60
Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan sosialnya. Kehidupan sosial manusia cukup beragam, misalnya kebutuhan
untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan keamanan, kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan.
Sebagai makhuluk sosial, manusia pun berusaha memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan sosial tersebut antara lain mengadakan kegiatan bersama. Kegiatan bersama
ini bertujuan untuk membangun komunikasi timbal balik yang saling menguntungkan. Ingatkah kamu bahwa tanpa komunikasi, tidak akan terjadi interaksi sosial? Salah satu
contoh kegiatan bersama ialah gotong royong membersihkan lingkungan. Dalam kegiatan bergotong royang yang diadakan secara rutin, misalnya satu bulan sekali,
warga dapat bertemu dengan warga lainnya, membicarakan keamanan lingkungan, kesempatan kerja bagi anggota warganya yang belum memiliki pekerjaan, dsb.
Manusia hidup di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, manusia harus memerhatikan nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Nilai dan norma
inilah yang menjaga keteraturan hubungan dalam masyarakat. Untuk itu, manusia memerlukan lembaga yang mengatur kegiatan-kegiatan sosial manusia, misalnya kantor
urusan agama tempat melangsungkan pernikahan juga undang-undang perkawinan.
Gambar 3.2 Manusia:
berinteraksi dan be kerja sama Sumber: www.presidenri.go.id
Gambar 3.3 Pendidikan, salah
satu kebutuhan sosial yang membentuk kepribadian
Sumber: www.jakarta.go.id
Kebutuhan sosial lainnya ialah pendidikan. Pendidikan akan membuka wawasan seseorang. Proses
pendidikan turut membantu membentuk kepribadian. Dengan demikian, proses pendidikan juga membantu
dalam meningkatkan moral seseorang. Sebagai makhluk sosial yang bermoral, manusia harus berperilaku sesuai
dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Misalnya, para pendidik akan mengajarkan bahwa
dengan menjalankan ajaran agama dengan benar, kita akan terhindar dari penyakit sosial yang ada di
masyarakat.
2. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi
Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Ketika haus, kita minum. Ketika lapar, kita makan. Kita akan berusaha memenuhi semua kebutuhan kita. Namun, dalam
memenuhi kebutuhan itu, kita harus memerhatikan kemampuan kita. Misalnya, jika lapar dan uang kita pas-pasan, kita harus dapat mengaturnya sehingga mendapat
61
makanan yang bergizi. Di sisi lain, jika kita punya banyak uang, belum tentu apa yang kita butuhkan tersedia di pasaran. Misalnya, jumlah penduduk Indonesia sangat banyak.
Sebagian besar menggunakan minyak tanah untuk keperluan rumah tangga. Ingat bahwa minyak tanah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Artinya, pada suatu saat, minyak tanah akan habis. Walaupun kita punya uang untuk membeli, tapi di pasaran tidak ada minyak tanah. Kebutuhan kita akan minyak tanah
tidak terpenuhi. Kita harus mencari alternatif bahan bakar lainnya. Oleh sebab itu, kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan.
Gambar 3.4 Pasar terapung,
salah satu usaha manusia sebagai makhluk ekonomi yang
memanfaatkan seumber daya alam dengan bijaksana
Sumber: www.ncc.blogsome.com
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya harus sesuai dengan
kemampuannya. Kegiatan inilah yang menunjukkan kedudukan manusia sebagai makhluk ekonomi
homo economicus. Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhannya dengan memerhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta
memerhatikan kelestarian lingkungan.
Ekonomi berasal dari kata oikonomia bahasa Yunani: oikos berarti rumah
tangga dan nomos berarti aturan. Secara sempit, ekonomi diartikan sebagai
aturan rumah tangga. Secara luas, ekonomi berarti semua kegiatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan
memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
3. Perilaku Manusia dalam Pemanfaatan Sumber Daya
Kita telah belajar bahwa keinginan manusia itu tidak terbatas. Demikian pula kebutuhannya. Terpenuhi kebutuhan yang satu, muncul kebutuhan berikutnya. Padahal,
untuk memenuhi kebutuhannya, manusia sangat bergantung pada kemampuan atau sumber daya yang ada.
Eco-Info