Biografi Basuki Tjahaja Purnama
41
konsep yang disepakati untuk menyediakan fasilitas komplek pabrik maupun pergudangan lengkap dengan pelabuhan bertaraf internasional di KIAK.
Pada tahun itu juga Basuki terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru Partai PIB yang didirikan oleh Alm.
Sjahrir sebagai ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota
DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Ternyata menjadi seorang wakil rakyat di DPRD, tidaklah cukup bagi seorang Basuki untuk ikut
mensejahterahkan rakyat. Belum lagi persoalan tidak sejalannya pemikiran, ide dan sikap dengan anggota dewan yang lain. Dan ditambah pola kerja penggunaan
anggaran APBD oleh pemerintah daerah yang tidak memihak kepada rakyat. Oleh sebab itu, setahun kemudian Basuki mecalonkan diri dalam Pemilihan
Kepala Daerah Pilkada Kabupaten Belitung Timur Tahun 2005, Basuki berpasangan dengan Khairul Effendi, B.Sc. dari Partai Nasional Banteng
Kemerdekaan PNBK sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Dengan mengantongi suara 37,13 persen pasangan ini terpilih
menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belitung Timur definitif pertama. Pasangan Basuki-Khairul ini unggul di Kabupaten Belitung Timur yang menjadi
lumbung suara Partai Bulan Bintang PBB pada pemilu legislatif tahun 2004 lalu. Kiprahnya selama menjadi Bupati Belitung timur telah berhasil
menyelesaikan dua masalah utama yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, yaitu pendidikan dan kesehatan. Dimana dibaawah kepemimpinannya Pemerintah
42
Kabupaten Belitung Timur membebaskan biaya pendidikan hingga sampai SMASMK dan berobat gratis sampai dengan rumah sakit tingkat provinsi, dalam
program jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Mengirim empat siswa berprestasi dari keluarga yang kurang mampu untuk melanjutkan belajar gratis di
Universitas Trisakti Jakarta, serta sepuluh orang siswa berprestasi di Universitass Bangka Belitung.
Selain pendidikan dan kesehatan yang mendapatkan porsi sekitar 40 persen dari APBN, Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur menyediakan dana
santunan kematian sebesar Rp 500 ribu, dengan syarat membuat akte kematian. Subsidi pembangunan rumah juga diberikan untuk keluarga yang kurang mampu.
Basuki juga membuat kebijakan memberikan honor kepada ketua Rt sebesar Rp 300 ribubulan, kepala dusun sebesar Rp 640 ribubulan, dan kepala desa Rp 2
jutabulan. Sisi lain dari Basuki dinilai menegakkan disiplin kerja yang cukup keras dikalangan Pemda Kabupaten Belitung Timur.
Beberapa penghargaan telah di terima oleh Basuki selama menjabat Bupati Belitung Timur. Penghargaan yang berintegritas dan prestisius itu sebagai bentuk
apresiasi dari hasil dedikasi dan kinerjanya memimpin Kabupaten Belitung Timur. Diantaranya adalah, dinobatkan sebagai 10 Tokoh Pilihan Yang Mengubah
Indonesia versi majalah Tempo 2006 edisi khusus Tokoh Pilihan. Basuki terpilih karena kiprahnya selama menjabat Bupati Belitung Timur berhasil menggebrak
dua permasalah utama yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, yaitu pendidikan dan kesehatan.
43
Kemudian Basuki menerima PIN Emas dari Fordeka Forum Demokrasi Kebangsaan yang diberikan langsung oleh mantan ketua MPR RI yang juga
tokoh reformasi yaitu Pror. Dr. Amien Rais di Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2006. Penghargaan ini diberikan karena Basuki dianggap sebagai salah satu tokoh
reformasi dari kalangan masyarakat Tionghoa, yang berhasil menjadi pemimpin dan mampu melaksanakan tugasnya dengan berbagai hal yang baik, sejalan
dengan apa yang dicita-citakan dalam perjuangan reformasi. Tidak hanya itu, Basuki juga dinobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi 2006
oleh Koalisi Kebersamaan Tiga Pilar Kemitraan. Penganugrahan Tiga Pilar Award, sebagai penyelenggara negara yang komit terhadap pemberantasan
korupsi. Penyerahan Award ini diberikan secara langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan A Djalil pada tanggal 1 Februari 2007.
