Pembuatan Model Induk Pembuatan Sampel

38 panas QC 20, England b Cold mould seal QC 20, England c Serat polietilen berbentuk potongan kecil dengan ukuran 3 mm Seattle, Ribbond Washington USA d Gips keras Dental plaster, German e Vaselin f Plastik selopan g Akuades h Bubuk pumis i Silica gel j Kertas pasir waterproof ukuran 150, 400, 600, 800 dan 1000

3.6 Cara Penelitian

3.6.1 Pembuatan Model Induk

Model induk dibuat dari logam dengan diameter berukuran 50 mm dan ketebalan 0,5 mm untuk mendapatkan mold sampel resin akrilik polimerisasi panas untuk uji kekasaran permukaan dan penyerapan air.

3.6.2 Pembuatan Sampel

A. Pembuatan mold 1 Gips keras dicampur air dengan perbandingan 300 gram gips keras : 90 ml air untuk pengisian kuvet bawah dan diaduk dengan menggunakan spatula selama 60 detik sampai adonan tercampur homogen. 2 Adonan gips keras dituang ke dalam kuvet bawah. 3 Gips keras dibiarkan beberapa menit. 4 Model induk dibenamkan sampai setinggi permukaan adonan gips keras dalam kuvet bawah, satu kuvet berisi 1 buah model induk. 5 Gips keras dirapikan dan didiamkan sampai mengeras selama 60 menit. 39 6 Permukaan gips keras, model induk, dan kuvet atas diolesi vaselin, lalu kuvet atas disatukan dengan kuvet bawah dan diisi dengan adonan gips keras yang telah diaduk hingga homogen dengan perbandingan 300 gram gips keras : 90 ml air. 7 Kuvet diletakkan di atas vibrator dan vibrator dinyalakan. 8 Diamkan selama 60 menit hingga gips mengeras, lalu kuvet dibuka dan model induk diangkat dengan menggunakan lekron mass. 9 Mold yang diperoleh disiram dengan air panas untuk membuang sisa vaselin sampai bersih. 10 Setelah kering, permukaan gips keras pada kuvet bawah dan kuvet atas diolesi dengan cold mould seal, kemudian dibiarkan selama 20 menit. Gambar 12. Model induk yang telah ditanam dalam kuvet B. Pengisian resin akrilik pada mold a Resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat polietilen kelompok A 1. Monomer dituang ke dalam pot porselen dan polimer dimasukkan dengan perbandingan polimer : monomer sebesar 2 gr : 1 ml untuk pengisian 1 mold, lalu diaduk perlahan-lahan dengan menggunakan spatula semen sampai polimer dan monomer tercampur dengan baik. 40 2. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan ke dalam mold yang berada pada kuvet bawah. 3. Plastik selopan diletakkan di antara kuvet atas dan bawah, kemudian kuvet ditutup dan ditekan dengan menggunakan pres hidrolik dengan tekanan 1000 psi. 4. Kuvet dibuka, kelebihan akrilik dipotong, lalu kuvet ditutup kembali. 5. Dilakukan penekan kedua dengan tekanan 2200 psi, prosedur diulang, lalu baut dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan bawah agar dapat beradaptasi dengan baik, kemudian dibiarkan selama 15 menit. b Resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat polietilen 1 kelompok B 1. Serat polietilen dibungkus dengan aluminuim foil, dipotong dengan ukuran 3 mm, ditimbang sebanyak 0,03 gr, direndam ke dalam monomer selama 10 menit dalam suatu wadah kemudian ditiriskan, lalu dimasukkan ke dalam polimer. Setelah itu monomer ditambahkan ke dalam campuran polimer dan serat polietilen dengan perbandingan serat : polimer : monomer sebesar 0,03 gr : 2 gr : 1 ml , untuk pengisian 1 mold lalu diaduk perlahan-lahan hingga homogen. 2. Setelah adonan mencapai dough stage, adonan dimasukkan ke dalam mold yang berada pada kuvet bawah. 3. Plastik selopan diletakkan di antara kuvet atas dan bawah, kemudian kuvet ditutup dan ditekan dengan menggunakan pres hidrolik dengan tekanan 1000 psi. 4. Kuvet dibuka, kelebihan akrilik dipotong, lalu kuvet ditutup kembali. 5. Dilakukan penekan kedua dengan tekanan 2200 psi, prosedur diulang, lalu baut dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan 41 bawah agar dapat beradaptasi dengan baik, kemudian dibiarkan selama 15 menit. C. Kuring Kuvet dimasukkan ke dalam waterbath. Pada tahap pertama, diatur suhu 70 o C dan dibiarkan selama 90 menit. Selanjutnya suhu dinaikkan menjadi 100 o C dan dibiarkan selama 30 menit. 27 Kuvet dibiarkan hingga mencapai suhu kamar.

D. Penyelesaian

Sampel dikeluarkan dari kuvet, lalu kelebihan akrilik dibuang dan dirapikan untuk menghilangkan bagian yang tajam dengan menggunakan bur fraser dan sampel dihaluskan dengan kertas pasir waterproof berukuran 150, 400, 600, 800, dan 1000 yang dipasangkan pada rotary grinder dengan air mengalir masing-masing selama 3 menit dengan kecepatan 500 rpm, kemudian dilanjutkan dengan scotch brite brush yang dipasangkan pada polishing motor dengan kecepatan 500 rpm dan menggunakan bubuk pumis selama 5 menit hingga mengkilat, dan dikilatkan lagi dengan polishing cloth selama 5 menit. 29,30,34 Gambar 13. Sampel yang telah dihaluskan 42

3.6.3 Pengukuran Kekasaran Permukaan

Dokumen yang terkait

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Ekstrak Daun kemangi (Ocimum basilicum linn) 12,5%

11 118 60

Kekasaran Permukaan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman Dalam Larutan Cuka Apel Selama 45, 90, 135 Menit

28 190 66

Pengaruh Penambahan Serat Kaca pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Impak dan Transversal

9 81 84

Kekasaran Permukaan Bahan Semen Ionomer Kaca Setelah Perendaman Dalam Obat Kumur Beralkohol Selama 30, 60 dan 90 Detik

4 65 54

Compressive Strength Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Penambahan Serat Kaca 1% dengan Metode yang Berbeda

3 82 58

Pengaruh Penambahan Serat Kaca Pada Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dengan Bentuk Reparasi Berbeda Terhadap Kekuatan Transversal

2 52 96

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 6

Pengaruh Penambahan Serat Polietilen terhadap Kekasaran Permukaan dan Penyerapan Air Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 15