Konteks Sosial Kerangka Analisis Wacana Van Djik

bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan. Dalam kerangka van djik, penelitian mengenai bagaimana wacana diproduksi dalam masyarakat sangat diperlukan, karena dapat dijadikan acuan dalam mengkaji teks yang dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang atas suatu peristiwa.

B. Pengertian Hijab

Untuk memahami pengertian hijab, terlebih dahulu mengetahui makna hijab, yang pada saat ini biasa digunakan untuk menunjuk kepada pakaian wanita. Kata ini memberi makna “penutup”, karena menunjuk kepada suatu alat penutup. Tetapi, bukan berarti semua penutup adalah hijab. Penutup yang dimaksud sebagai hijab muncul di balik kata tabir. 16 Penggunaan kata satr sebagai ganti hijab dalam art i “penutup”, telah digunakan khususnya oleh para ahli hukum agama fuqaha. Para fuqaha, apakah dalam bab shalat atau dalam bab nikah, merujuk kepada masalah ini, serta menggunakan kata satr, bukan hijab. Kata ini tidak diubah, dan selanjutnya kita menggunakan kata “penutup” atau satr, karena sebagaimana telah dikatakan makna yang lazim dari kata hijab adalah selubung veil . Jika digunakan dalam arti “penutup”, kata ini memberikan pengertian seorang wanita yang ditempatkan di belakang sebuah tabir. Hal inilah yang menyebabkan begitu banyak orang berpikir 16 Murtadha Muthahhari, Hijab Gaya Hidup Wanita Islam, Bandung: Mizan, 1988, cet ke 1, h. 11-18. bahwa Islam menghendaki wanita untuk selalu berada di belakang tabir, harus dipingit dan tidak boleh meninggalkan rumah. Pengertian hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat, kata “hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Pengertian hijab dalam Islam adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Tetapi kata ini lebih sering mengarah pada ka ta “jilbab”, tetapi dalam ilmu Islam hijab tidak terbatas pada jilbab saja, juga pada penampilan dan perilaku manusia setiap harinya. Menurut filsafat di balik hijab bagi wanita dalam Islam adalah bahwa wanita harus menutup tubuhnya di dalam pergaulannya dengan laki-laki yang menurut hukum agama bukan muhrim-nya, dan bahwa dia tidak boleh memamerkan dirinya. Fillsafat hijab Islam bertumpu pada beberapa hal, sebagian bersifat psikologis, sebagian berhubungan dengan rumah dan keluarga, dan sebagian lainnya memiliki akar-akar sosiologis dan sebagian di antaranya berhubungan dengan pengangkatan kemuliaan wanita dan pencegahan agar tidak sampai terhina. Di dalam Islam hijab berakar pada sebuah masalah yang lebih umum dan mendasar. Yaitu, ajaran Islam bertujuan membatasi seluruh bentuk kebutuhan keindahan diri hanya pada lingkungan keluarga dan perkawinan di dalam ikatan pernikahan, sehingga masyarakat hanya merupakan sebuah