Aspek Geografis Sejarah Jakarta

50 Setelah Portugis, Belanda ikut mengincar Jayakarta atas dasar, pertama, pelabuhan ini dipandang strategis menjadi tempat peristirahatan dan cocok untuk dijadikan markas karena kondisinya yang berdekatan dengan Selat Sunda yang selalu dilalui kapal-kapal Belanda yang melintasi samudra Hindia dari dan menuju Eropa. Kedua, Belanda memandang bahwa pangeran Jayakarta pemegang kekuasaan di Jayakarta sudah tidak tunduk lagi terhadap kekuasaan Banten, pangeran Jayakarta berkehendak membangun kemandirian Jayakarta dengan cara menarik para pedagang dari Banten. Dari kondisi inilah, pangeran Jayakarta dengan Belanda bekerjasama dan terlibat dalam kontrak untuk pendirian gudang- gudang di tepi timur kali Ciliwung. Pendirian gudang-gudang tersebut dimaksudkan untuk tempat penampungan rempah-rempah yang disuplai dari wilayah Jawa Barat. Gudang-gudang itu juga merupakan proyek jendral VOC yang bernama Jan Pieterzoon Coen pada tahun 1618. 7 Coen adalah penguasa VOC yang memaksimalkan ambisinya untuk menguasai Jayakarta, sehingga seringkali dia mengirim surat kepada pihak Belanda untuk membantu gerakannya di Jayakarta, karena Coen juga menyadari kondisinya yang kurang membaik dan terlibat perselisihan dagang dengan Inggris. Di samping itu Coen juga merasa semakin diancam keberadaannya oleh kesultanan Banten. Tapi ternyata bukan hanya Coen, melainkan semua kubu ini saling merasa terancam, yang mengakibatkan mereka saling memperkuat 7 Blackburn, Jakarta Sejarah 400 Tahun, 10. 51 barisannya. Akhirnya, Coen memperkuat pertahanan bangunan milik Belanda dan memperkuat pertahanan dengan menambah tentara Garnisun. 8 Pertahanan ini bukan hanya sebatas untuk mengantisipasi serangan pasukan Inggris dan Banten saja. melainkan benar-benar sebagai tindakan refresif untuk penyerangan dan mendomonasi Jayakarta. Pernyataan Coen yang mengindikasikan keinginannya untuk berperang bisa kita lihat dalam surat yang dikirimnya kepada Heeren XVII: “Mohon tuan-tuan yang terhormat bayangkan bagaimana kami duduk manis di sini sementara ancaman dari segala penjuru menekan kami. Walaupun demikian, kami tidak gentar... karena itulah saya sekali lagi mengharapkan dengan segala kerendahan hati agar tuan-tuan secepatnya mengirimkan pasukan, kapal dan dan dana dalam jumlah besar serta berbagai kebutuhan lain. jika permintaan ini dipenuhi, semuanya akan baik-baik saja; jika tidak, tuan-tuan akan menyesalinya. Jangan putus asa dan jangan ampuni musuh, tidak ada yang dapat menghambat atau membahayakan kita, karena Tuhan berada di sisi kita. Jangan pula terpengaruh dengan kekalahan-kekalahan sebelumnya karena kita dapat membuat pencapaian besar di Hindia dan di saat yang bersamaan mendapatkan keuntungan besar setiap tahun dari wilayah ini ”. 9 Pada tanggal 14 Desember 1618 Inggris menangkap kapal Belanda di Banten. Dibalasnya oleh Coen dengan membakar pos-pos Inggris yang berada di Jayakarta. Lalu keduanya terlibat pertempuran kecil. 14 armada Inggris menghadapi 8 armada Belanda. Belanda berhasil dikalahkan namun Coen menyeru pos-pos VOC yang berada di luar Jayakarta dan menghantam Inggris 8 Sebagian besar tentara garnisun adalah orang lokal, karena dapat menghemat pengeluaran. Lih, Blackburn, Jakarta Sejarah 400 Tahun, 19. 9 H.T. Colenbrander dan Jan Pietersz Coen: Levensbeschrijving, ’S-gravenhage: nijhoff, 1934, 142-148. 52 yang berada di Jayakarta. Serbuan itu menuai hasil yang gemilang karna Belanda berhasil memukul mundur Inggris. Dari kemenangan itulah jendral Coen merayakannya dengan mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia. 10 Penamaan ini dilakukan untuk menghormati para leluhur dari Belanda. Dan nama itu pun mulai diakui dan menjadi terkenal pada tahun 1621. Selanjutnya Jepang pun datang ke tanah Nusantara ingin juga menduduki wilayah ini dan memonopoli kekayaan alam Nusantara,selayaknya Belanda dan Inggris. Pada masa kependudukan Jepang pada 1942, semua peninggalan Belanda digantinya dengan khas Jepang. Pembelajaran bahasa Belanda dilarang dan digantikan dengan bahasa Jepang. Bahasa Belanda total dilarang dan harus menggunakan bahasa Jepang atau bahasa Indonesia. Batavia diganti namanya menjadi Jakarta. Dari beberapa sumber yang dibaca, penulis tidak menemukan alasan yang signifikan terkait penamaan Batavia yang diganti menjadi Jakarta oleh Jepang.

