elemen ini adalah tema atau topik yang disampaikan ustadz Felix dalam bukunya yuk berhijab. Adapun tema besar yaitu hijab.
Tabel 4.1 Penjabaran dari tema yang terdapat dalam buku
Yuk, Berhijab:
Tema Topik Sub-Tema Temuan
Hijab Khimar
Kain kerudung atau khimar atau tutup kepala adalah satu perangkat pakaian
wanita yang disebutkan dalam teks Al-
Qur’an yang berbunyi “Dan janganlah
mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang biasa tampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya
”. h. 81 Hijab
Jilbab Jilbab adalah gamis Qamis atau
sering disebut baju panjang, jilbab pakaian luas dan lebih luas dari
khimar penutup kepala. Karena jilbab adalah segala jenis pakaian
longgar yang dapat menutupi seluruh tubuh
Muslimah. Maka
secara universal
jilbab adalah
pakaian rangkap yang menutupi pakaian
rumah, yang terulur menutupi tubuh bagian bawah selain kepala baju
kurung atau daster. h. 80
b. Skematik
Seperti yang dijelaskan pada bab dua bahwa analisis wacana Van Djik memasukkan skema atau alur yang sistematis dalam sebuah wacana,
begitu juga dengan buku Yuk,Berhijab pengarang Felix Y. Siauw memasukkan summary yang terdiri dari judul, lead dan story yaitu isi
berita atau tulisan secara keseluruhan, berikut penjabaran skematik buku Yuk, Berhijab.
Tabel 4.2 Kerangka Analisis Teks Skematik
Hal yang diamati Temuan Data
Summary a.
Judul Temuan judul yang terdapat di dalam
buku Yuk, Berhijab terdiri dari dunia memandang
wanita, pandangan
Islam tentang wanita, wanita dan aurat, menutup aurat dan pakaian
syar’i penutup aurat, berpakaian tetapi telanjang, tabarruj, hijab bukan
perhiasan, berhijablah dan taatlah. b.
Lead atau teras berita, yaitu pengantar ringkasan
apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi
berita secara ringkas. Pada bab buku Yuk, Berhijab
memiliki lead
atau pengantar
ringkasan sebelum
masuk isi,
berbentuk prolog yang ditulis oleh pengarang Felix Y. Siauw sedangkan
judul yang terakhir merupakan pesan dan ajakan yang diharapkan penulis
kepada pembaca dari pemaparan judul sebelumnya. Jenis lead ini
termasuk ke dalam lead deskriptif.
Karena penulis menggambarkan apa yang terjadi saat ini yang mana
kebanyakan orang sulit membedakan antara trend fashion dengan yang
menutup aurat. c.
Story merupakan isi secara keseluruhan
peristiwa dari sebuah wacana yang ditulis oleh
pengarang. Dari data yang diteliti ada beberapa
judul yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab
mengenai perang
pemikiran. Perang pemikiran disini yaitu dari pemikiran barat, cara
berfikir yang
mengenai hijab.
Contohnya buka tutup hijab, hijab dikenakan pada saat tertentu saja,
serta dalam pemakaian baju yang tidak longgar dalam berhijab. Dan
cara pemikiran dan budaya barat lainnya. Untuk dibuatnya buku yuk
berhijab disini adalah tiga cara perang pemikiran yaitu food, fun,
dan fashion. Dalam fashion dibuatlah buku yuk, Berhijab. Supaya wanita
lebih sadar
fitrahnya dimana.
Peristiwa-peristiwa itu
ditulis pengarang dengan sistematis mulai
dari latarbelakang mengenai hijab, sebab-sebab
masalah mengenai
hijab , bagaimana hijab syar’i, dan
pastinya ajakan atau pesan yang terkandung dalam buku itu.
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa temuan data skematik pada buku Yuk, Berhijab terdapat lead atau teras berita yang
berbentuk prolog dari pengarang. Terdapat delapan judul di dalamnya, jenis lead ini termasuk ke dalam lead deskriptif. Adapun story yang
terdapat di dalam buku Yuk, Berhijab mengenai perang pemikiran dan lebih mendominasi ke perempuan. Dibuatlah satu pemikiran yang
benar agar wanita mengetahui fungsi fitrahnya. Peristiwa-peristiwa itu ditulis pengarang dengan sistematis mulai latar belakang mengenai
hijab, sebab-sebab masala h mengenai hijab, bagaimana hijab syar’i,
pesan dan ajakan untuk berhijab. c.
Semantik Semantik merupakan bagian dari struktur mikro, yaitu makna ingin
ditekankan dalam sebuah teks berita, adapun elemen-elemen yang dijelaskan adalah latar, detil dan maksud yang ingin diungkapkan oleh
pengarang, berikut temuan semantik yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab.