Penganugrahan penghargaan ini diberikan kepada Basuki karena dinilai berhasil menjalankan praktik anti korupsi, antara lain dengan tindakannya mengalihkan
tunjangan bagi pejabat pemerintah untuk kepentingan rakyat, yaitu untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat
Belitung Timur. Basuki kemudian mengajukan pengunduran dirinya untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007. Pada 22 Desember 2007, ia resmi
menyerahkan jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi.
13
Dalam pencalonannya pada Pilgub Bangka Belitung 2007-2012, Basuki berpasangan dengan Dr. Ir. Eko Cahyono., M.Eng. Tapi Basuki mengalami
13
Purnama, Merubah Indonesia, 124.
44
kekalahan pada pemilihan kepala daerah Provinsi Bangka Belitung ini. Ia menganggap banyaknya terjadi kecurangan, sehingga pasangan ini hanya
memperoleh suara pada urutan kedua dengan prosentase 32,62, kalah dengan jumlah 14.000 suara. Dan pasangan ini tidak berhasil terpilih sebagai Gubernur
dan Wakil Gubernur Bangka Belitung 2007-2012. Dalam hal ini, Basuki telah menyampaikannya kepda Mahkamah Agung. Namun hasil putusan dari
Mahkamah Agung menolak keberatan yang diajukan Basuki, karena hal tersebut diluar kewenangan Mahkamah Agung.
Pada sidang terbuka yang dipimpin oleh hakim agung Paulus Efendi Lotulung di gedung Mahkamah Agung ini, pasangan Basuki - Eko Cahyono
meminta Mahkamah Agung untuk membatalkan hasil Pilkada Bangka Belitung dengan mengajukin bukti dokumen dan sejumlah saksi, sebab telah terjadi upaya
sistematis yang dilakukan KPUD untuk menghilangkan hak pilih warga Bangka Belitung. Namun menurut majelis hakim, persoalan-persoalan teknis pemilihan
yang terjadi sebelum pemungutan suara dilaksanakan adalah kewenangan Panitia Pengawas Pemilu Panwaslu, berdasarkan ketentuan UU 322004. Dan
Kewenangan Mahkamah Agung sendiri tercantum dalam pasal 106 ayat 2 UU 322004, yaitu terbatas hanya berkenaan dengan hasil penghitungan suara yang
mempengaruhi hasil terpilihnya pasangan calon. Akhirnya Pilkada Bangka Belitung dimenangkan oleh H. Eko Maulana Ali, SE. dengan wakilnya H. Rustam
Effendi, B.Sc.
14
14
Purnama, Merubah Indonesia, 124.
45
Kemudian Basuki mendirikan yayasanLSM dengan nama Center for Democracy and Transparency 3.1, dengan visi mewujudkan tokoh-tokoh yang
BTP Bersih Transparan dan Profesional menjadi pejabat publik melalui pilkada langsung.
15
Pada tahun 2008 Basuki menulis buku biografinya yang berjudul “Merubah Indonesia”, sebagai alat pemberi inspirasi bagi semua orang agar mau
terjun ke dunia politik secara baik dan benar serta tidak melupakan tujuan utamanya, untuk mensejahterakan rakyat banyak.
Sampai akhirnya pada tahun 2012, Basuki mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Joko Widodo dengan diusung
PDIP dan Gerindra, pasangan ini berhasil memenangkannya dalam dua kali pemungutan suara, dan di tengah-tengah isu SARA oleh rivalnya Foke
– Nara yang merupakan pasangan incumbent dan sebagai putra daerah. Basuki ingin
menunjukkan bahwa politik yang berakal sehat mendidik rakyat untuk memilih pejabat berdasarkan unsur BTP Bersih Transparan dan Profesional bukan karena
unsur SARA, yang seharusnya dilakukan di Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
15
www.cdt31.org . Diakses pada 30 Oktober 2013.
46