64
pemilih.
20
Putaran kedua pilkada DKI Jakarta pada 20 September 2012. Berdasarkan penambahan dari warga yang mendaftar pada 25 Juli hingga 4
Agustus, didapat 34.603 warga yang sah menjadi pemilih tambahan. Dengan demikian, jumlah DPT juga naik menjadi 6.996.951 pemilih pada 20 September
2012.
21
Secara keseluruhan para pemilih sudah memperoleh pendidikan yang cukup baik. Dengan mereka melek huruf atau bisa membaca, dapat mengkonsumsi
informasi-informasi yang ada di media cetak atau pun media elektronik. Menilai kandidat yang akan dipilih dan mengetahui isu yang beredar pada saat pilkada
akan dan berlangsung. Pola-pola kesadaran politik dari sikap kritis dan partisipasi yang besar dalam masyarakat terhadap pemerintah pun tercipta karena mereka
merasa bahwa pemerintah mempunyai pengaruh pada kehidupan mereka.
22
Dengan demikian masyarakat akan memilih kandidat yang menurutnya dapat merubah kehidupannya kearah yang lebih baik berdasarkan pilihan yang rasional.
20
http:www.republika.co.idberitamenuju-jakarta-1news120603m502n2-inilah- jumlah-akhir-dpt-pilgub-dki
. Diakses pada 5 Desember 2013.
21
http:megapolitan.kompas.comread2012080718420426Inilah.Jumlah.DPT.Putaran.K edua.Pilkada.DKI
. Diakses pada 5 Desember 2013.
22
Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, Budaya Politik, Jakarta: PT. BINA AKSARA, 1984, 56.
65
BAB IV PILKADA 2007 DAN DINAMIKA PILIHAN RASIONAL PADA PILKADA
DKI JAKARTA 2012
A. Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta 2007
Pilkada DKI Jakarta pertama kali diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007. Pada Pilkada DKI 2007 diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur, yakni Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi Bowo-Prijanto. Dalam undian nomor urut, pasangan Adang-Dani mendapatkan nomor urut 1. Adang-
Dani diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera PKS partai yang pada Pemilu 2004 keluar sebagai pemenang pemilu di Jakarta menggeser posisi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan PDIP yang memenangi Pemilu 1999. Dan pasangan Fauzi-Prijanto mendapatkan nomor urut 2 yang diusung
oleh koalisi 20 partai politik, seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Demokrat, PPP, PDS dan lain-lain. Secara kuantitatif, koalisi pendukung Fauzi-Prijanto cukup
besar baik di parlemen maupun rasio akumulasi perolehan suara dalam Pemilu
2004. Saat itu, Fauzi Bowo berposisi sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, sedangkan Prijanto adalah jenderal TNI Angkatan Darat. Adang adalah mantan
Wakil Kepala Polri, sedangkan Dani Anwar waktu itu sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS.
1
Pada masa kampanye terpampang spanduk kedua kandidat yang saling menyindir. Salah satu contoh sindiran dari tim Adang pada upaya tim Fauzi Bowo
yang berusaha membangun citra dirinya sebagai ”ahlinye” dalam menata Jakarta,
1
www.kpujakarta.go.id . Diakses pada 2 Desember 2013.
66
dengan sindiran John Travolta makan kue cucur, Jakarta kok makin ancur. Ahlinye Kemane?
. Tim sukses Fauzi Bowo yang mengusung isu sentral ”Jakarta Untuk Semua” juga melakukan serangan balik pada kubu Adang. Misalnya dia
menyoroti eksklusifitas PKS yang begitu ”pede” mengusung calonnya seorang diri
“Jakarta Untuk Semua, Bukan Milik Satu Golongan,”. Mereka juga menyerang isu utama yang diangkat kubu Adang untuk membenahi Jakarta.
”Benahi Jakarta Bukan Hanya Retorika, Serahkan pada Ahlinya”. Menurut Majalah TRUST membahas isu pada pilkada DKI Jakarta 2007
bahwa Fauzi Bowo mengeluarkan ratusan miliar untuk mencari dukungan partai politik dan bernilai lebih dari Rp 200 miliar untuk tiap partai besar. Dan situs
WikiLeaks juga membahas isu tersebut yang bertema ”PKS versus Dunia Dalam Pemilihan Gubernur Jakarta”, WikiLeaks membeberkan dugaan jual beli
dukungan dengan nilai yang berbeda dengan Majalah TRUST. Fauzi menggalang koalisi menggunakan uang untuk membeli suara tiga dari empat partai besar di
Jakarta dengan mengeluarkan dana setidaknya Rp5 miliar per partai. Sutiyoso sebagai Gubernur sebelumnya disebut-sebut sebagai penyandang dana utama pada
kampanye Foke. PKS pun mengapa hanya mengusung satu calon saja yaitu Adang, dikarenakan Adang sendiri disebut-sebut membayar partai itu sebesar
Rp15 miliar hingga Rp25 miliar.
2
Dari 5.725.767 orang yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap DPT, hanya sebanyak 3.737.059 orang yang menggunakan hak pilihnya. Hasil akhir
2
http:metro.news.viva.co.idnewsread333470-wikileaks-juga-soroti-pilkada-dki-2007 .
Diakses pada 2 Desember 2013.