Tabel 4.3 Kerangka data analisis teks semantik
Hal yang diamati Temuan
Latar merupakan hal
yang dipakai dalam menyajikan teks,
dan tidak terlepas dari ideologi pengarang
Dalam buku
Yuk, Berhijab
khususnya judul Yuk, Berhijab memiliki latar belakang yang
jelas, dan ungkapan serta pesan atau ajakan untuk berhijab.
Detail merupakan kontrol yang disampaikan oleh komunikator
Dalam buku
Yuk, berhijab
pengarang menuangkan seluruh
demi memperkuat
ide dan
gagasannya. hal-hal yang berkaitan dengan
pemabahasan mengenai
hijab secara jelas
yaitu hijab syar’i, hijab syar’i yaitu pakaian
muslimah yang disyari’atkan. Hijab syar’i disini dengan
kerudung menutupi dada, dan memakai jilbab yang longgar. Dan
di dalam
buku hijab
ini mengungkapkan latar belakang
masalah, ajakan, cara, pesan dan solusi.
Maksud merupakan
elemen dalam
teks yang
ingin disampaikan oleh komunikator,
biasanya teks
disampaikan secara implisit atau eksplisit
demi memperkuat
ide dan
gagasan dalam teks Maksud yang ingin diungkapkan
oleh pengarang dalam buku Yuk, Berhijab untuk mengajak berhijab
khususnya berhijab yang syar’i.,
Jadi setelah
membaca itu
diharapkan menjadi tau bahwa tidak hanya taat kepada Allah
tetapi harus berhijab. Tidak hanya berhijab
tetapi harus
menyempurnakan hijab dengan hijab syar’i, karena itu adalah
ketaatannya kepada Allah atau tanda kesyukuran kepada Allah.
Karena Allah telah memberikan segala-galanya.
Dari tabel diatas diambil kesimpulan bahwa adanya latar belakang yang dilakukan pengarang dalam menulis disetiap judul
buku Yuk, Berhijab ini, artinya pada setiap judul ditulis secara sistematis dan jelas, dimulai dari latar belakang masalah, mengapa
permasalahan hijab itu timbul, bagaimana hijab yang benar menurut agama, dan pesan atau ajakan yang disampaikan. Semua dijelaskan
dalam konteks ajakan serta dijabarkan dengan kalimat-kalimat yang menyentuh hati guna memperkuat pesan yang disampaikan oleh
pengarang, yaitu memberikan semangat dan inspirasi kepada pembaca dalam mempengaruhi pemikiran wanita yang benar dan tidak tersesat
dengan pemikiran yang salah. Sehingga dapat menerapkan konsep berhijab yang sesuai dengan syariat agama.
d. Sintaksis
Elemen sintaksis menjelaskan bagaimana sebuah kata atau kalimat disusun dan dirancang menjadi sebuah kesatuan arti, dalam sintaksis
terdapat beberapa elemen yaitu bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti. Dalam buku Yuk, Berhijab penjelasan sintaksis sebagai berikut.
Tabel 4.4 Kerangka Data Analisis Teks Sintaksis
Hal yang diamati Temuan
Bentuk kalimat Bentuk kalimat yang digunakan
pada kalimat buku Yuk, Berhijab adalah deduktif, dimana ide dan
gagasan ditempatkan diawal kalimat serta
perinciannya ditempatkan
diakhir kalimat atau inti dari apa yang diceritakan terdapat diakhir
kalimat.
Koherensi seperti yang kita ketahui sebagai jalinan antar kata, proposisi
kedalam sebuah kalimat, apakah peristiwa
atau fakta
tersebut memiliki hubungan yang erat,
terpisah atau
sebab akibat,
korehensibiasanyamenggunakankata konjungsi penghubung.
Beberapa kalimat yang terdapat koherensi
yang memakai
kata penghubung :
- Akar masalah wanita dari awal
adalah ketidaksetaraan. Mereka dianggap sebagai warga kelas
dua karena masyarakat saat itu melihat keunggulan ada pada
kekuatan, kekuasaan, uang, dan kedigdayaan. h. 25
- Islam
memandang bahwa
kebahagiaan manusia
bukan terletak pada harta, takhta, dan
cinta semata, tetapi terletak pada ridha Allah. Karenanya, baik
lelaki maupun wanita punya kesempatan yang sama untuk
meraihnya. h. 34 -
Secara makna syariat, aurat adalah bagian tubuh yang haram
dilihat, dan karena itu harus ditutup. h. 55
- Dalam shalat, salah satu syarat
sahnya adalah menutup aurat, sehingga apa pun yang dipakai
seorang Muslimah agar auratnya tidak terbuka, itu sudah cukup
menjadikan shalatnya sah. h. 64
- Pakaian syar’i ini terdiri dari
tiga komponen, yaitu pakaian rumah, kerudung dan jilbab. h.
