sistem  hukum  tentang  hak  asasi  manusia.  Dalam  pengertian  tersebut  dijelaskan bahwa  pengaturan  mengenai  pengakuan  atas  hak  seorang  perempuan  terdapat
dalam berbagai sistem  hukum tentang  hak  asasi  manusia. System  hukum tentang hak  asasi  manusia  yang  dimaksud  adalah  system  hukum  hak  asasi  manusia  baik
yang terdapat dalam ranah internasional maupun nasional. Khusus mengenai  hak-hak perempuan  yang terdapat dalam  sistem  hukum
tentang hak asasi manusia dapat ditemukan baik secara eksplisit maupun implisit. Dengan  penggunaan  kata-kata  yang  umum  terkadang  membuat  pengaturan
tersebut menjadi berlaku pula untuk kepentingan  perempuan. Dalam hal ini dapat dijadikan dasar sebagai perlindungan dan pengakuan atas hak-hak perempuan.
33
Oleh  karena  itu  maka  penulis  mendefinisikan  bahwa  hak-hak  perempuan yaitu,  merupakan  suatu  kepemilikan  atau  pembelaan  yang  harus  dipertahankan
dan  diperjuangkan  oleh  kaum  perempuan.  Seperti  halnya  kekerasan  atau diskriminasi, ketidak adilan yang terjadi di masyarakat maupun keluarga diamana
perlidungannya dibawah system  hukum  yang berlaku terhadap hak asasi manusia serta  mendapatkan  pengakuan  hukum  dalam  ranah  nasiaonal  maupun
internasional.
33
Muzaqir, Akbar. “Hak-hak Perempuan”, http:akbarmuzaqir.blogspot.com201304hak-hak-perempuan.html
. di akses pada 13 September 2013.
40
BAB III BIOGRAFI  Dra. Hj. SINTA NURIYAH  WAHID,
GAMBARAN UMUM YAYAYSAN PUAN AMAL HAYATI A.
Biaografi Dra. Shinta Nuriyah Wahid 1.
Latar belakang keluarga Dra. Hj. Shinta Nuriyah Wahid
Terlahir  dari  keluarga  sulung  ibu  Shinta  Nuriyah  merupakan  anak pertama dari  lima  belas  bersaudara di  antaranya tujuh  anak  laki-laki  dan  delapan
anak  perempuan.  Dimana  dalam  keluarga  ibu  Shinta  Nuriyah  semua  anak- anaknya diperlakukan sama, artinya antara anak laki-laki dan perempuan memiliki
tugas  dan  kewajiban  yang  sama  dalam  keluarga  dan  tidak  ada  yang  saling membedakan antara pekerjan  yang dilakukan perempuan maupun laki-laki semua
saling berkerja sama satu sama lainya
.
1
Ibu  Shinta  Nuriyah  Wahid  putri  dari  H.  Abdullah  Syukur,  pedagang daging  terkenal  ini  dilahirlkan  di  Jombang  Jawa  Timur  pada  tanggal  8  Maret
1948,  beliau  adalah  istri  dari  mantan  Presiden  Indonesia  ke  empat  yaitu  K.H. Abdurrahman  Wahid  Gus  Dur  yang  menjabat  dari  tahun  1999  hingga  tahun
2001.  Menikah  pada  tanggal  11  september  1971  dengan  usia  13  tahun,  selama pernikahannya  ibu  Shinta  Nuriyah  Wahid  dikaruniai  empat  orang  anak  yaitu
Alissa  Qotrunnada Munawaroh lissa, Zannuba Arifah Chafsoh Yenny, Anita Hayatunnufus Nita, Inayah Wulandari Ina.
1
Khairul Ali, Emamatul Qudsyiyah,  “ Ibu Hj. Dra. Shinta Nuriyah Wahid, M. Hum.:
Pejuang Hak-Hak ... ”,
http:fatayat.or.idtokohdetail6 . di akses pada 6 November 2013.
Saat ini  Ibu Shinta Nuriyah Wahid tinggal di Jalan Warung Sila No. 10 Cikanjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2
Ibu Sinta  Nuriyah  Abdurrahman  Wahid,  yang  sering  akrab  di  panggil ibu Shinta ini menambahankan nama belakangnnya dengan nama alm. suaminya
yaitu  Abdurrahman  Wahid  agar  nama  suaminya  akan  tetap  terpatih  dalam dirinya yang memberikan kekuatan besar untuk meneruskan perjuangan ini.
Pada  tahun  1993  suatu  kecelakan  terjadi  menimpah  ibu  Shinta Nuriyah  mobil  yang  ia  kendarai  tertabrak  hingga  membuat  ibu  Shinta  Nuriyah
mengalami  kelumpuhan  dibagian  tubuhnya  dari  leher  hingga  kaki,  sehingga harus  berada  di  kursi  roda.  Ketika  itu  beliau  sedang  memasuki  semester  kedua
program studi S2 studi kajian wanita di Universitas Indonesia Depok.
3
Setelah  kecelakan  dan  sepeninggalan  suaminya  alm,  K.H. Abdurrahman  Wahid  terjadi,  tak  menghambat  beliau  untuk  terus  berjuang.
Munculnya  ide-ide  segar  dari  Ibu  Sinta  Nuriyah,  beliau  melanjutkan  apa  yang telah diperjuangkan sebelumnya bersama suami tercinta. Kegigihannya berjuang
menempatkan  wanita  Indonesia  pada  posisi  yang  terhormat  justru  semakin mencuat setelah secara fisik ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Oleh karena itu perjuangan  hak-hak perempuan merupakan salah satu tujuan  hidupnya  untuk  terus  membela  kepentingan  perempuan  baik  perempuan
2
Krestyawan. “Mengenal Gus Dur dan Keluarga”, https:orangkantoran.wordpress.comtaggus-dur
, di akses pada 10 September 2013.
3
Ensiklopedia Tokoh.”Ibu Negara Pejuang Hak Perempuan”, http:www.tokohIndonesia.combiografiarticl285-ensiklopei2318-ibu-negara-perjuangn-hak-
perempuan . di akses pada tanggal 08 Oktober 2013