pendampingan  yuridis  adalah,  memberikan  bantuan  kepeda  perempuan  korban kekerasan, serta mendampinginnya di depan pengadilan.
12
Selain  itu  Sinta  Nuriyah  bukan  hanya  menyerukan  penolakan  kekerasan terhadap  rumah  tangga  dan  penolakan  kehidupan  poligami,  akan  tetapi  ia  juga
ingin memperbaiki presepsi para kyai, ibu Sinta  melakukannya dengan mengajak berdiskusi  mengkaji  ulang  kitab  klasik  yang  selam  ini  di  gunakan  di  pesantren
yang  berkaitan  tetang  perempuan,  yang  selama  ini  selalu  saja  menaggunakan paradigma  lama  berpegang  pada  kitab  kuning  sebagai  pedoman.  Isi  kitab  kuning
menurut  Sinta  Nuriyah  sesungguhnya  tidaklah  sepenuhnya  sesuai  dengan  al- Quran.
Ibu  Sinta  mengatakan  isi  kitab  berisi  relasi  suami  istri  yang menggambarkan  kedudukan  istri  sangat  terpuruk.  Disitu  disebutkan  kedudukan
seorang istri ibarat tawanan perang sang majikan yaitu oleh suami di dalam rumah tangga.  Isi  kitab  kuning  menurut  Shinta  berbeda  dengan  ide  kesetaraan  gender,
oleh  karena  itulah  kesetaraan  gender  tak  akan  bergaung  di  lingkunagn  pesantren sebab kyai-kyai masih beranggapan lama sesuai dengan isi kitab. Kedudukan istri
digambarkan  sebagai  seorang  budak,  kalu  suaminya  itu  tidak  ridho  maka  tidak akan  berarti  apa-apa.  Hal  seperti  itu  membuat  ibu  Sinta  merasa  ganjil  apakah
memang  Islam  mengajarkan  hal  seperti  itu.  Oleh  sebab  itu  ibu  Sinta  kemudian mengkaji  ulang  isi  kitab  kuning,  dan  ternyata  hadits-hadits  yang  digunakan
sanadnya atau riwayatnya tidak kuat.
12
Puan  Amal  Hayati,  Romantika  Kehidupan,  Jakarta:  Yayasan  Puan  Amal Hayati, 2009. h. Vi-Vii, cet. 1
Ibu  Sinta  menyarankan  pihak-pihak  yang  berpendapat  bahwa  poligami  di perbolehkan  itu  sebaiknya  harus  mengkaji  al-Quran  lebih  dalam,  seksama,  teliti,
dalam  semua  aspek  patut  dikaji  kembali.  Sebab  menterjemahkan  al-Quran  tidak terbatas  pada  lingkup  yang  tekstual  tetapi  juka  komtekstual.  Termasuk
mencangkup kajian “asbab al-nuzul” serta melihat bahasanya. Ibu Sinta harus mengkaji ulang kitab kuning, setelah sebelumnya berhasil
membuat  tesis  berjudul  “Perkawinan  Usia  Muda  dan  Kesehatan  Reproduksi” dengan  mengambil  reponden  dari  kalangan  persantren  dan  non  pesantren.
Perubahan  besar  dapat  dialaminya  setelah  mengkaji  kitab  kuning  tersebut,  lalu iapun  mendirikan  Yayasan  Puan  Amal  Hayati.  Di  yayasan  ini  ibu  Sinta  mulai
mengerti  betul  dan  sekaligus  ingin  terus  membela  kepentingan  perempuan  baik perempuan  yang  berada di dalam  maupun  di  luar rumah  tangga  yang  sama-sama
mendapatkan ketidak adilan.
13
Melihat  beberapa  kejadian  dan  kasus  yang  selama  ini  terjadi,  tahun  2000 Puan  berdiri  akan  tetapi  sebenarnya  sebelum  itu,  ada  diskusi  antara  ibu  Shinta
Nuriyah  dengan  banyak  orang  diantaranya  para  akademisi,  serta  dengan  para aktivis perempuan  yaitu seperti  Kyai  Husain Muhammad, Kyai Wahid Marianto,
Lutfi Fatullah, Ibu Maria Ulfah Ansor yang sekarang menjadi APAI, Ibu Safarina Fadli Guru besar wanita  UI, Ibu Hendartini Absyah pakar kesehatan produksi,
Lis Markus senior program Asia Fondestion. Hingga pada akhirnya tahun  2001 Puan Amal Hayati baru beroprasi.