64 -
Jilbab adalah pakaian rangkap yang menutupi khimar dan baju
rumah khimar yang ukurannya lebih besar. h. 80
- Khimar adalah kerudung yang
menutupi kepala, leher, hingga batas dadanya. h. 81
- Hijab bukanlah sebuah tren
fashion yang
modenya disesuaikan dengan zaman dan
keinginan, yang harus dibuat rumit sehingga menyusahkan
untuk memakainya. h. 111
- Hijab bagi wanita adalah pakaia
syar’i yang menutup auratnya, bila dirumah itu adalah pakaian
rumah al-tsaub,
dan bila
beraktivitas di luar rumah, hijab adalah pakaian rumah al-tsaub
ditambah jilbab yang dirangkap di
atasnya dan
dijulurkan kerudung
khimar sebagai
pentup kepala sampai batas dada. h. 96
Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk
menunjukkan dimana
posisi seseorang dalam wacana
Untuk kata ganti yang digunakan dalam kalimat buku Yuk, Berhijab
ini adalah mereka, nya
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk kalimat yang digunakan pengarang dalam buku Yuk, Berhijab ini
adalah kalimat deduktif, ide dan gagasan ditempatkan diawal kalimat serta inti dari apa yang diceritakan diakhir kalimat, dan adanya pesan
yang disampaikan di akhir yang ingin dicapai. Sedangkan untuk koherensi atau pertalian antar kalimat dalam buku ini menggunakan
kata dari, bahwa, bukan, dan, tetapi, karena, adalah, sehingga, terdiri dari, yaitu, dengan, adalah. Untuk kata ganti yang dipakai dalam buku
ini agar tidak ada pemborosan katadan kebosanan apabila mengulang kata yang sama, maka kata gantinya adalah mereka dan nya.
e. Stalistik
Mengungkapkan gaya bahasa yang dipilih oleh wartawan dalam menyatakan maksudnya. Pusat perhatian stalistik ada pada style, gaya
bahasa.
Tabel 4.5 Penjabaran dari stalistik yang terdapat pada buku Yuk, Berhijab
Hal yang diamati Temuan
Style pilihan kata yang dipakai oleh penulis untuk menyatakan
maksudnya dengan
menggunakan bahasa sebagai sarana.
“Islam memuliakan wanita dan Islam memanusiakan wanita
”.h. 43.
“Karena Muslimah sudah cantik sejak ia bersyahadat dan Hijab
menandakan keindahan yang tak bisa diperlihatkan aurat
”. h. 127. “Muslimah yang mengenakan
hijab bukanlah malaikat, dan memang tidak harus menunggu
bagaikan malaikat
yang tak
diberikan kesempatan Allah untuk bermaksiat. Malah, bila berhijab
harus menunggu
laksana malaikat, tentu tiada satu pun
Muslimah yang
layak mengenakannya
”. h. 132.
Dari tabel diatas penulis menemukan beberapa kalimat yang menggunakan kata menyentuh hati
seperti “Islam memuliakan wanita dan Islam memanusiakan wanita”. yang merupakan style pengarang
Felix Y. Siauw, dengan gaya bahasa seperti itu pengarang telah menyampaikan dengan baik, karena selain bahasanya yang lembut dan
sopan juga gaya bahasa ini disukai para pembaca. f.
Retoris Retoris menjelaskan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada
khalayak, atau kalimat penekanan-penekanan dalam tulisan, elemen yang dipakai dalam retoris yaitu grafis dan metafora, dalam buku Yuk,
Berhijab berikut kerangka retorisnya:
Tabel 4.6 Kerangka Data Analisis Teks Retoris
Hal yang diamati Temuan Data
1 Grafis
elemen ini
biasanya ditandai dalam bentuk tabel, gambar,
foto atau tulisan yang dibuat
lain misalnya
pemakaian huruf tebal, miring dan garis bawah
yang mendukung arti penting suatu pesan.
Dalam buku Yuk, Berhijab peneliti mengamati cover buku sebuah wajah
yang dibalut dengan kerudung yang lebar dan menutup dada dengan
harapan umat muslim khususnya wanita bisa menggunakan hijab yang
sesuai dengan syariat agama. Warna cover di dalam buku itu pun
berwarna cerah, lebih dominan ke warna yang disukai perempuan yaitu
ungu terang. Warna yang tidak mecolok sehingga diminati oleh
pembacanya. Dan di cover buku itu terdapat tulisan yang ditulis oleh
pengarang yaitu misi dalam buku itu “ Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa
Tapi”. Yang bertujuan untuk menegaskan maksut dalam buku itu,
sehingga tidak ada alasan untuk tidak berhijab selain karena Allah. Serta
didalam buku ini juga terdapat
gambar dalam komponen hijab yaitu khimar
dan jilbab.
Beserta keterangannya yang bukan hanya
sebagai hiasan tapi juga sebagai bukti otentik
apa yang
diucapkan pengarang.
