Definisi Operasional Variabel Penelitian

30 e Bentuk, ukuran, dan konsentrasi serat polietilen f Teknik penambahan serat polietilen g Tekanan pengepresan h Suhu dan waktu kuring i Teknik pemolesan j Suhu dan waktu perendaman sampel

3.3.2 Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi operasional variabel bebas Variabel Bebas Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Resin akrilik polimerisasi panas Bahan resin akrilik yang terdiri atas bubuk dan cairan yang se- telah pencampuran dan pema- nasan membentuk suatu bahan padat yang kaku. - - Serat polietilen 1 Bahan termoplastik dari polime- risasi gas etilen yang memiliki gaya antar molekul yang kuat sehingga memiliki sifat mekanis yang baik. Konsentrasi serat po- lietilen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 dari to- tal berat polimer dan monomer resin akrilik polimerisasi panas berbentuk potongan kecil ber- ukuran 3 mm. - - 31 Tabel 2. Definisi operasional variabel terikat Variabel Terikat Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Kekasaran permukaan Permukaan sampel yang telah diproses akhir dan dipoles, dan diukur dengan satuan mikrome- ter µm. Skala rasio Profile meter Penyerapan air Selisih antara berat sampel sesudah perendaman M2 dan berat sampel sesudah peren- daman yang kemudian dikering- kan dengan desikator M3 dibagi dengan volume V sampel. Skala rasio Timbangan digital Tabel 3. Definisi operasional variabel terkendali Variabel Terkendali Definisi Operasional Skala Ukur Alat Ukur Ukuran sampel Sampel dengan ukuran 50 ± 1 x 0,5 ± 0,05 mm berbentuk silin- dris. - Penggaris besi Perbandingan adonan gips keras Perbandingan jumlah gips keras : air untuk menanam sampel di dalam kuvet, yaitu 300 gram gips keras : 90 ml air. - Sendok takar dan wadah air Waktu pengadukan Waktu yang diperlukan untuk mengaduk gips dengan menggu- - Stopwatch 32 gips keras nakan spatula, yaitu 60 detik. 12 Perbandingan polimer : monomer resin akrilik Perbandingan jumlah polimer : monomer resin akrilik polimeri- sasi panas yang digunakan, yaitu 2 : 1 = 2 gr : 1 ml untuk satu sampel. - Sendok takar dan wadah air Bentuk, ukuran, berat serat polietilen Serat polietilen potongan kecil berukuran 3 mm. Perhitungan berat serat polietilen: Berat serat polietilen konsentra- si 1 = 1100 x 3 gr = 0,03gr. - Timbangan digital Teknik penambahan serat polietilen Serat polietilen direndam terle- bih dahulu ke dalam monomer sebanyak 10 ml selama 10 me- nit dalam suatu wadah, kemudi- an ditiriskan, lalu dimasukkan ke dalam polimer. Setelah itu monomer ditambahkan ke da- lam campuran polimer dan serat polietilen, lalu diaduk perlahan- lahan hingga homogen. - - Tekanan pengepresan Tekanan yang digunakan untuk mengepres kuvet yang telah ber- isi resin akrilik polimerisasi pa- nas yaitu 1000 psi untuk penge- presan pertama dan 2200 psi un- tuk pengepresan kedua. - Pres hidrolik Suhu dan waktu kuring Suhu dan waktu yang diperlu- kan untuk polimerisasi resin - Alat kuring 33 akrilik polimerisasi panas, yaitu fase I 70 C selama 90 menit dan fase II 100 C selama 30 menit, lalu kuvet dibiarkan sampai di- ngin pada suhu kamar. 27 Teknik pemolesan Pada penelitian ini digunakan teknik pemolesan mekanis dengan menggunakan kertas pasir waterproof berukuran 150, 400, 600, 800 dan 1000. 29,30,34 - Kertas ampelas Suhu dan waktu perendaman Suhu dan waktu untuk meren- dam sampel dalam akuades, yaitu suhu 37 o C selama 7 hari 22 - Inkubator

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel

Unit UJI Laboratorium Dental FKG USU

3.4.2 Tempat Pengujian Sampel

a Laboratorium Computer Numerically Controlled CNC Teknik Mesin Politeknik Medan b Laboratorium Mikrobiologi Farmasi USU

3.4.3 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2014.

Dokumen yang terkait

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Ekstrak Daun kemangi (Ocimum basilicum linn) 12,5%

11 118 60

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Cuka Apel Selama 45, 90, 135 Menit

28 190 66

Pengaruh Penambahan Serat Kaca pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Impak dan Transversal

9 81 84

Kekasaran Permukaan Bahan Semen Ionomer Kaca Setelah Perendaman Dalam Obat Kumur Beralkohol Selama 30, 60 dan 90 Detik

4 65 54

Compressive Strength Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Penambahan Serat Kaca 1% dengan Metode yang Berbeda

3 82 58

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

2 52 96

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 15