3. Aspek Sosio-Historis

Secara sosio-historisnya dapat dilihat langsung pada penamaan suku yang ada di Jakarta. Dulu pada abad ke-15 sebelum ada kota Batavia, ada suku yang telah dikenal dengan nama betawi. Menurut Ridwan Saidi, nama ini didapat dari pohon yang banyak difungsikan sebagai gagang senjata keris atau gagang pisau dan golok karena batang pohon ini berbentuk bulat seperti guling, mudah diraut 10 Susan Blackburn, Jakarta Sejarah 400 Tahun, 15. 53 dan kokoh. 11 Penamaan pada suku ini dikaitkan dengan kecenderungan masyarakat ketika itu yang menamai daerah dengan menggunakan nama pohon. Pohon betawi ini memiliki nama ilmiah guling Betawi cassia glauca. Sejenis tanaman perdu yang memiliki kayu bulat. Suku Betawi adalah suku baru yang menetap diJakarta. Suku Betawi adalah suku yang dihasilkan dari perpaduan etnis yang sudah ada dan pendatang. Suku- suku itu adalah suku Sunda, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makasar, Ambon, Melayu, Toinghoa, India dan Eropa. 12 Berdasarkan kepentingannya, selain suku Sunda, suku-suku ini berdatangan untuk berdagang. Kemudian mereka menetap dan berkembang. Termasuk bangsa Eropa, yang pada awalnya bertujuan untuk berdagang sampai kemudian menjajah. Sebagian dari mereka ada yang menetap dan menjadi bagian dari suku asli. Semua kondisi ini merupakan implikasi dari daerah yang berfungsi sebagai kota pelabuhan yang aktif. Pada masa kedatangan Portugis, Pelabuhan –pelabuhan di dataran Nusantara pelan-pelan mulai bermunculan. Peranan pelabuhan tersebut sebagai bagian penting dalam jaringan perdagangan Indonesia. Pada pertumbuhan perdagangan ini, pelabuhan di pantai barat malaya yang kita kenal dengan Selat Malaka, menjadi semakin penting karena kapal-kapal pedagang asing sering melewati selat ini jika ingin melakukan perjalanan antara Nusantara dan negeri Barat. Selat Malaka menjadi sepi dari pedagang asing setelah Selat Malaka dikuasai oleh 11 http:www.beritajakarta.com2008idberita_detail.asp?nNewsId=40450 . Diakses pada 29 November 2013. 12 http:id.wikipedia.orgwikiSuku_Betawi , Diakses pada 29 November 2013.