2 Metafora merupakan
bumbu di dalam suatu berita atau
tulisan, metafora dipakai oleh penulis
sebagai landasan berfikir atas gagasan
tertentu kepada pembaca, biasanya
metafora mengandung
ungkapan sehari-hari, pepatah, kepercayaan
masyarakat, peribahasa, dan
mungkin juga ayat- ayat dari kitab suci.
- Namun dunia akan selalu
mengenal wanita yang meniti jalan yang sama dalam ketaatan.
h.45 -
Namun tidak habis dunia merindu wanita cerdik cendekia yang
karena akalnya dia berharga. h.45
- Namun sampai dunia berakhir
akan banyak yang mencoba merebut cinta Rasulullah Saw
dengan taati perintahnya dalam kenakan hijab. h.45
Selain kalimat diatas metafora dalam buku Yuk, Berhijab terdapat ayat-ayat
Al-Qur ’an yang memperkuat judul
dan hadist
Rasulullah yang
diterjemahkan oleh pengarang.
Dari tabel diatas penjabaran tentang retoris penekanan terhadap kalimat-kalimat dalam teks elemen yang digunakan adalah
grafis dan metafora. Pada elemen grafis temuan yang didapati oleh peneliti yaitu berupa gambar seorang wanita yang memakai
kerudung panjang sampai ke dada, dan di cover itu terdapat misi yang ditulis oleh pengarang
yaitu “Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa Tapi”. Gambar beserta keterangannya ada di dalam buku itu sebagai
bukti otentik.Warna covernya pun tidak mencolok yaitu warna ungu terang. Untuk metafora peneliti mengamati dan menemukan
beberapa ungkapan dan tentunya ayat-ayat Al- Qur’an serta hadist
untuk memperkuat pesan yang disampaikan pengarang.
2. Pandangan Pengarang terhadap Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab
Penulis menganalisis kognisi Felix Y. Siauw dalam menyusun buku Yuk, Berhijab, bagaimana pengarang menuangkan dan memahami
peristiwa-peristiwa tertentu dan kemudian dia tuliskan, aspek kognitif ini Felix Y. Siauw sangat berperan dalam pembentukan teks dan penyampaian
berhubungan dengan hijab. Hal ini berkaitan dengan analisis wacana bukan hanya membatasi
perhatiannya pada status teks saja, melainkan juga pada bagaimana suatu teks diproduksi. Teun Van Djik menawarkan suatu analisis yang disebut
kognisi sosial. Kognisi sosial ini menjelaskan bagaimana wartawan
mempresentasikan kepercayaan atau prasangka dan pengetahuannya sebagai strategi pembentukan teks peristiwa yang spesifik yang
tercerminkan lewat berita. Untuk mempermudah peneliti dalam meneliti kognisi sosial, peneliti menggunakan beberapa metode yang sudah
dipaparkan oleh Teun Van Djik, yaitu menggunakan model atau skema, memori dan strategi.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengembangan konsep serta pemahaman peneliti terhadap objek yang diteliti, maka tersusunlah analisis
wacana Teun Van Djik mengenai kognisi sosial sebagai berikut: Felix Y. Siauw adalah seorang mualaf yang dilahirkan di
Palembang. Dibesarkan dalam keluarga beragama kristen, beliau masuk Islam karena pencariannya dengan membuktikan kebenaran Al-
Qur’an yang merupakan satu-satunya kitab yang hanya bisa dibuktikan melalui
akal fikiran. Hambatan dan rintangan pun tidak jarang ditemuin oleh Felix terutama dari keluarganya sendiri dan masyarakat sekitarnya yang
menanggapi dengan emosi maupun secara debat. Sehingga membuat Felix untuk terus mempelajari Islam, menyampaikan ketengah-tengah
masyarakat dan mengajak masyarakat untuk berdakwah. a.
Model 1
Skema Person Dimulai dengan pengalaman ustadz Felix saat berdakwah,
kemudian melihat ada satu hal yang menjadi cara mainstreem bagi orang barat untuk merusak kaum-kaum muslimin dengan
pergolakan pemikiran atau perang gozul fikri. Sehingga terjadinya perang pemikiran ini tujuan daripada orang-orang kafir atau orang-
orang barat yang tidak suka Islam untuk menghancurkan Islam adalah membelokkan pemikiran-pemikiran Islam, mereka tidak ada
masalah ketika masih muslim tetapi dia belokkan pemikiran- pemikiran ke arah sesuatu yang bukan Islam. Sehingga yang terjadi
adalah diluarnya itu muslim tetapi isinya bukan Islam, dan itulah tujuan yang mereka inginkan. Sehingga bagaimana cara termudah
untuk menyelewengkan pemikiran-pemikiran ini, cara termudah adalah menyelewengkan makna yang bersumber dari Al-
Qur’an. Maka mereka membicarakan tentang konsep wanita yang ideal
menurut mereka itu sendiri tetapi bukan menurut Islam. Bagaimana konsep yang ideal dimunculkanlah miss world dan miss universe
serta dimunculkanlah yang penting hatinya saja dan dimunculkanlah tidak ada masalah tidak berhijab yang penting hatinya baik. Muncul
konsep seperti yang dijelaskan ini sehingga masyarakat menganggap lumrah atau wajar ketika seseorang wanita tidak
memakai kerudung. Seorang wanita lumrah ketika tidak menaati perintah Allah. Cara-cara pemikiran seperti itu yang seharusnya
diubah. Sehingga berdasarkan memerangi pergolakan pemikiran itu sehingga buku ini ditulis.