13
Ensiklopedi Tokoh, “Ibu Negara Pejuang Hak Perempuan”,
http:www.tokohindonesia.combiografiarticle285-ensiklopedi2318-ibu-negara- pejuang-hak-perempuan
. di akses pada tanggal 08 Oktober 2013
Advokasi  yang  dilakukan  Puan  Amal  Hayati  adalah  berbasis  pesantren, dan  pada  saat  itu  tidak  ada  lembaga  manapun  yang  melakukan  advokasi  melalui
pesantren.  Kemudian  pada  akhirnya  advokasi  yang  dilakukan  melalui  pesantren ini  membuahkan  hasil  yang  cukup  baik.  Saat  ini  ada  sekitar  delapan  pondok
pesantren yang menjadi mitra Puan Amal Hayati yaitu di daerah Indramayu, Tasik Malaya, Probolinggo, Jember, Malang, Sumeneb,dan Lombok serta di Jakarta.
Kemunculannya  sebenarnya,  bagaiman  Puan  Amal  Hayati  juga  ikut menjawab,  dan  juga  ikut  berjuang  untuk  memajukan  perempuan,  yaitu
memperjuangkan  kesetaraan  dan  keadilan.  Yang  basisnya  adalah  pesantren, karena kita sama-sama mengerti bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan
yang  cukup  lama  di  Indonesia,  dan  memang  ada  kajian-kajian  di  Pesantren  yang sangat  bias  jender  mungkin  bukan  hanya  bias  jender  tetapi  mungkin  sangat
diskriminatif.  Ada  banyak  hadist  yang  diajarkan  di  pesantren  yang  sangat mensuport dinasti perempuan oleh  sebab itu Puan Amal  Hayati ada. Dari sebuah
diskusi FK3 kemudian Puan Amal Hayati pun lahir.
14
2. Tujuan dan  kegiatan  Yayasan Puan Amal Hayati
Dengan  menjadikan  pesantren  sebagai  basis  gerakan,  Puan  Amal  Hayati sebagai  wadah  perjuangan  akan  selalu  memperjuangkan  hak-hak  dan  keadilan
bagi  perempuan.  PUAN  adalah  singkatan  dari  Pesantren  Untuk  Pemberdayaan Perempuan,  karena  sebagai  lembaga  keagamaan  yang  bergerak  dibidang
pendidikan,  pesantren  mempunyai  fungsi  dan  posisi  yang  sangat  strategis  dalam upaya pemberdayaan perempuan.
14
Haisl wawancara dengan Andrei Husein pada tanggal 03 Mei 2013
Dalam  buku  Romantika  Kehidupan  yang  berjudul  “Kumpulan  Kasus Kekerasan  Terhadap  Perempuan”,  ada  beberapa  laporan  rekan  kerja  yang  telah
kami resmikan di beberapa pesantren, terungkap fakta bahwa semakin hari, tugas dan  masalah  yang  mereka  hadapi  semakin  banyak,  rumit  dan  berat,  karena
kekerasan  yang  dialami  perempuan  cukup  beragam,  mulai  dari  yang  bersifat pisikologis, fisik, seksual, ekonomis, budaya dan keagamaan.
15
Kegiatan  yang  dilakukan  Yayasan  Puan  Amal  Hayati  yaitu  memberikan pendampingan  kepada  baik  laki-laki  atau  perempuan.  Akan  tetapi  Yayasan  Puan
Amal  Hayati  hanya mengkhususkan pada perempuan  yang mengalami  kekerasan rumah  tangga.  Proses  pendampingan  yang  dilakukan  bisa  melalui  sikologis,
pendampingan  hukum  ataupun  pendampingan  media.  Walaupun  Yayasan  Puan Amal  Hayati    tidak  memiliki  secara  khusus  pendampingan  hukum  dan  medis,
biasanya merujuk.
16
Kegiatan pendampingan dan pelayanan yang dilakukan Puan Amal Hayati biasanya  tamu  melalui  telepon,  melalui  email,  dan  juga  mendatangi  secara
langsung  ke tempat lokasi. Proses  yang dilakukan oleh Puan  Amal  Hayati  ketika melakukan pendampingan PUAN tidak menentukan apapun kepada pasien karena
tugas  Puan  adalah  hanya  memberikan  pilihan-pilihan  kepada  pasien.  Ketika  ada yang  konsultasi  kemudian  ada  yang  meminta  pendampingan  sikologi  biasanya
puan menerimannya. Kita mendengarkan pasien kemudian setelah itu kita melihat kembali  permaslahannya  seperti  apa  dan  melihat  dari  berbagai  sisi.  Jika  kalyen
seorang muslim maka akan diberika buku bacaan untuk menguatkan hati.
