Sistematika Penulisan Kerangka Teoritis

31 Julukan Jokowi sendiri ia dapat dari pembelinya di Prancis. Kata dia, “begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar negeri bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, saya terus diberi nama khusus, yaitu Jokowi. Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang. ” Di kartu namanya pun dia pun tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Dia juga pernah mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang. 3 Setelah sukses di dunia bisnis dan memiliki teman-teman dekat di Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Asmindo, Jokowi didorong untuk masuk ke dalam dunia politik. Dari teman-temannya ini, Jokowi dibantu untuk memutuskan maju atau tidaknya ia dalam pencalonan walikota Solo. Saat memutuskan untuk maju, Jokowi pada saat itu belum berafiliasi dengan partai politik dan bersama dengan teman-temannya di Asmindo ia menimbang-nimbang partai mana yang akan dia rangkul untuk maju dalam pencalonan itu. Dalam penjajakannya, Jokowi mempertimbangkan dua kemungkinan. Pertama, melalui PDIP dengan alasan basis konstituen PDIP di Solo banyak. Kedua, dengan koalisi partai politik agar suaranya bisa mengimbangi PDIP di Solo. Dan akhirnya, Jokowi dipertemukan dengan ketua dewan pimpinan cabang PDIP DPC F Hadi Rudyatmo. Jokowi merasa memiliki kesamaan visi dan misi dengan politisi PDIP itu. 4 3 http:jokowirisingstar.wordpress.com20121026profil-lengkap-dan-riwayat-hidup- jokowi . Diakses pada 27 Oktober 2013. 4 Nugroho dan Nugroho, Jokowi: Politik Tanpa Pencitraan, 9-10. 32 Ketika mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan Jokowi yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini, bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. 5 Kebijakannya yang cenderung pro-masyarakat terutama pada masyarakat bawah dengan gebrakan-gebrakannya dalam melakukan pembenahan sistem di Kota Solo. Dimulai dari pembenahan sistem pembuatan KTP dalam tempo waktu yang relative cepat, sampai mempermudah pembuatan surat perizinan dalam waktu yang singkat pula. Sistem ini pun berjalan dengan baik tanpa hambatan walaupun hal ini menimbulkan resistensi dikalangan birokrat. Akan tetapi hal ini lah yang membuat Jokowi semakin dikenal di Kota Solo dengan sosok yang rendah hati dan apa adanya. Kemudian Jokowi berhasil memindahkan PKL di Kecamatan Banjarsari yang sudah dijadikan tempat jualan, bahkan juga tempat tinggal selama lebih dari 20 tahun. Kawasan itu sebetulnya kawasan elite, tapi karena menjadi tempat dagang sekaligus tempat tinggal, yang terlihat adalah kekumuhan. Lima tahun yang lalu, mereka diundang Jokowi makan di ruang rapat rumah dinas wali kota. Jokowi ajak makan siang, ataupun makan malam untuk melakukan komunikasi langsung, rutin dan terbuka disiarkan oleh televisi lokal dengan masyarakat. Sampai 54 kali, selama tujuh bulan seperti ini. Akhirnya, mereka mau pindah. “Enggak usah di-gebukin”, ujar Jokowi. 5 http:wikipediaBiografi?Jokowi.com . Diakses pada 27 Oktober 2013. 33 Jokowi juga berhasil merenovasi 34 pasar dan membangun pasar yang baru di tujuh lokasi. Dengan pengelolaan yang baik, pasar ini mendatangkan pendapatan daerah yang besar. Awalnya pendapatan dari pasar hanya Rp 7,8 miliar, sekarang Rp 19,2 miliar. Hotel hanya Rp 10 miliar, restoran Rp 5 miliar, parkir Rp 1,8 miliar, advertising Rp 4 miliar. Hasil Rp 19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Pedagangnya banyak sekali, ini yang harus dilihat. Dengan manajemen yang bagus, tidak akan rugi membangun pasar. Jadi masyarakat dan pedagang terlayani, pemerintah juga dapat income. Sementara Jokowi mengatakan, “Kalau mall, saya tidak tahu, paling hanya membayar IMB saja, kita mau tarik apa lagi?. Oleh karena itu, mall dan hypermarket kita batasi. Bahkan, minimarket juga saya stop izinnya. Rencananya dulu akan ada 60-80 yang buka, tapi tidak saya izinkan. Sekarang hanya ada belasan ”. 6 Jokowi pun semakin di kenal dalam kancah Nasional, saat mendukung penuh inovasi siswa-siswa sekolah kejuruan di Solo yaitu mobil ‘Esemka’. Mobil hasil inovasi ini lah yang menggantikan mobil dinas Jokowi semasa menjabat Walikota Solo dan membawanya ke Jakarta untuk Uji Emisi. Usahanya dalam membangkitkan rintisan mobil nasional ini tidak sia-sia karena membuahkan hasil yang memuaskan dengan lolos uji emisi. Branding untuk kota Solo juga dilakukan Jokowi dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu “Solo: The Spirit of Java”. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa. Sebagai tindak lanjut branding, ia 6 http:jokowirisingstar.wordpress.com20121026profil-lengkap-dan-riwayat-hidup- jokowi . Diakses pada 27 Oktober 2013.