1
1
Wawancara Felix Y. Siauw
2 Skema diri Self Schemas
Sebagian besar dari kaum wanita muslim menganggap hijab syar’i itu kuno atau tidak modis, padahal esensi dari berhijab
adalah menutup keindahan. Padahal sudah dijelaskan dalam Al- Qur’an kewajiban untuk menutup aurat. Tidak hanya menutup
aurat tetapi menutup aurat yang benar atau hijab syar’i. Di dalam
buku ini Felix berusaha menginspirasi umat muslim dengan mengupas sejarah-sejarah kedudukan wanita dalam Islam,
bagaimana hijab yang syar’i, serta ajakan untuk berhijab pastinya. Hijab syar’i menurut ustadz Felix yang terdapat dalam buku
ini adalah hijab pakaian yang merupakan khimar atau kerudung, jilbab dan tidak tabarruj. Khimar adalah kerudung yang menutupi
kepala, leher dan dada. Jilbab adalah pakaian luar, pakaian rangkap yang menutup seluruhnya kecuali muka dan telapak
tangan. Sedangkan tabarruj adalah segala perbuatan wanita yang menarik perhatian lelaki baik diniatkan atau tidak. Tidak tabarruj
atau berdandan secara berlebihan misalnya menggunakan parfum, mengenakan pakaian yang bercorak mentereng, bertingkah genit
dan menggoda lelaki dengan ucapan ataupaun gaya jalan, atau mengenakan hijab yang tidak sempurna semisal ketat, transparan,
atau menyingkap. Jadi menurut Felix memakai hijab tidak perlu yang membuat kita rumit cukup sederhanakan dengan hijab yang
syar’i.
3 Skema Peran Role Schemas
Dalam skema ini Felix Y. Siauw memandang dan menggambarkan hijab syar’i itu penting dan harusnya umat wanita
muslim menyadarinya. Hakikat hijab itu sendiri adalah melindungi keindahan wanita hingga ia tidak menjadi perhatian lelaki. Karena
wanita terlalu berharga untuk menjadi bahan perhatian semata. Ada sebagian pertanyaan disini, lalu bagaimana dengan
wanita muslimah yang masih lalai dengan bentuk hijab yang masih menampakkan sebagian aurat atau ketat sehingga
membentuk lekuk tubuhnya. Bagaimana dengan muslimah yang mengenakan
hijab untuk
mencari perhatian
atau agar
diperhatikan.Tentu semangat mereka perlu dihargai, tentu pula nasihat perlu disampaikan kepada mereka agar segera
menyempurnakan hijabnya. Melindungi keindahan sampai tiba masanya, hijab adalah identitas diri seorang muslimah. Jadi
banyak sekali keuntungan dari memakai hijab salah satunya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Memori
Dalam memori ini, Felix menggunakan memori jangka panjang long-term-memory yaitu dengan menggunakan memori episodik dan
memori semantik yang menyatakan bahwa hijab bagi wanita adalah pakaia
n syar’i yang menutup auratnya. Bila di rumah, itu adalah pakaian rumah al-tsaub, dan apabila beraktitivitas di luar rumah, hijab
adalah pakaian rumah al-tsaub ditambah jilbab yang dirangkap di atasnya dan dijulurkan kerudung khimar sebagai penutup kepala
sampai batas dada, d emikian makna hijab syar’i. Dalam arti yang lebih
luas, hijab bukan han ya pakaian semata tetapi “cara muslimah
menampakkan diri” di depan publik atau “identitas Muslimah”. Maksudnya pakaian yang dikenakan seseorang atau hijab yang
dikenakan adalah identitas seorang muslimah. Jadi cara pakaian disini sangat diperhatikan.
c. Strategi
Strategi yang digunakan oleh Felix Y. Siauw di dalam memilih dan menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa informasi untuk
ditampilkan kedalam suatu berita adalah menggunakan Al- Qur’an,
Hadits dan sejarah sebagai referensi pokok bahasan-bahasannya. Adapun bagan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1 Seleksi
Pemilihan informasi yang digunakan oleh Felix Y. Siauw berasal dari Al-
Qur’an, Hadits, sejarah serta realitas yang ada sebagai bahan rujukannya tetapi banyak diambil yaitu dari realitas sosial.
