Kerajaan Majapahit Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha dan Peninggalannya di Indonesia

153 Raden Wijaya adalah raja yang bijaksana. Semua pengikut Raden Wijaya diberi jabatan sesuai jasanya. Nambi diangkat menjadi patih. Ronggolawe diangkat menjadi Bupati Tuban. Sora diangkat sebagai Tumenggung. Kepala desa Kudadu diberi Cima di Kudadu. Raden Wijaya kemudian digantikan oleh Jayanegara atau Kala Gemet pada tahun 1309, beliau merupakan raja yang lemah. Pada masa pemerintahan Jayanegara, terjadi serangkaian pemberontakan: Ranggalawe 1231, Lembu Sora 1311, Jurudemung 1313, Nambi 1316, dan Kuti 1319. Pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat dipadamkan karena jasa Gajah Mada. Jayanegara akhirnya dibunuh oleh Tanca, tabib istananya, pada tahun 1328. Gajah Mada kemudian membunuh Tanca. Seharusnya Gayatri, putri bungsu Raden Wijaya, berhak menjadi raja. Tetapi karena Gayatri memilih bertapa, Tribuwanatunggadewi, putrinya diangkat menjadi raja ketiga bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardani. Pada masa ini, terjadi pemberontakan Sadeng dan Kesa, tapi semuanya dapat diatasi oleh Gajah Mada. Pada tahun 1350, Gayatri wafat. Tribuwanatunggadewi segera turun tahta dan digantikan oleh putranya, yaitu Hayam Wuruk artinya ayam jantan muda yang masih berusia 16 tahun. Hayam Wuruk merupakan raja yang membawa Majapahit mencapai puncak kejayaan. Dengan didampingi Mahapatih Gajah Mada, Hayam Wuruk menjadikan Majapahit sebagai kerajaan yang sangat besar. Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa, Nusa Tenggara, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Malaka, dan Tumasik Singapura serta Papua Barat. Majapahit mencapai zaman keemasannya pada pemerintahan Hayam Wuruk. Luas wilayah pemerintahannya hampir seluas Indonesia sekarang. Gajah Mada sangat berperan di Majapahit. Hayam Wuruk meninggal pada tahun 1389. Majapahit kemudian mengalami kemunduran. Pengganti Hayam Wuruk adalah putrinya yang bernama Kusumawardhani bersama suaminya, Wikramawardhana. Pada masa pemerintahan Kusumawardhani, terjadi perang saudara dengan Wirabhumi, saudaranya dari selir Hayam Wuruk. Perang saudara yang terjadi di Paregreg menyebabkan Wirabhumi terbunuh 1406. Perang Paregreg berlangsung berkepanjangan dan menyebabkan Majapahit menjadi lemah. Bersamaan dengan itu, Islam mulai masuk ke Nusantara. Setelah Wikramawardhana meninggal, Majapahit pecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Gambar 6.23 Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit Sumber: www.e-dukasi.net 154 History-Info Inilah Gajah Mada, orang yang sangat berjasa kepada Majapahit. Berawal sebagai pasukan pengawal raja Bhayangkari, Gajah Mada kemudian berperan penting dalam menumpas Pemberontakan Kuti 1319 yang pada saat itu telah berhasil menduduki istana. Sebagai hadiah, Gajah Mada diangkat menjadi Pati Kahuripan 1319- 1321. Ketika Jayanegara dibunuh Tanca, Gajah Mada membunuh Tanca. Gajah Mada kemudian menjadi Pati Kediri 1322-1330. Pada masa Tribuwanatunggadewi, Gajah Mada berhasil menumpas Pemberontakan Sadeng dan Keta. Atas jasanya itu, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Mahapatih setara Perdana Menteri saat ini Majapahit. Pada saat dilantik menjadi Mahapatih, dia mengucapkan Tan Amukti Palapa atau Sumpah Palapa. Dia bersumpah tidak akan merasakan palapa menikmati istirahat sebelum menyatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit. Dia menulis kitab Kutaramanawa yang dipakai sebagai dasar hukum di Majapahit. Gajah Mada wafat pada tahun 1364. Pada masa Kerajaan Kediri, selain candi, banyak dihasilkan kitab-kitab. Kitab-kitab tersebut ialah: Sutasoma atau Purusadashanta Mpu Tantular, Nagarakertagama Mpu Prapanca, Arjunawiwaha Mpu Tantular, Kunjarakarna dan Parthayajna penulis tidak diketahui, Pararaton tentang riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit, Sundayana tentang peristiwa Bubat, Sorandaka tentang pemberontakan Lembu Sora, Ranggalawe tentang pemberontakan Ranggalawe, Panjiwijayakrama tentang riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja, Usana Jawa tentang penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar, dan Kitab Usana Bali tentang kekacauan di Pulau Bali akibat keganasan Maya Denawa. Sebagai kerajaan besar, Majapahit mengalami kemajuan hampir di semua bidang. Di bidang pemerintahan, Majapahit memiliki dewan Bhattara Saptaprabhu sesepuh kerajaan, Rakayan Mahamantri Katrini mahamentri, yang adalah putra-putra Raja, dan Rakayan Mantri ri Pakirakiran dewan menteri yang membantu Raja. Di bidang keagamaan, Majapahit telah memberikan contoh kerukunan hidup beragama yang baik. Hayam Wuruk beragama Hindu Siwa, sedangkan Gajah Mada beragama Buddha. Perbedaan ini oleh Mpu Tantular dikatakan sebagai Bhinneka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa di antara pusparagam adalah kesatuan dan tak ada agama yang mendua. Majapahit mundur karena beberapa hal berikut. 1 Tidak ada tokoh pengganti yang berwibawa sesudah Hayam Wuruk 1389 M dan Gadjah Mada 1364 M. 2 Perang Paregreg 1401 M-1406 M, yakni perang saudara di antara para pewaris kerajaan, antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana History-Info 155 3 Banyak negeri bawahan Majapahit yang berusaha melepaskan diri. 4 Berkembangnya agama Islam di pesisir pantai utara Pulau Jawa telah mengurangi dukungan terhadap Kerajaan Majapahit.

