Saat ini  Ibu Shinta Nuriyah Wahid tinggal di Jalan Warung Sila No. 10 Cikanjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2
Ibu Sinta  Nuriyah  Abdurrahman  Wahid,  yang  sering  akrab  di  panggil ibu Shinta ini menambahankan nama belakangnnya dengan nama alm. suaminya
yaitu  Abdurrahman  Wahid  agar  nama  suaminya  akan  tetap  terpatih  dalam dirinya yang memberikan kekuatan besar untuk meneruskan perjuangan ini.
Pada  tahun  1993  suatu  kecelakan  terjadi  menimpah  ibu  Shinta Nuriyah  mobil  yang  ia  kendarai  tertabrak  hingga  membuat  ibu  Shinta  Nuriyah
mengalami  kelumpuhan  dibagian  tubuhnya  dari  leher  hingga  kaki,  sehingga harus  berada  di  kursi  roda.  Ketika  itu  beliau  sedang  memasuki  semester  kedua
program studi S2 studi kajian wanita di Universitas Indonesia Depok.
3
Setelah  kecelakan  dan  sepeninggalan  suaminya  alm,  K.H. Abdurrahman  Wahid  terjadi,  tak  menghambat  beliau  untuk  terus  berjuang.
Munculnya  ide-ide  segar  dari  Ibu  Sinta  Nuriyah,  beliau  melanjutkan  apa  yang telah diperjuangkan sebelumnya bersama suami tercinta. Kegigihannya berjuang
menempatkan  wanita  Indonesia  pada  posisi  yang  terhormat  justru  semakin mencuat setelah secara fisik ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Oleh karena itu perjuangan  hak-hak perempuan merupakan salah satu tujuan  hidupnya  untuk  terus  membela  kepentingan  perempuan  baik  perempuan
2
Krestyawan. “Mengenal Gus Dur dan Keluarga”, https:orangkantoran.wordpress.comtaggus-dur
, di akses pada 10 September 2013.
3
Ensiklopedia Tokoh.”Ibu Negara Pejuang Hak Perempuan”, http:www.tokohIndonesia.combiografiarticl285-ensiklopei2318-ibu-negara-perjuangn-hak-
perempuan . di akses pada tanggal 08 Oktober 2013
yang  berada  di  dalam  maupun  di  luar  rumah  tangga  yang  sama-sama  banyak mendapatkan ketidak adilan, hingga saat ini.
4
2. Latar belakang pendidikan Dra. Hj. Shinta Nuriyah Wahid
Pendidikan yang beliau tempuh yaitu: a.  MI SD Jombang tahun 1958.
b.  MM  Madrasah  Mualimat  Baharul  Ulum,  Jombang,  Tambak Beras, Jawa Timur tahun 1964.
c.  MA  Madrasah  Aliyah  Mual’limin  Mamba’ul  Ma’arif    Denanyar Jombang, Jawa Timur tahun 1967.
d.  Strata Satu SI Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1971.
e.  Strata  Dua  S2  Program  Kajian  Wanita  Program  Pascasarjana Universitas Indonesia Jakarta.
5
1975.
3. Aktivitas  dan  Pengalaman  Organisai  Dra.  Hj  Shinta  Nuriyah
Wahid
Aktivitas  yang  dilakukan  ibu  Shinta  Nuriyah  pada  tanggal  3  Juli  2000 mendirikan  Yayasan  Puan  Amal  Hayati  dan  mulai  beroprasi  tahun  2001.  PUAN
sendiri  adalah  singkatan  dari  “Pesantren  Untuk  Pemberdayaan  Perempuan.” Kemudian,  aktivitas  yang  beliau  lakukan  adalah  membentuk  FK3  yaitu  Kajian
Kitab Kuning yang telah menghasilkan dua buku yaitu “Wajah Baru Relasi Suami
4
Ensiklopedia Tokoh.”Ibu Negara Pejuang Hak Perempuan”, http:www.tokohIndonesia.combiografiarticl285-ensiklopei2318-ibu-negara-perjuangn-hak-
perempuan . di akses pada tanggal 08 Oktober 2013
5
Dari hasil wawan cara oleh Adrei Husain di Yayayasan Puan Amal Hayati pada tanggal 27 November 2013.
Isteri”  dan  “Kembang  Setaman  Perkawinan”.  Forum  Kajian  Kitab  Kuning  ini sudah  lebih  dahulu  bergerak  dari  yayasan  Puan  Amal  Hayati,  semua  ini  berkat
kegigihannya  memperjuangkan  hak-hak  perempuan,  Ibu  Shinta  mendapatkan banyak pengharggan baik dalam negeri maupun luar Negeri.
6
Kemudian  Ia  juga  merupakan  anggota  kongres  wanita  Indonesia kowani  yang  merupakan  federasi  berbagai  organisasi  wanita  di  Indonesia,  juga
anggota komite Nasional Kedudukan Wanita Indonesia Nasional Commission on the  status  of  Women.
7
Serta  sebagai  Jurnalis  untuk  majalah  keluarga  “Zaman” dan  penulis  lepas  pad  majalah  “Matra”.  Kemudian  sebagai  tenaga  pelajar  di
pesantren  Mambaul  Ma’arif,  Denanyar  Jombang,  tenaga  pengajar  di  Universitas Darul Ulum dan  Universitas Hasyim As’ari, Tebu Ireng Jombang.
8
Kegiatan yang dilakukan ibu Sinta Nuriyah sendiri adalah mengadakan seminar,  kegiatan  konfrensi  Internasional  atau  rontebel  diskusi,  diskusi  terfokus,
diskusi  terbatas  ada  juga  acara-acara  kemasyarakatan  seperti  pengajian  ibu-ibu, atau  acara–acara  Islam  Maulid  atau  Isra’Miraj  yang  sebagaian  besar  ibu  Sinta
sebagai  pembicara.  Tahun  2012  ibu  Sinta  Nuriyah  sempat menjadi  pembicara  di Jepang di pusat kajian wanita di Soka Zaka Universiti. Ibu Shinta Nuriyah sempat
menyampaikan  apa  yang  sudah  dilakukan  bukan  oleh  ibu  Shinta  Nuriyah  secara pribadi,  tetapi  apa  yang  sudah  dilakukan  oleh  Puan  Amal  Hayati  dan  banyak
6
Khairul  Ali,  Emamatul  Qudsyiyah,“ Ibu  Hj.  Dra.  Shinta  Nuriyah  Wahid,  M.  Hum.:
Pejuang Hak-Hak ... ”,
http:fatayat.or.idtokohdetail6 . di akses pada 6 November 2013.
7
.Ensiklopedia Tokoh.”Ibu Negara Pejuang Hak Perempuan”, http:www.tokohIndonesia.combiografiarticl285-ensiklopei2318-ibu-negara-perjuangn-hak-
perempuan . di akses pada tanggal 08 Oktober 2013
8
Wawancara secara pribadi dengan Andrei Husein pada tanggal 27 November 2013.