Pendahuluan, Berisikan Tentang Latar Belakang Masalah, Pembahasan,

Menurut Save M. Dagun dalam bukunya Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, ada dua jenis aktivitas, aktivitas eksternal dan aktivitas internal. Aktivitas eksternal jika oprasi manusia terhadap objek-objek menggunakan lengan tangan, jari-jari dan kaki, maka internal, menggunakan tindakkan mental dalam bentuk gambaran-gambaran dinamis. Aktivitas internal merencanakan eksternal. 4 Dalam kesibukan sehari-hari banyak sekali aktivitas, kegiatan, atau kesibukan yang dilakukan manusia. Namun, berarti tindakan kegiatan tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena, menurut Samuel Soetoe sebenarnya, aktivitas bukan hanya sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan. 5 Menurut ilmu sosiologi, aktivitas diartikan sebagai segala bentuk kegiatan yang ada di masyarakat seperti gotong royong atau kerja bakti disebut sebagai aktifitas- aktivitas sosial, baik yang berdasarkan hubungan tetangga ataupun kekerabatan. 6 Salah satu kebutuhan manusia adalah menuntut ilmu untuk menjadi pintar, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia harus belajar dengan cara bersekolah atau mengikuti majelis, atau dapat juga pergi ketempat-tempat ilmu, membaca buku, berdiskusi, dan kegiatan-kegiatan lain. Ternyata untuk memenuhi suatu kebutuhan saja manusia harus melakukan berbagai interaksi. 7 4 Save M. Dagun. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkaji Kebudayaan Nusantara, LPKN, 1997 Cet ke-1, h. 25 5 Samuel Seoitoe. Pisikologi Pendidikan II, Jakarta: FEUI, 1982, h 52 6 Sojogyo, Pujiwati Sojogyo. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan, Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Perss, 1999, cet. 12, jilid 1, h, 28 7 Ulin Nuha. Aktivitas Dakwah Habib Munzir al-Muswah di Majelis Rasulullah SAW, Sekripsi SI Fakultas Dakwah dan Ilmu Konunikasi, Universitas Islam Negeri, 2008, h. 10 Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa aktivitas adalah suatu tindakan kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan dirinya yang menyangkut kepentingan diri sendiri maupun orang lain.

2. Pengertian Dakwah

Sedangkan kata “Da’wah” jika ditinjau dari segi bahasa berarti pangilan, seruan atau ajakan. 8 Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a, yad’u, da’wan, du’a, yang diartikan sebagai mengajak atau menyeru, memanggil, permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma’ruf dan nahi munkar, mau’idzhoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta’lim, dan khotbah. Istilah dakwah dalam Al-Qur’an diungkapkan dalam bentuk fi’il maupun mashdar sebanyak lebih dari seratus kata. Al-Qur’an menggunakan kata dakwah mengajak kepada kebaikan yang disertai dengan risiko masing-masing pilihan. 9 Terlepas dari keragaman makna istilah ini, pemakian kata dakwah dalam masyarakat Islam, terutama di Indonesia, adalah sesuatu yang tidak asing. Arti kata dakwah yang dimaksud adalah “seruan” dan “ajakan”. Jika kata dakwah diberi arti “seruan”, maka yang di maksudkan yaitu seruan kepada Islam atau seruan Islam. Demikian juga halnya jika diberi arti “ajakan”, maka yang dimaksud adalah ajakan kepada Islam atau ajakan Islam. Terlepas dari bergamannya maknah dan istilah yang digunakan dalam kata dakwah, kata “mengajak, mendorong, dan memotivasi” adalah kegiatan dakwah yang berada 8 Wahidin Saputra. Pengantar Ilmu Dakwah Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hal. 1 9 Muhammad Munir. Menejemen Dakwah Jakarta: Kencana, 2009, hal. 17 dalam ruang lingkup tabligh. Kata” bashirah” untuk menunjukkan bahwa dakwah harus dengan ilmu dan perencanaan yang baik. 10 Secara terminologi definisi mengenai dakwah, banyak para ahli mendefinisikannya, akan tetapi setiap definisi tersebut saling melengkapi. Walaupun berbeda susunan redaksinya, namun maksud dan maknah hakikatnya sama. Sementara itu ada beberapa ulama mengemukakan beberapa definisi mengenai dakwah, antara lain: a. Menurut Arifin. “Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur-unsur pemaksaan.” b. Menurut Amarullah Ahmad “Pada hakikatnya, dakwah islam merupakan aktualisasi ilmiah theologis yang dimanfestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia yang beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teraratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak, manusia pada tataran kenyataan individual dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi atau aspek kehidupan dengan mengguankan cara tertentu.” c. Menurut Quraish Shihab “Dakwah adalah seruan atau mengajak kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang 10 Muhammad Munir, Menejemen Dakwah, hal. 19