Pendidikan Tabel III.C.

66 dengan sindiran John Travolta makan kue cucur, Jakarta kok makin ancur. Ahlinye Kemane? . Tim sukses Fauzi Bowo yang mengusung isu sentral ”Jakarta Untuk Semua” juga melakukan serangan balik pada kubu Adang. Misalnya dia menyoroti eksklusifitas PKS yang begitu ”pede” mengusung calonnya seorang diri “Jakarta Untuk Semua, Bukan Milik Satu Golongan,”. Mereka juga menyerang isu utama yang diangkat kubu Adang untuk membenahi Jakarta. ”Benahi Jakarta Bukan Hanya Retorika, Serahkan pada Ahlinya”. Menurut Majalah TRUST membahas isu pada pilkada DKI Jakarta 2007 bahwa Fauzi Bowo mengeluarkan ratusan miliar untuk mencari dukungan partai politik dan bernilai lebih dari Rp 200 miliar untuk tiap partai besar. Dan situs WikiLeaks juga membahas isu tersebut yang bertema ”PKS versus Dunia Dalam Pemilihan Gubernur Jakarta”, WikiLeaks membeberkan dugaan jual beli dukungan dengan nilai yang berbeda dengan Majalah TRUST. Fauzi menggalang koalisi menggunakan uang untuk membeli suara tiga dari empat partai besar di Jakarta dengan mengeluarkan dana setidaknya Rp5 miliar per partai. Sutiyoso sebagai Gubernur sebelumnya disebut-sebut sebagai penyandang dana utama pada kampanye Foke. PKS pun mengapa hanya mengusung satu calon saja yaitu Adang, dikarenakan Adang sendiri disebut-sebut membayar partai itu sebesar Rp15 miliar hingga Rp25 miliar. 2 Dari 5.725.767 orang yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap DPT, hanya sebanyak 3.737.059 orang yang menggunakan hak pilihnya. Hasil akhir 2 http:metro.news.viva.co.idnewsread333470-wikileaks-juga-soroti-pilkada-dki-2007 . Diakses pada 2 Desember 2013. 67 rekapitulasi perhitungan suara oleh KPU Provinsi DKI Jakarta adalah:Fauzi Bowo dan Prijanto 2.109.511 suara 57,87, Adang Daradjatun dan Dani Anwar 1.535.555 suara 42,13. 3 Dapat terlihat dari pemaparan diatas bahwa peran partai pada pilkada saat itu masih sangat berpengaruh untuk meraup suara dari para pemilih. Meskipun Direktur Eksekutif The Indonesian Institue, Jeffrie Geovanie, mengatakan dukungan politik atas pasangan Fauzie Bowo-Prijanto terlihat tak didasarkan pada grass-root, lebih karena elit parpol. 4 Dan tidak meraih kemenangan mutlak, hanya meraih kemenangan sedikit di atas 50 persen. Artinya, dukungan ke-20 parpol itu hanya menghasilkan minimum simple majorit`. Namun bagi sebagian warga Jakarta mengungkapkan bahwa pilihannya terhadap pasangan nomor dua karena Foke sebagai putra daerah dianggapnya lebih memahami kondisi Jakarta dan tahu bagaimana memimpin Jakarta di masa mend atang agar lebih baik, sesuai dengan citra dirinya sebagai “ahlinye”. Bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas pada saat itu mencoblos pasangan Fauzi-Prijanto. 5 Akhirnya pada tanggal 16 Agustus 2007, anggota KPU DKI, Muflizar menyatakan Fauzi-Prijanto sebagai pemenang pilkada DKI Jakarta 2007. Dan penetapan dilakukan di Ruang Sumba, Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng, 3 http:id.wikipedia.orgwikiPemilihan_umum_Gubernur_DKI_Jakarta_2007 . Diakses pada 2 Desember 2013. 4 http:www.antaranews.comnews73269france-says-libya-arms-delivery-not-breach-of- un . Diakses pada 4 Desember 2013. 5 http:www.pelita.or.idbaca.php?id=34955 . Diakses pada 4 Desember 2013. 68 Jakarta Pusat. 6 Setelah Mardiyanto membacakan Keputusan Presiden Nomor 91P Tahun 2007, pada tanggal 22 September 2007. Selanjutnya Fauzi-Prijanto dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2013 pada tanggal 7 Oktober 2007. 7 Dapat dilihat pada kemenangan Foke dalam pilkada DKI Jakarta 2007 tidak terlepas dari pengaruh sosiologis yang menentukan perilaku pemilih berdasarkan dari segi etniskedaerahan. Karena setiap lingkaran sosial memiliki normanya tersendiri, kepatuhan terhadap norma-norma tersebut menghasilkan integrasi. Dari konteks ini turut mengkontrol perilaku individu dengan cara memberikan tekanan agar individu tersebut menyesuaikan diri, sebab pada dasarnya setiap orang ingin hidup dengan tentram, tanpa bersitegang dengan lingkungan sosialnya. 8 Dan merujuk pada pendekatan psikologis, dari segi identifikasi partai atau party identification juga turut menentukan perilaku pemilih. Tentu keanggotaan partai secara psikologis juga disebut dengan orientasi partai yang efektif, sebuah definisi yang sama sekali tidak menggunakan istilah keanggotaan. Oleh karena itu biasanya tidak berjalan seiring dengan keanggotaan formilresmi seorang individu 6 http:news.detik.comread2007081608121581788910fauzi-prijanto-akan-ditetapkan- menang-pilkada-dki-siang-ini . Diakses pada 4 Desember 2013. 7 http:news.detik.comread2007100715480883893710fauzi-bowo-resmi-jadi- gubernur-dki-jakarta . Diakses pada 4 Desember 2013. 8 Paul F Paul F Lazarsfeld, Bernard Berelson, dan Hazel Gaudet 1968: The People’s Choice, Bernard Berelson, dan Hazel Gaudet 1968: The People’s Choice. How The Voter Makes Up His Mind in a Presidential Campaign New York: Tubingen, 1944,148. 69 dalam sebuah partai. Identifikasi partai pun seringkali di wariskan orang tua kepada anak-anak mereka. 9

B. Dinamika Pilihan Rasional Pada Pilkada DKI Jakarta 2012

Jakarta yang merupakah Ibukota Negara menjadi parameter bagi Republik Indonesia. Terlebih kemunculan tokoh-tokoh daerah seperti Jokowi dan Basuki makin membuat ‘laga’ perebutan kursi DKI Jakarta-1 makin sengit dan menarik untuk di analisa. Apalagi hasilnya Jokowi-Basuki dapat mengalahkan calon-calon lain, bahkan incumbent. Keberhasilan Jokowi-Basuki mengalahkan calon-calon lain, termasuk incumbent setidaknya mampu menjadi tolak ukur bahwa masyarakat Jakarta menginginkan perubahan dari kondisi yang ada pada saat kepemimpinan gubernur sebelumnya. Dengan kesederhanaan sikapnya, integritas pribadi serta prestasi saat menjadi Kepala Daerah menjadi modal sosial pasangan ini dalam bertarung dengan kandidat lain. Tapi kemenangan yang diraih pasangan ini tidak sesederhana sikap yang dimiliki Jokowi. Artinya, terjadi persaingan sengit didalam proses kemenangannya. Dan tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan. Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga terjadi adanya interaksi dan interdependensi antara masyarakat dengan masyarakat lain dalam sebuah wilayah secara keseluruhan. 9 Angus Campbell, Philip E. Converse, dan Warren E. Miller, dan Donal E. Stokes et al. The American Voter New York: Tubingen, 1960, 24-34.