Strategi yang dia lakukan di dalam menyampaikan dan menerima informasi yaitu tetap fokus dan yakin terhadap hijab yang
disyariatkan oleh agama.
2 Reproduksi
Dalam reproduksi wacana Felix Y. Siauw menampilkan argumentasi yang telah ia ambil dari Al-
Qur’an, Hadits, sejarah dan realitas dan lain-lain untuk dijadikan sumber-sumber
penyampaian informasi. Beliau lebih cenderung mengambil dari hasil penelusuran hijab saat ini serta pemikiran-pemikiran barat
dalam mewujudkan hijab menurut syariat agama dan realitas logika sebagai bahan produksinya.
3 Transformasi Lokal
Dalam menampilkan peristiwa yang akan di tampilkan Felix Y. Siauw melakukan penambahan yaitu penambahan informasi
sebagai penegasan dengan lead, gambar dan dokumentasi sebagai bukti otentik. Mengenai kesimpulan, di dalam eventmodel Felix Y.
Siauw melakukan penilaian terhadap peristiwa-peristiwa yang konkret, serta kalimat dalam mengajak untuk berhijab dapat
mewujudkan hijab yang sesuai dengan syariat agama. Dalam context model, Felix Y. Siauw menggunakan bagaimana
pengetahuan dan pendapat seseorang yang disampaikan dalam situasi khusus dapat menjadi inspirasi.
3. Pandangan Masyarakat terhadap Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab.
Konteks berkaitan erat dengan hal-hal yang mempengaruhi pemakaian bahasa dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti latar, situasi,
peristiwa dan kondisi sosial yang terjadi pada saat itu. Sebuah wacana dapat diteliti, dianalisis dan dimengerti. Konteks juga berkaitan erat
dengan who atau siapa dalam hubungan komunikasi, siapa yang menjadi komunikatornya, siapa yang menjadi komunikannya, dalam situasi
bagaimana, apa medianya dan mengapa ada peristiwa komunikasi tersebut. Analisis sosial meneliti wacana yang sedang berkembang di
masyarakat pada konteks terbentuknya sebuah wacana dalam masyarakat, bagaimana masyarakat memproduksi dan mengkonstruksikan sebuah
wacana. Dalam buku Yuk, Berhijab, merupakan konteks sosial yang melatarbelakangi kehidupan masyarakat wanita Islam yang kurang
menyadari hijab yang sesuai menurut tuntutan agama serta kesadaran untuk berhijab sesungguhnya. Buku yang berasal dari inspirasi saat
melakukan berdakwah dan melihat kondisi perempuan saat ini dalam mengenakan hijab. Hijab yang masih belum sempurna semisal pakaian
yang ketat, memakai kerudung yang tidak menutupi sampai bawah dada. Karena memakai hijab yang benar saat ini perlu diterapkan agar tidak
menjadi hijab hanya sebuah trend fashion yang modelnya bisa digunakan sesuka hati.
Hijab syar’i atau pakaian muslimah yang disyari’atkan disini menutup seluruh tubuh, tidak berbentuk pakaian hias atau mengandung
perhiasan seperti gambar-gambar, accessories dan tulisan-tulisan, tebal tidak tembus pandang sehingga tidak menampakkan apa yang ada di balik
pakaian tersebut, lebar dan longgar tidak ketat sehingga tidak menampakkan bagian-bagian anggota tubuh.
2
2
http:umystha.abatasa.co.idpostdetail16076kenapa-harus-berhijab diakses pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 19.00.
Setelah mewawancarai beberapa pembaca buku Yuk, Berhijab, mereka menyadari hijab yang seharusnya dikenakan terkait hijab yang
syar’i yaitu terdiri dari kerudung, jilbab, dan tidak tabarruj. Seperti yang di ungkapkan salah satu pembaca buku Eva menyatakan bahwa semuanya
ada dibuku berhijab, menurutnya sinkron dari segi ajakan dan gambar dalam menggunakan hijab dan saling komprehensif menyeluruh.
3
Eva yang dulunya tidak berhijab sekarang menggunakan hijab, dari lingkungan
dan termotivasi untuk menggunakan hijab. Dan setelah membaca buku yuk, berhijab sangat menyadari sekali hijab yang dipakainya belu
m syar’i maka dari itu sekarang lebih menggunakan hijab yang sesuai syariat
agama. Adapun pandangan pembaca tentang hijab secara keseluruhan
menganggap hijab itu sebagai kewajiban umat muslimah. Seperti yang diungkapkan Kartini bahwa hijab merupakan perintah syariat Islam serta
hijab itu merupakan sumber kreatifitas tapi tentunya harus syariat agama. Mengetahui batasan-batasan mana yang harus ditutup dan menggunakan
dengan hijab yang benar. Aktifitas menggunakan hijab yang menurut syariat agama saat ini belum dilakukan, untuk itu wanita muslimah segera
menyempurnakan hijabnya.
