Pengertian Analisis dan Wacana

Wojowasito terdapat kata waca yang berarti baca, wacaka adalah mengucapkan dan kata wacana berarti perkataan. 3 Terdapat tiga makna dari kata wacana . Pertama, percakapan, ucapan dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar, terlengkap yang realisasinya pada bentuk karangan yang lebih utuh seperti novel, buku-buku dan artikel. 4 Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Meskipun ada gradasi yang besar dari berbagai definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan studi mengenai bahasa atau pemakaian bahasa. Adapun tokoh-tokoh dalam analisis wacana yaitu Michel Foucault dan Althusser, Roger Fowler, Theoan Leeuwen, Sara Mills, Teun A. Van Djik, dan Norman Fairclough. 5 Dalam analisis wacana yang menjadi sorotan utama adalah representasi, bagaimana seseorang atau segala sesuatu itu tidak tampil sendiri, tetapi ditampilkan melalui media bahasa. Baik tertulis, suara, maupun gambar. Bahasa di sini tidak dimaknai sebagai sesuatu yang netral yang bisa mentransmisikan dan menghadirkan realitas seperti keadaan aslinya. Bahasa di sini bukan dimaknai sebagai sesuatu yang netral, tetapi sudah tercelup oleh ideologi yang membawa muatan 3 Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005, h. 3. 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet ke-1, h. 32. 5 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2006, Cet ke-5 h. 20. kekuasaan tertentu. Bahasa adalah suatu praktik sosial, melalui mana seseorang atau kelompok ditampilkan dan didefinisikan. Lewat bahasa, seseorang ditampilkan secara baik dan buruk untuk ditampilkan kepada masyarakat. Riyanto Partiko sebagaimana dikutip dalam bukunya Alex Sobur mendefinisikan analisis teks media yaitu bahwa wacana adalah sebuah proses berpikir seseorang yang memiliki ikatan dengan ada dan tidaknya sebuah kesatuan dan koherensi. 6 Alex Sobur sendiri mengartikan wacana sebagai rangkaian tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis dalam satu kesatuan yang koheren dan pembahasan wacana merupakan pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat dalam teks, pembahasan ini bertujuan menjelaskan antar kalimat atau antar tujuan yang membentuk wacana. 7 Analisis terhadap wacana termasuk ke dalam penelitian yang bersifat deskriptif. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Ciri lain metode deskriptif adalah titik berat pada observasi dan suasana ilmiah. Penelitian deskriptif ditujukan untuk : pertama, mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. Kedua, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. Ketiga, membuat perbandingan atau evaluasi. Keempat, menentukan apa yang dilakukan 6 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik dan Framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, Cet ke-5, h. 10. 7 Sobur, Analisis Teks Media, h. 11. orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan jenis penelitian lainnya : 8 a. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu entitas. b. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. c. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif. d. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. e. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantive yang berasal dari data. f. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. g. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi “proses” daripada “hasil”. 8 Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2000, h. 3. h. Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitiannya atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. i. Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, realibilitas dan objektifitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik. j. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan.

2. Analisis Wacana Van Djik

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, barangkali model van Djik adalah model yang banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena van Djik mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis. Menurut Van Djik sendiri analisis wacana merupakan penelitian atas wacana yang tidak hanya didasarkan pada analisis teks semata, namun perlunya sebuah objek kajian yang juga membahas mengenai bagaimana teks tersebut di produksi sehingga kita mendapatkan sebuah pengetahuan mengenai teks tersebut. Melalui analisis wacana tidak hanya mengetahui isi teks, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat kata, frase, kalimat, metafora seperti apa yang disampaikan, kenapa harus disampaikan dan bagaimana pesan-pesan itu tersusun dan dipahami. Karena analisis wacana lebih melihat isi pesan yang akan diteliti. Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan dan kesatuan serta penafsiran peneliti. Elemen kognisi sosial yang dipakai oleh van djik dalam menganalisis sebuah wacana. Kognisi sosial memiliki dua sisi pemahaman, yaitu di satu sisi hal tersebut menunjukkan bagaimana suatu teks diproduksi, dan di sisi lain kognisi sosial menggambarkan bagaimana kondisi sosial atau nilai-nilai masyarakat itu menyebar sehingga diserap lalu dapat dijadikan sebuah teks tersebut. 9 Analisis wacana menitik beratkan pada penggambaran teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses kognisi dalam komunikasi. Analisis wacana tulisan, bukan hanya sekedar meneliti pada kalimat itu dibentuk dan tujuan dari kata atau kalimat itu disajikan. Dengan kata lain analisis wacana tidak hanya melihat persoalan yang terbatas pada apa yang nampak, tetapi melihat apa yang ada dibalik tulisan, baik yang menyangkut hubungan maupun keterkaitan.

3. Kerangka Analisis Wacana Van Djik