Pandangan Islam tentang Wanita
Allah. Karenanya, baik laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meraihnya.
Dalam Islam, ridha Allah yang menjadi tujuan, memungkinkan laki-laki dan wanita mencapainya dengan caranya sendiri, berlomba
dengan jalurnya masing-masing. Laki-laki dan wanita tidak berkompetisi di jalur yang sama, tetapi berkompetisi di jalur kebaikan yang berbeda.
Karena laki-laki dan perempuan memang berbeda. Di dalam timbangan syariat Islam, apabila laki-laki memperoleh kemuliaan dengan bekerja,
wanita mendapatkannya dengan mengurus rumah tangga Islam memberi jalur beribadah kepada wanita dengan kelebihan-kelebihan yang Allah
berikan kepada wanita. Oleh karena itu dalam pandangan Islam laki-laki dan wanita sama harkatnya di hadapan Allah, karena makhluk yang
sama yang diciptakan oleh Allah. Soekarno
memahami bahwa
Islam melarang
laki-laki berpandang-pandangan secara langsung dengan perempuan.
Tokoh muslim yang memiliki perhatian terhadap masalah perempuan salah satunya Moenawar Chalil. Moenawar Chalil
adalah salah satu dari sedikit tokoh Muslim yang membahas mengenai isu yang berhubungan dengan kedudukan perempuan
di tengah masyarakat.
Dari kutipan “...wanita tetap wanita, sekali wanita tetap wanita Bukan mestinya dipandang sebagai
binatang, tidak seharusnya dianggap sebagai dewa, dan tidak mestinya pula dianggapnya seperti laki-
laki”.
4
Alqur’an adalah kitab yang membawa pembaruan pada kaum wanita di tengah kejumuduhan pola pikir kebanyakan peradaban dunia
tentang wanita. Apalagi di kalangan masyarakat Arab yang menjadi
4
http:books.google.co.idbooks?tokoh+islam+yang+membahas+tentang+wanita, diakses pada tanggal 13 Agustus 2014, pada pukul 15.00 WIB.
simbol kesalahan peradaban dunia saat itu, wanita benar-benar dipandang sebelah mata, tidak setara dengan laki-laki, tidak berhak
mendapatkan hak waris. Bahkan, di tengah kondisi Arab jahiliyah yang gemar
melakukan ghazwah perang, keberadaan keturunan laki-laki adalah kebanggaan sekaligus aset, penyebab datangnya kemuliaan dan penerus
nasab. Wanita sebelum zaman Jahiliyah hanya dianggap seolah tidak
ada harganya. Kemudian Islam datang dengan pencerahan Al- qur’an
turun dengan kritik dan nasehat yang menghunjam bagi kerusakan berfikir. Memberi harapan yang selama itu dinanti kaum wanita, menjadi
pembelaan bagi wanita yang tidak kunjung bebas dari penindasan. Dan sejak lahirnya, Islam telah memberikan kelebihan kepada bayi
perempuan,yang tidak diberikan kepada bayi laki-laki. Mendidik dan membesarkan seorang putri mendapatkan janji Rasulullah Saw berupa
surga Allah. Rasulullah Saw menjadi contoh nyata, bagaimana wanita
didudukkan di singgasana penuh kehormatan, baik dalam pandangan, perkataan, maupun perbuatan kaum lelaki. Jadi Islam memuliakan
wanita dan Islam memanusiakan manusia. Jelas disini dari pendahuluan ini, disampaikan bahwa Islam sungguh memandang wanita berbeda
sebagaimana peradaban dan agama yang lain. Islam mengangkat wanita
pada posisi yang tidak pernah dicapai wanita dalam peradaban dan agama manapun.
5