4
Pembaca meyakini hijab saat ini memang sudah tercampur dengan trend-trend yang sudah ada baik dalam majalah atau televisi sehingga
menggunakan hijab yang tidak sesuai dengan syariat agama. Dari pemikiran-pemikiran itu Ustadz Felix perlu meluruskan apa yang
3
Wawancara bersama Eva pembaca buku pada tanggal 1 Juni 2014.
4
Wawancara bersama Kartini pembaca buku pada tanggal 10 April 2014
seharusnya diluruskan sesuai aturan Allah. Pemakaian hijab dengan benar dari pemakaian baju yang tidak ketat serta pemakaian kerudung yang
sampai ke dada bahkan dilebihkan. Hijab menyelamatkan perempuan dari kerusakan yang ada. Namun
sayangnya sebagian perempuan menggunakan hijab dengan menggunakan pakaian yang tidak menutupi dirinya dengan baik dari pandangan orang
lain, karena pakaian yang dikenakan amat ketat atau transparan, sehingga bentuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Hal ini, sama saja ia tidak menutup
dirinya atau berhijab. Karena masih mempertunjukan tubuhnya, tidak ada bedanya ia menggunakan baju yang transparan atau baju yang ketat karena
tujuan keduanya yaitu untuk menarik perhatian orang lain. Bagaimana yang seharusnya dilakukan perempuan adalah menggunakan baju yang
dapat menutup seluruh auratnya tanpa memperlihatkan bentuk tubuhnya. Adapun mengenakan pakaian dalam Islam bukan semata-mata
bersifat kultural dan bukan pula sebatas mempercantik diri, tetapi merupakan sebuah kewajiban bagi setiap individu umat Islam agar
menjaga kehormatan dirinya dengan jalan menutupi auratnya. Dengan itu berpakaian secara benar dan sesuai dengan kaidah yang telah digariskan
agama merupakan bagian dari upaya menggapai derajat takwa yang paling tinggi di hadapan Allah.
Di dalam penggunaan kerudung atau khimar dan jilbab sudah dijelaskan ke dalam Al-
Qur’an surat Al-Nur [24]: 31 dan surat Al-Ahzab [33]: 59 yang sudah dijelaskan artinya di bab dua. Pakaian atau busana
yang diperintahkan dipakai para wanita muslimah, sebagaimana terdapat didalam ayat di atas tidak menyebutkan secara eksplisit tentang bentuk
pakaian atau suatu jenis benda yang khusus digunakan untuk menutup anggota tubuh wanita. Dua jenis pakaian yang disebutkan untuk para
wanita muslimah adalah khimar penutup kepala atau kerudung dan jilbab baju panjang yang longgar diakui sebagai pakaian yang memang sudah
ada sebelumnya serta bentuk dan modelnya beraneka ragam. Namun, Islam menyertakan makna yang spesifik dan karakteristik tertentu untuk
penggunaan pakaian tersebut, yang dihubungkan dengan identitas, status, privasi, kehormatan dan yang terpenting menjalankan perintah agama.
Dari beberapa wawancara ke masyarakat mengenai buku yuk, berhijab serta bagaimana pendapat hijab di dalamnya sangat mendukung
sekali dan terus untuk menyempurnakan hijabnya. Karena hakikat terpenting adalah melindungi tubuh bukan memamerkan bentuk tubuh.
Dari pemahaman mengenai hijab itu semua diambil dari membaca buku yuk, berhijab. Dengan rangkaian kata-kata dibentuk sedemikian
indah dan semakin lebih mengetahui dan sadar akan hijab yang sebenarnya.
77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan penelusuran peneliti dalam analisis wacana terhadap buku Yuk, Berhijab dapat disimpulkan bahwa analisis wacana yang
ditampilkan dalam buku Yuk, Berhijab adalah sebagai berikut: 1.
Bangunan wacana Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw berdasarkan model Teun A. Van Djik. Berdasarkan analisis teks dalam terdapat beberapa
komponen hijab yaitu kerudung atau khimar dan jilbab. Setiap pemberitaannya sangat terstruktur dengan jelas, mulai dari tema, skema,
semantik, sintaksis dan retoris. 2.
Struktur makro dalam buku Yuk, Berhijab ini telah menunjukkan konsep yang dominan, sentral dan paling penting dari suatu buku ini karena
temanya telah melingkupi fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu berhijab dengan model trend-trend masa kini dan masalah hijab yang
keba nyakan belum syar’i serta kesadaran untuk berhijab itu sendiri.
Sehingga dari buku ini pemikiran-pemikiran yang salah perlu diluruskan agar dapat berjalan dan pemikiran yang benar, tidak hanya itu di dalamnya
terdapat nilai nilai keIslaman dan disajikan dengan kata-kata yang menarik.
