3. Kelengkapan fasilitas kantor untuk melakukan kegiatan antar
kerja. 4.
Pendataan alumni dan penyaluran ke dunia kerja. 5.
Kerjasama denga dunia kerja. Program BKK dikatakan berhasil apabila di dalam organisasi
tersebut terdapat struktur organisasinya, sehingga jelas pembagian tugas dan wewenang tiap anggota. Adanya sarana yang lengkap untuk mendukung
proses penyaluran lulusan memasuki dunia kerja, BKK haruslah memiliki rencana penyaluran tenaga kerja beserta pendataan penyaluran tenaga kerja.
Hal yang paling penting adalah adanya surat izin pendirian BKK dari instansi yang berwenang dalam ketenagakerjaan serta adanya kerja sama
dengan dunia usaha dan dunia industri. Selain itu, menurut Kementerian Pendidikan Nasional2011:7 keberhasilan program BKK bahwa:
Adanya struktur organisasi beserta pengelola BKK, keterangan atau penjelasan tentang fasilitas kantor untuk melakukan kegiatan
antar kerja dan izin pendirianoperasional lembaga pelatihan kerja atau pendidikan dari instansi yang bertanggung jawab.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
tolok ukur keberhasilan program BKK adalah adanya struktur organisasi, izin pendirian BKK dari instansi yang berwenang, adanya fasilitas yang
lengkap, kelengkapan data alumni, adanya penyaluran alumni ke dunia kerja serta adanya kerjasama dengan dunia kerja dan dunia industri.Jadi untuk
mengetahui seberapa besar keberhasilan program BKK, haruslah memenuhi persyaratan dan memperhatikan hal-hal yang dijelaskan di atas.
2. Penyaluran Lulusan ke Dunia Usaha dan Dunia Industri a.
Pengertian Dunia Usaha dan Dunia Industri
Dunia usaha menurut Eman Suherman 2008:9 menyatakan bahwa: Dunia usahaadalah tempat yang merupakan poros dari
bergeraknya segala sesuatu yang inovatif, dengan teknik yang berbeda, untuk menghasilkan kesejahteraan orang banyak yang
di pimpin oleh seorang yang kreatif yang disebut dengan
entrepreneur
. Dalam hal ini, dunia usaha yang dimaksud ialah dunia usaha
dan dunia industri DUDI sebagai istilah yang sering digunakan untuk menyebut dunia kerja. Suatu perusahaan bukan hanya beroperasi untuk
kepentingannya sendiri yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, namun harus memberikan manfaat bagi
stakeholder
nya pemegang saham, kreditur, konsumen,
supplier
, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain untuk memperhatikan kesejahteraan orang banyak. Dengan
demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh
stakeholder
kepada perusahaan tersebut.
Stakeholder
menurut Budiyono 2010:129 yaitu: Setiap kelompok atau individu yang mempengaruhi atau
terpengaruh oleh kegiatannya. Setiap kelompok atau individu yang dapat membantu memberikan nilai awal pada sebuah
organisasi.
Stakeholder
seperti sebuah kelompok atau individual yang dapat memberi dampak atau terkena dampak oleh hasil
tujuan perusahaan. Yang termasuk dalam
stakeholder
yaitu
creditors, employees, customers, suppliers, public interest groups
, dan
govermental bodies
.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor. 14 tahun 1997 tentangkemitraan pada pasal 1 angka 1 pengertian kemitraan yaitu,
“Kerjasama usaha kecil dan usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperlihatkan prinsip saling memerlukan, salingmemperkuat
dan saling menguntungkan ”.Berdasarkan beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa dunia usaha dan dunia industri merupakan tempat untuk berinovasi dengan teknik yang berbeda.
Stakeholder
adalah kelompok atau individu yang dapat memberikan dampak dan terkena
dampak oleh hasil tujuan perusahaan untuk kesejahteraan orang banyak. Kemitraan merupakan suatu usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua
oranglembaga atau lebih dengan memperlihatkan prinsip saling membutuhkan dan saling menguntungkan.
b. Cara Penyaluran Lulusan ke Dunia Usaha dan Dunia Industri
Ada beberapa cara menyalurkan lulusan ke dunia usaha dan dunia industri yaitu dengan cara rekrutmen, seleksi dan penempatan
kerja. Tahapan-tahapan penyaluran lulusan ke dunia usaha dan dunia
industri dapat dijelaskan sebagai berikut: 1
Rekrutmen
Rekrutmen merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia, sebab merupakan awal dari
kegiatan dalam rangka mendapatkan pegawai yang tepat untuk
mengisi jabatan tersebut.Definisi rekrutmen menurut Siswanto Sastrohadiwiryo 2005:138 bahwa,
“Rekrutmen tenaga kerja adalah suatu proses mencari tenaga kerja dan mendorong serta memberikan
pengharapan kepada mereka untuk melamar pekerjaan pada perusahaan
”. Sedangkan rekrutmen menurut Yus Iswanto 2010:43 bahwa, “Rekrutmen merupakan bagian dari proses pengadaan
karyawan yang meliputi menetapkan, memilih, mendapatkan dan menetapkan orang yang diperlukan untuk memenuhi rencana
organisasional”. Langkah yang segera mengikuti proses rekrutmen yaitu seleksi
yang bukan lagi merupakan bagian dari rekrutmen. Jika proses rekrutmen ditempuh dengan tepat dan baik, hasilnya ialah adanya
sekelompok pelamar yang kemudian diseleksi guna menjamin bahwa hanya yang paling memenuhi semua persyaratanlah yang diterima
sebagai pekerja dalam organisasi yang memerlukannya.Definisi
rekrutmen menurut I Komang Ardana, dkk 2012:57 yaitu:
Suatu proses mencari tenaga kerja dan mendorong serta memberikan suatu harapan dari mereka untuk melamar
pekerjaan pada perusahaan. Penarikan adalah proses pencarian dan pemikiran para calon karyawan yang mau dan mampu untuk
melamar sebagai karyawan. Proses penarikan dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir bila lamaran mereka diserahkan
ke perusahaan.