145
Dari catatan seorang musafir Cina, Fa-Hien, diperoleh keterangan bahwa pada tahun 414, terdapat kerajaan bernama To-lo-mo. Fa-Hien yang sedang melakukan
perjalanan menuju India dan singgah di Ye-po-ti Jawa di To-lo-mo banyak terdapat orang Hindu, ada juga orang Buddha. Dikatakan juga bahwa raja mempunyai
kekuasaan sangat besar karena raja dianggap sebagai keturunan dewa.
No.
5.
6. 7
.
Informasi
Terdapat di Lebak, Banten. Isinya: Inilah tanda keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguh-
sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja.
Prasasti ini belum dapat dibaca karena menggunakan huruf ikal
Prasasti ini belum dapat dibaca karena menggunakan huruf ikal
Nama Prasasti
Prasasti Lebak
Prasasti Pasir Awi Prasasti muara
Cianten
Gambar 6. 12 Peta penemuan Prasasti Purnawarman Sumber:
www.e-dukasi.net
Gambar 6.13 Prasasti Tugu ditemukan di Tanjung Priok,
Jakarta dan huruf Pallawa Sumber:
www.picasaweb.google.com
146
Bekerjalah dalam kelompok berlima. a.
Prasasti mana yang terpanjang? b.
Dari keterangan dalam tabel di atas, diskusikanlah bagaimana keadaan Kerajaan Tarumanegara dari aspek kehidupan sosial, politik, dan kehidupan
ekonominya.
c. Bawa hasil diskusi kelompokmu dalam diskusi kelas. Rumuskan keadaan
yang paling mungkin menurut pendapat kelasmu. Gurumu akan menjelaskannya kepadamu.
c. Kerajaan Ho-ling
Keberadaan kerajaan ini diketahui dari kitab sejarah Dinasti Tang 618-906. Diperkirakan Kerajaan Ho-ling atau Kaling terletak di Jawa Tengah Perhatikan Gambar
7.3. Nama ini diperkirakan berasal dari nama sebuah kerajaan di India, Kalingga. Tidak ditemukan peninggalan yang berupa prasasti dari kerajaan ini. Menurut Berita Cina,
kotanya dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang ditutup dengan atap; tempat duduk sang raja ialah peterana gading. Orang
orangnya sudah pandai tulis menulis dan mengenal ilmu perbintangan.
Dalam Berita Cina disebut adanya Ratu His-mo atau Sima, yang memerintah pada tahun 674. Beliau terkenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan bijaksana. Hukum
dilaksanakan dengan tegas. Pada masa ini, agama Buddha berkembang bersama agama Hindu. Hal ini dapat terlihat dengan datangnya pendeta Cina Hwi Ning di Kaling
dan tinggal selama tiga tahun. Dengan bantuan seorang pendeta setempat yang bernama Jnanabhadra, Hwi Ning menterjemahkan kitab
Hinayana dari bahasa Sanskerta ke bahasa Cina.
d. Kerajaan Sriwijaya
Kata sriwijaya berasal dari kata sri = mulia dan kata wijaya = kemenangan.
Kemenangan yang dimaksud di sini ialah kemenangan Dapunta Hyang dalam melakukan perjalanan suci manalp siddhayatra. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7
M. Pusat Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang. Seperti halnya Kutai dan Tarumanegara, keberadaan Sriwijaya juga diketahui dari prasasti dan Berita Cina. Dari
tempat ditemukannya prasasti yang menyebutkan tentang Sriwijaya, dapat diketahui bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan besar. Ada sembilan prasasti yang menceritakan
tentang keberadaan Sriwijaya. Tiga di antaranya ditemukan di luar negeri.
History-Activity 6
Gambar 6.14 Bandar Sriwijaya
Sumber: www.budpar.go.id
147
Sriwijaya mencapai kemajuan di segala aspek kehidupan masyarakat ketika diperintah Raja Balaputradewa. Balaputradewa bahkan sudah menjalin hubungan dengan Kerajaan
Benggala dan Kerajaan Chola di India. Pada masa Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat perdagangan dunia di Asia Tenggara dan menjadi pusat perkembangan
agama Buddha. Ia mendirikan Universitas Nalanda untuk mendidik para biksu dan bikhuni dengan murid berasal dari Jawa, Cina, Campa, Tanah Genting Kra, bahkan India.
Selain prasasti, informasi tentang Sriwijaya banyak diperoleh dari catatan Dinasti Tang di Cina dan dari catatan I Tsing, seorang musafir Cina yang belajar paramasastra
Sanskerta di Sriwijaya. Dinasti Tang mencatat bahwa utusan Sriwijaya pernah datang ke Cina, yaitu tahun 971, 972, 975, 980, dan tahun 983. Itulah sebabnya ditemukan
catatan tentang Sriwijaya dalam Prasasti Kanton.
Tabel 6.2 Prasasti yang menceritakan keberadaan Sriwijaya
Gambar 6.15 Prasasti Kedukan Bukit Sumber:
www.melayuonline.com
Nama Prasasti
Prasasti Talang Tao 684:
Prasasti Kedukan Bukit 688:
Prasasti Karang Berahi, Jambi 686: Prasasti Kota Kapur, Bangka 686:
Prasasti Ligor, di Genting Kra 775:
Prasasti Telaga Batu
Isi
menceritakan pembuatan taman Sriksetra atas perintah Dapunta Hyang Sri Jayanaga
untuk kemakmuran rakyat disertai doa- doa agama Buddha Mahayana.
menceritakan perjalanan suci Dapunta Hyang dengan perahu dari Minangtamwan
Minangkabau pada tanggal 7 paro terang bulan Jyestha tahun 682 dengan membawa
tentara sebanyak 20.000 orang. Pada tanggal 5 paro terang bulan Asadha mereka
dating dan membuat kota dan kerajaan Sriwijaya memperoleh kemenangan.
menceritakan permintaan kepada dewa untuk menghukum setiap orang yang
berbuat jahat terhadap Sriwijaya. menceritakan tentang 1 usaha Sriwijaya
menaklukkan Bhumi Jawa yang tidak setia pada Sriwijaya, 2 doa permintaan kepada
para dewa agar menjaga kesatuan Sriwijaya. Disebutkan juga bahwa bhumi
Jawa tidak mau kepada Sriwijaya kemakmuran rakyat disertai doa-doa
agama Buddha.
menceritakan tentang 1 pembangunan Trisamaya Caitya oleh pendeta Buddha
atas perintah raja Sriwijaya, 2 Raja Wisnu dari keluarga Syailendra.
menceritakan tentang kutukan-kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taan dan
melakukan kejahatan.