatan teoritis, berdasarkan sel unit orthorhombik, sekitar 1 gcm 3 . Polietilen amorf yang sebenarnya 0 kristalisasi akan memiliki kepadatan sekitar 0,85 gcm 3 . Khosravi dkk. 1995 menggunakan asam nitrat pada serat polietilen yang dipintal gel untuk mengamati ketidaksempurnaan struktural seperti lipatan, kekakuan molekul dan daerah yang tidak terkristalisasi. Spektroskopi Raman telah digunakan untuk mempelajari perilaku deformasi serat polietilen. Teknik ini memberikan puncak untuk kondisi kristal dan amorf polietilen. 42,43 Semakin tinggi derajat kristalisasi serat polietilen, maka semakin tinggi kekuatan mekanis yang dimilikinya. 8,40,41-3 23 Gambar 1. Struktur kimia polietilen

2.5.3 Manipulasi

Dokumen yang terkait

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Ekstrak Daun kemangi (Ocimum basilicum linn) 12,5%

11 118 60

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Cuka Apel Selama 45, 90, 135 Menit

28 190 66

Pengaruh Penambahan Serat Kaca pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Impak dan Transversal

9 81 84

Kekasaran Permukaan Bahan Semen Ionomer Kaca Setelah Perendaman Dalam Obat Kumur Beralkohol Selama 30, 60 dan 90 Detik

4 65 54

Compressive Strength Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Penambahan Serat Kaca 1% dengan Metode yang Berbeda

3 82 58

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

2 52 96

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 15