Tanya: Apa saja kegiatan yang dilakukan Yayasan Puan Amal Hayati?

5. Tanya : Apakah menurut anda beliau dapat memberikan pengaruh yang baik dalam

ativitas dakwah yang di lakukan belaiu saat ini? Jawab : Sangat berpengaruh baik, karena beliau tidak hanya mentrasfer ilmu terhadap orang-orang yang berpendidikan pada pendidikan umum saja beliaupun mentrasfer ilmu- ilmu agama Islam dalam bentuk kajian,diskusi, dan seminar-seminar. Nama : Ustd. Andi Rodi Tokoh Agama Status : Lectuer of Islamic Classical Books  Tanggapan dan pendapat belaiu tentang hak-hak perempuan yang dilkukan oleh ibu Sinta Nuriyah dengan mengkaji kembali kitab Uqud al- Lujjayn yaitu: Seorang Istri wajib taat terhadap suami, tidak sebaliknya. Tidak akan pernah sama laki-laki dan perempuan sampai kapan pun, tidak akan pernah sama. Jika ibu Sinta mengatakan: “Dalam segala hal seharusnya perempuan dan laki-laki memiliki hak dan kewajiban yang sama.” Maka ustd. Andi Rodi mengatakan: tidak bisa itu namanya sudah melawan ketentuan Allah. Sepanjang sepengetahuan yang saya tahu sampai berulang-ulang tamat mengkaji kitab Uqud al-Lujjayn ini diaman letak ketidak adilannya. Semua itu sudah kudrottullah, Allah sudah menciptakan nabi dan rasul bahwa sebagaimana memang seorang laki-laki itu pemimpin, itu kelebihannya karena akalnya. Allah menciptakan akal sepuluh, sembilan untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Jika ustad Husein Muhammad menyatakan bahwa: “Pernyataan bahwa perempuan akalnya lebih rendah dari laki-laki itu saya kira tafsir dari orang bukan dari nabi”. Maka ustad Andi, tidak setuju jika dia menyatakan tafsiran itu dari orang bukan nabi itu tidak betul itu namanya asbun. Nama : Husein Muhammad Moslem Scholar  Tanggapan mengenai ibu Sinta Nuriyah di yayasan Puan amal hayati dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dengan mengkaji ulang kitab kuning atau dinamakan FK3 yang di pelajari di pondok pesantren yaitu: Kitab Uqud al-Lujjayn merupakan kitab yang berbicara mengenai relasi suami istri yang relatif banyak digunakan sebagai referensi di pesantren- pesantren. Suami boleh memukul istri hanya istri tidak menggunakan parfum. Menurut saya saat ini cara mendidik dengan memukul sudah tidak bisa kita terima lagi ini tidak absah untuk dijadikan dasar hukum. Peryataan bahwa perempuan itu akalnya lebih rendah dari laku-laki itu saya kira itu tafsir dari orang bukan Nabi.