h. Kerajaan Pajajaran

Pajajaran adalah sebuah kerajaan Hindu. Kerajaan ini diperkirakan beribu kota di Pakuan Bogor di Jawa Barat. Dalam naskah-naskah kuno Nusantara, kerajaan ini sering pula disebut dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama ibu kotanya, yaitu Pakuan Pajajaran. Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini didirikan pada tahun 923 oleh Sri Jayabhupati, seperti yang disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak. Sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan Kerajaan Pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Selain naskah-naskah babad, Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan dari masa lalu, seperti: Prasasti Batu Tulis, Bogor ; Prasasti Sanghyang Tapak, Sukabumi; Prasasti Kawali, Ciamis; Tugu Perjanjian Portugis padraõ, Kampung Tugu, Jakarta; dan Taman perburuan, yang sekarang menjadi Kebun Raya Bogor. Adapun raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Pajajaran ialah Sri Baduga Maha- raja 1482 – 1521, Surawisesa 1521 – 1535, Ratu Dewata 1535 – 1543, Ratu Sakti 1543 – 1551, Raga Mulya 1567 – 1579. Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten. Berakhirnya Zaman Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana singgahsana raja, dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Palangka Sriman Sriwacana diboyong ke Banten agar di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru. Pemindahan singgasana itu juga menandakan bahwa Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Pajajaran yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja. Singgasana raja Pajajaran tersebut saat ini bisa ditemukan di depan bekas Keraton Surasowan di Banten. Orang Banten menyebutnya Watu Gigilang, berarti mengkilap atau berseri. Ketika Banten menyerang Pajajaran, diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan kraton lalu menetap di daerah Lebak. Mereka menerapkan tata cara kehidupan lama yang ketat. Mereka inilah yang sekarang dikenal sebagai orang Baduy. Buatlah sebuah tulisan tentang kebudayaan Hindu-Buddha. Tulisanmu berisi keadaan sistem pemerintahan, sosial budaya, kitab-kitab dan penulisnya, serta bangunan-bangunan peninggalannya. Lengkapi tulisanmu itu dengan upaya- upaya yang dapat kamu lakukan untuk melestarikan peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha. Buat dalam satu tulisan yang menarik. Lengkapi dengan gambar-gambar. Kumpulkan pada gurumu. History-Activity 10 156

C. Perkembangan Islam di Indonesia

Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Indonesia bahkan menjadi negara berpenduduk dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Bagaimana asal mula perkembangan Islam dari tempat asalnya sampai tiba di tanah air? Bagaimana pengaruh kebudayaan Islam terhadap kebudayaan Indonesia? Dalam bidang apa saja kita dapat menemukan pengaruh kebudayaan Islam? Berikut adalah penjelasannya.

1. Sejarah Lahirnya Islam di Indonesia

Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan jahiliah. Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya. Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela. Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah hijrah ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia. Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas wilayahnya. Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad. Sampai tahun 750, wilayah Islam telah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah- daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus. Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Is- lam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.

2. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia

Bagaimana cara persebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia? Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar- bandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh.

a. Peranan Kaum Pedagang

Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indo- nesia maupun para pedagang Indonesia.