3. Secara superstruktur buku Yuk, Berhijab ini tampak teratur dengan baik
yang disajikan dengan sistematis melalui kisah cerita wanita sebelum Islam ada yang relatif singkat. Tidak ada aturan baku bagi penulis dalam
buku. Inti kisah yang dikemasnya merupakan pesan pokok yang ingin disampaikannya dalam buku Yuk, Berhijab ini.
4. Struktur mikro dalam bab khusus tentang hijab menampilkan gaya bahasa
dalam buku Yuk, Berhijab ini. Korehensi dan kata ganti yang digunakan dalam buku Yuk, Berhijab ini yang digunakan sudah cukup baik.
5. Pandangan pengarang buku terhadap hijab dalam buku Yuk, Berhijab atau
bisa disebut aspek kognisi sosial, kecenderungan pemberitaan disampaikan secara tersurat dan diwarnai oleh kepentingan yang memiliki tujuan untuk
menyebarkan ajaran ideologinya, sehingga dapat membius opini publik dengan cepat. Sedangkan pandangan pengarang mengenai hijab dalam
buku Yuk, Berhijab disini adalah hijab yang sesuai dengan tuntutan agama yaitu meliputi kerudung, jilbab dan tidak tabarruj. Tidak tabbaruj adalah
tidak melakukan perbuatan yang menarik perhatian lelaki, baik diniatkan atau tidak, contohnya, dandanan wajah, bertingkah laku genit, dan hijab
yang tidak sempurna. Hijab bukanlah sebuah tren fashion yang modenya disesuaikan dengan zaman dan keinginan, yang harus dibuat rumit
sehingga menyusahkan untuk memakainya. Hijab bukanlah pelarian bagi fashionista yang tetap ingin disebut Islami. Jadi hijab perlu disempurnakan
dan disederhanakan supaya tetap berhijab yang syar’i serta anggun. 6.
Pandangan pembaca buku terhadap hijab dalam buku Yuk, Berhijab atau disebut juga konteks sosial, pembaca cenderung menyadari pentingnya
untuk memakai hijab terlebih lagi hijab syar’i. Karena sekarang ini harus lebih berhati-hati dalam menggunakan pakaian, dan hijab itu adalah salah
satu caranya untuk menutupi keindahan tubuh yang benar dan sesuai dengan syariat agama. Hijab yang terdri dari komponen pakaian
rumah,khimar, jilbab. Terlebih lagi mengubah cara pemikiran wanita muslim saat ini untuk
menyederhanakan hijab dan berhijab yang syar’i.
B. Saran
1. Bagi Pengarang
Sebaiknya biografi penulisnya lebih diperluas lagi. Pembahasan dan contoh gambar lebih luas dan banyak. Contoh gambar atau karikaturnya
dikurangi, dan diganti dengan foto sesungguhnya. Meskipun disertai gambar dengan karikatur kena ke pembaca. Agar lebih kena lagi oleh
pembaca dengan gambar yang asli.
2. Pembaca
Hendaknya pembaca menyerap dan tidak hanya membaca buku ini. Tetapi juga dapat memandang serta mengaplikasikan ajaran agama Islam serta
tuntutan agama Islam untuk berhijab sesuai ajaran Islam.Dari pemikiran- pemikiran yang sekarang ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran barat
diluruskan dengan pemikiran yang benar sesuai syariat agama. Dan semoga kita mendapat ridha Allah SWT dengan mengikuti ajaran-ajaran
yang di ridhai-Nya.
80
DAFTAR PUSTAKA
Achni Noor Emerlda, Siauw Felix Y. Yuk, Berhijab. Bandung: PT Mizan Pustaka,2013.
Alex. Kamus Ilmiah Populer Kontemporer. Surabaya: Karya Harapan, 2005. Asmawi, Mohammad. ISLAM SENSUAL, Membedah Fenomena Jilbab Trendi.
Jakarta: Darrussalam, 2005. Asy-Syaqawi, Amin Abdullah. Kedudukan Wanita dalam Islam. Jakarta: Islam
House, 2010. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1988. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka,1998. Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lkis,
2001. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2008. Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2010
McQuail, dennis. Mass Communication Theory. London: Sage Publication, 1995. Meleong,Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2000.
Mulyana. Kajian Wacana: Teori Media dan aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005.
Muthahhari, Murthada. Hijab Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung: Mizan, 1998. Pateda, Mansoer. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
Shahab, Husein. Jilbab menurut Al- Qur’an dan As-Sunah. Bandung: Mizan, 1988.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotik dan Framing. Bandung: Rosdakarya, 2009.
Syiqqah abu Abdul Halim. Kebebasan Wanita. Jakarta: Gema Insani Press, 1997. M Arifin, Tatang. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press, 1968.