15
Puan Amal Hayati, Romantika Kehidupan, Jakarta: Puan Aamal Hayati, 2009. h. vii
16
Wawancara Pribadi dengan Andrie Husein pada tanggal 03 Mei 2013
Karena  biasanya  siapapun  itu  baik  laki-laki  maupun  perempuan  lebih sering  mengahadapi  masalah  rumah  tangga,  dan  lebih  sering  pada  kaum  wanita
yang  mudah  terguncang.  Buku  itu  memang  dibuat  secara  khusus  untuk  kita berikan  kepada  pasien  yang  beragama  Islam  muslim  supaya  dikuatkan
spiritualnya  ketika  sepiritualnya  kuat  maka  akan  berimbas  pada  jasmaninnya. Setelah  itu  kita  terus  melakukan  kontak  terhadap  pasien,  baik  pasien  yang
menelopon kami atau kami yang menelepon pasien. Jika  ada  pasien  yang  mengalami  terminasi  dan  kahirnya  memutuskan
bercerai, kemudian permasalahan itu sudah pelik. Posisi Puan Amal Hayati  krtika pasien  memutuskan  untuk  bercerai,  Puan  tetap  melakukan  proses  pembantuan
artinya  tetap  didampingi.  Soal  keputusan  Puan  tidak  pernah  menginterpensi karena  keputusan  itu  ada  di  pasien  dan  kelurga.  Kemudian    pihak  Puan
menyarankan  untuk  melakukan  mediasi-mediasi,  biasanya  mediasi  yang  kita lakukan adalah bagaimana masing-masing keluarga dari suami istri dipertemukan.
Jika  pendampingan  secara  hukum  biasanya  Puan  Amal  Hayati  merujuk, artinya  pendampingan  hukum  betul-betul dimendampingi  dalam  sebuah  peradila,
atau  pendampingan  secara  medis,  ketika  misalnya  kita  menerima  korban pemerkosan  atau  korban  penganiyayaan.  Semua  tindakan  seperti  itu  Puan Amala
Hayati tidak punya orang-orang itu. Oleh karena itu kita rujuk. Selain  itu,  kegiatan  yang  dilakukan  yayasan  Puan  Amal  hayati  selain
pendampingan  juga  melakukan  kajian  kitab  kuning  dalam  bentuk  forum  yang dinamakan  FK3  forum  kajian  kitab  kuning.  FK3  adalah  menelaah  kembali  dan
memberikan  keritikan  atas  kitab  “Uqud  al-lujjayin”  kitab  tentang  pernikahan
yang  biasanya  di  ajarkan  di  pesantren.  Dalam  kegiatan  dan  program-programnya dalam kajiannya tenatang gender yang berkaitan dengan  Islam Puan Amal  Hayati
mendapatkan kepercayaan oleh PBB untuk mengelolanya.
17
Oleh  sebab  itu  yang  menjadikan  dasar  dari  beberapa  kegiatan  yang menjadi tujuan Yayasan Puan Amal  hayati adalah mewujudkan masyarakat  yang
terbebas  dari  kekerasan  berdasarkan  perinsip-perinsip  moral  agama  dan kemanusiaan, khususnya bagi kaum perempuan dan menjadikan pesantren sebagai
basis penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
3. Program Kegiatan Yayasan Puan Amal Hayati
Agar lebih terarah serta mengefektifkan dan menyelaraskan kegiatan kerja Puan  Amal  hayati,  maka  dalam  setiap  agenda  maupun  kegiatan,  program  yang
dibentuk  akan  ada  pembagian  devisi,  setiap  devisi  memiliki  program  kerja  yang sfesifik,  tetapi  senantiasa  diitegrasikan  dengan  devisi  lain,  sehingga  arah
perogram kerja menjadi lebih fokus dan tetap sasaran. Devisi tersebut yaitu: 1.  Divisi Pendampingan Korban
2.  Divisi Forum Kajian Kitab Kuning FK3 3.  Divisi Sosial Kemanusiaan
4.  Divisi Pengembangan Pluralisme atau Kerukunan Umat Beragama 5.  Divisi Publikasi.
18
Sebagai  LSM  berbasis  pesantren  yang  fokus  di  bidang  pemberdayaan perempuan,  Yayasan  Puan  Amal  Hayati,  pada  tahun  2010  kemarin  telah  berhasil
17
Wawancara langsung dengan Andrei Husein pada tanggal 03 Mei 2013
18
Dari worldpress Puan Amal Hayati. “Devisi Puan Amal Hayati”, http:puanamalhayati.wordpress.comtentang-puan-2divisi-puan
. diakses pada tanggal 18 November 2013