Langkah-langkah yang dilakukan Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid
Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat yang terbebas dari kekerasan berdasarkan perinsip-perinsip moral agama dan kemanusiaan, khususnya bagi
kaum perempuan dan menjadikan pesantren sebagai basis penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Setelah melakukan pengkajian ulang pada kitab kuning, dari hasil diskusi yang telah disepakati oleh beberapa anggota forum FK3 kemudian dibukukan dan
diterbitkan oleh tim yayasan Puan Amal Hayati. Yayasan yang dipimpin oleh ibu Sinta Nuriyah Wahid ini memiliki program-program kegiatan diantaranya ada
devisi program pendampingan korban, dimana divisi ini melakukan pendampingan-pendampingan terhadap korban kekerasan dan diskriminasi
terhadap perempuan yang sering terjadi dalam keluarga.
9
Bentuk pendampingan-pendampingan yang dibutuhkan oleh perempuan korban kekerasan bisa bersifat fisik, yuridis, sosial maupun idieologi.
Pendampingan yang bersifat fisik, dilakukan dengan cara memberikan perlindungan secara fisik kepada perempuan korban kekerasan, yang mengalami
trauma fisik dan pisikis, serta memberikan tempat perlindungan, dan teman yang bisa dijadikan tempat berbagi rasa, menumpahkan segala derita fisik dan mental
yang dialaminya. Bagaimanapun, hampir semua bentuk kekerasan terhadap perempuan,akan meninggalkan dampak pisikologis bagi perempuan, suatu
dampak yang mungkin tidak langsung kelihatan, akan tetapi sulit dihilangkan.
9
Dari wawancara dengan Andrei Husain pada tanggal 05 Mei 2013
Sedangkan pendampingan yuridis yaitu memberikan bantuan kepada perempuan korban kekerasan, serta mendampinginya didepan pengandilan.
10
Selain itu pendampingan yang dilakukan terhadap perempuan kasus kekerasan atau diskriminasi kemudian mengalami troma, pendampingan yang kami lakukan
bukan hanya melakukan pendampingan yang biasa dilakukan tapi bagi korban yang beragama muslim atau Islam biasanya yayasan melakukannnya dengan cara
mediatasi yaitu dengan memberikan buku-buku do’a untuk penenangan jiwa si pasien.
3. Melalukan Sosial Kemanusiaan Langkah pengembangan prularisme atau kerukunan antar umat beragama
Aktivitas dakwah dilakukan Ibu Sinta Nuriyah selanjut yaitu sosial kemanusiaan, hal ini termasuk dalam pengembangan prularisme atau kerukunan
antar umat beragama. Dimana kegiatan sosial ini dialkuakan dengan mengadakan acara sahur keliling setiap tahuannya yaitu pada bulan Ramadhan. Sejak tahun
2000 hingga tahun 2013 acara ini roodshow yang sudah dilakukan ke empat belas kalinya, di Indonesia maupun luar negeri salah satunya negara Jepang, dan
beberapa negara lainnya. Kemudian acara ini lebih sering dilakukan di Indonesia, seperti tahun ini sedikitnya ada sekitar dua puluh tujuh daerah yang akan kita
kunjungi untuk acara sahur keliling. Kita melakukan roodshow dari Jakarta kemudian ke beberapa daerah lainnya yang ada di pulau Jawa.
Acara sahur keliling ini dilakukan diharapkan bagaimana kita memperkokoh persaudaraan sesama masyarakat Indonesia, tanpa harus mengenal
10
Puan Amal Hayti, Romantika Kehidupan, Jakarta: Yayasan Puan Amal Hayati: 2009, hal. vii
etnis, tanpa harus mengenal agama, tanpa harus mengenal warna kulit. Kekhasan dari sahur keliling yang kita lakukan ini kami bekerja sama dengan komunitas
lintas agama, seperti tahun lalau di kota cirebon, mengadakan sahur keliling di salah satu kelenteng namanya kelenteng Talang itu benar-benar kita lakukan di
halaman kelenteng dan suasananya seperti berada di daratan Cina dan kebersamaan itu benar-benar dirajut.
Waktu itu di daerah Cirebon kami berkerjasama dengan teman-teman dari Kong Hucu nama lembaganya itu Matakin Majelis Tinggi Kong Hucu
Indonesia. kemudian tahun 2012 di Tanggrang kita berkerjasama dengan gereja keristen pamulang kita melakukannya di halaman gereja. Kenapa kita melakukan
seperti ini karena bagaiman kita merajut menjadi kesatuan dan juga agar penganut lain juga tahu apa yang kita lakukan. Setidaknya dengan apa yang kita lakukan
selaku seorang muslim harus menghargai apa yang mereka lakukan. Nah dalam koridur tersebutlah kita melakukannya.
11
Langkah ke empat dalam aktivitas dakwahnya ibu Sinta Nuriyah Wahid yaitu melakukan publikasi, dimana publikasi ini di dukung oleh tim Yayasan Puan
Amal Hayati dalam menyuarakan perjuangan hak-hak perempuan atau keadilan jender, yaitu melalui Majalah, buku, Media sosial seperti facebook, tewitter, dan
blog. Semua dapat dimanfaat kan untuk mengaungkan perjuangan hak-hak perempuan terhadap kesetaraan jender, keadilan jender.
12
Oleh karena
itu menyuarakan
keadilan Jender,
kemudian mensosialisasikannya melalui kegiatan majelis taklim majelis taklim dan seminar-
11
Dari wawancara dengan Andrei Husain pada tanggal 05 Mei 2013
12
Dari wawancara dengan Andrei Husain pada tanggal 26 November 2013
seminar yang diadakan seperti seminar yang dilakukan di luar negeri Jepang, Hongkong, dll, dan ibu sinta menjadi narasumber di acara radio dan televisi
semua itu dilakukan sebagaimana fusngsinya sebagai pendawah dalam aktivitanya adalah menyuarakan kebenaran dan keadilan yang dapat memebrikan
kemaslahatan bagi manusia maupun masyarakat. Dalam menjalankan misi dakwahnya Dra. Hj Sinta Nuriyah Wahid selalu
berusaha menyuarakan dan memperjuangakan hak-hak perempuan dimana presepsi atau paradigma terhadap perempuan yang selama ini salah dan
menganggap rendah kaum perempuan, baik itu secara lisan maupun tulisan. Ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammmad Saw yaitu “amar ma’ruf nahy munkar”
sayarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat. Dakwah memang harus memiliki fungsi untuk meningkatkan kulaitas
umat, yang pada akhirnya membawa suatu dampak perubahan pada diri manusia. Semangat
menyebarkan informasi
tentang Islam,
meluruskan serta
memperjuangkannya memberikan beliau suatu satu kesadaran untuk selalu memberikan hal yang bermanfaat bagi orang lain. Aktivitas dakwah ini di
contohkan ibu Sinta Nuriyah Wahid dengan memberikan langkah yang sesuai dengan al-Quran dan hadits.
65